2.2. Depresi Perimenopause
Depresi perimenopause adalah keadaan depresi yang terjadi pada perempuan yang sedang berada dalam periode waktu saat menjelang menopause yang disebut
periode perimenopause. Terjadi pada rentang usia 45-55 tahun, dengan rata-rata sekitar usa 51 tahun. Juga dapat dimulai dari usia lebih dari sekitar 35 tahun
tergantug kondisikebugaran tubuh individu. Ditemukan bahwa perempuan yang merokok mengalami masa perimenopause 1-2 tahun lebih awal. Masa
perimenopause ini dapat berakhir dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun. Dikatakan bahwa lebih dari 25 perempuan akan mengalami depresi suatu saat
dalam perjalanan hidupnya, jauh lebih tinggi daripada laki-laki. Depresi dapat menjadi penyakit yang sangat mengganggu, menghambat aktivitas sehari-hari,
seperti juga terdapat pada penyakit arthritis ataupun penyakit jantung. Pada mood depresi timbul sedih, menangis,rasa hampa, mudah marah, dan dapat muncul ide-ide
bunuh diri. Periode perimenopause akan dilalui oleh setiap perempuan tanpa terkecuali dalam perjalanan hidupnya, tetapi tidak semua dari mereka akan
mengalami depresi Kusumawardhani, 2006. depresi dapat menyerang wanita untuk pertama kali. Kadang-kadang depresi
merupakan respons terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dilami dalam fase kehidupan tertentu. Akan tetapi, beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa
depresi yang dalam atau endogenus yang tidak proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan yang mungkin sulit dihindarkan. Depresi sering kali dapat
dikurangi dengan memberikan hormone estrogen pengganti Purwoastuti, 2008. Menurut Niki Yulita Herman dalam penelitiannya, wanita dewasa merasa
tidak mampu lagi menjadi wanita yang dapat melayani suaminya dengan baik lagi setelah datangnya masa menopause ini. Menurut Laura A King 2010:200
“peristiwa menopause membuat wanita depresi, jantung berdebar-debar, susah tidur, muka selalu dalam keadaan masam”. Peristiwa ini membuat wanita dilanda depresi
dan kecemasan karena asumsi-asumsi mengenai perubahan pada diri wanita yang mengakibatkan kemunduran dalam segala bidang. Menurut Ana Himmatul Hasanah
dalam penelitiannya, terdapat peningkatan resiko depresi pada wanita selama premenopause yang terlambat maupun yang lebih awal. Ada peningkatan kecil pada
resiko depresi selama empat tahun sebelum periode akhir menstruasi. Dan episode depresi yang berkembang dua tahun sebelum periode akhir menstruasi dan episode
dan selama premenopause awal, yang keduanya terjadi dalam keduanya terjadi dalam kaitannya dengan peningkatannya FSH plasma, mengusulkan keterkaitan antara
depresi dan endokrin pada premenopause Brombergeret al., 2001. Menurut Ida Maya Sari dalam penelitiannya, keluhan psikis yang sering
dijumpai pada perempuan menopause adalah depresi depresi sering juga ditemukan beberapa hari menjelang haid perempuan usia reproduksi. Perasaan tertekan, mudah
marah, mudah tersinggung, stress dan cepat lelah merupakan keluhan yang juga sering dijumpai pada perempuan usia menopause dan usia reproduksi dengan
keluhan sindrom prahaid Braziad, 2003.
2.3. Faktor-Faktor penyebab Depresi Perimenopause