Aturan Peralihan dalam Konstitusi RIS

30 Latar Belakang Sejarah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU X BAB VI Perubahan, Ketentuan Peralihan, dan Ketentuan Penutup Bagian II Ketentuan Peralihan Pasal 192 1 Peraturan2 undang-undang dan ketentuan2 tata usaha jang sudah ada pada saat Konstitusi ini mulai berlaku, tetap berlaku dengan tidak berubah sebagai peraturan2 dan ketentuan2 Republik Indonesia Serikat sendiri, selama dan sekadar peraturan2 dan ketentuan2 itu tidak ditjabut, ditambah atau diubah oleh undang-undang dan ketentuan2 tata-usaha atas kuasa Konstitusi ini. 2 Pelandjutan peraturan2 undang2 dan ketentuan2 tata-usaha jang sudah ada sebagai diternagkan dalam ajat 1 hanja berlaku, sekadar peraturan2 dan ketentuan2 itu tidak bertentangan dengan ketentuan2 Piagam Pemulihan Kedaulatan, Statut Uni, Persetudjuan Peralihan ataupun persetudjuan2 jang lain jang berhubungan dengan pemulihan kedaulatan dan sekadar peraturan2 dan ketentuan2 itu tidak berlawanan dengan ketentuan2 Konstitusi ini jang tidak memerlukan peraturan undang2 atau tindakan2 pendjalankan. Pasal 193 1 Sekadar hal itu belum ternjata dari ketentuan2 Konstitusi ini, maka undang-undang federal menentukan alat2-perlengkapan Republik Indonesia Serikat jang mana akan mendjalankan tugas dan kekuasaan alat perlengkapan jang mendjalankan tugas dan kekuasaan itu sebelum pemulihan kedaulatan, jakni atas dasar perundang-undangan jang masih tetap berlaku karena pasal 1. 2 Pemerintah dengan segera menundjuk seorang wakil di Negeri Belanda jang – sambil menunggu peraturan2 jang akan diadakan nanti– mendjalankan atas namanja segala kekuasaan pengurus jang, sebelum pemulihan buku 10.indd 30 92410 5:55:47 PM 31 Latar Belakang Sejarah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU X kedaulatan, didjalankan untuk pemerintah Indonesia dulu oleh alat2 perlengkapan Belanda di Negeri Belanda. Pasal 194 Sambil menunggu pengaturan kewarganegaraan dengan undang-undang jang tersebut dalam ajat 1 pasal 5, maka jang sudah warganegara Republik Indonesia Serikat, jalah mereka jang mempunjai kewarganegaraan itu menurut persetudjuan jang mengenai penentuan kewarganegaraan jang dilampirkan pada Piagam Pemulihan Kedaulatan. Pasal 195 Apabila sesuatu pokok jang pada saat Konstitusi ini mulai berlaku, masuk dalam jang diterangkan dalam lampiran Konstitusi ini, diselenggarakan oleh suatu daerah- bagian, maka daerah-bagian itu berkuasa melandjutkan menjelenggarakan pokok itu hingga Republik Indonesia Serikat mengambil tugas penjelenggaraan itu. Djika demikian, maka daerah-daerah dalam melandjutkan penjelenggaraan itu untuk sementara, akan bertindak sesuai dengan pendapat lebih tinggi alat2-perlengkapan federal jang bersangkutan. 38

3. Aturan Peralihan dalam UUDS 1950

Aturan Peralihan di dalam UUDS terdiri atas tiga pasal. Berada di Bab VI tentang Perubahan, Ketentuan- Ketentuan Peralihan, dan Ketentuan Penutup. Aturan Peralihan menjadi Bagian II dalam Bab ini. Bunyinya adalah sebagai berikut. Bab VI 39 Perubahan, Ketentuan2 Peralihan, dan ketentuan Penutup Bagian II 38 W.A. Engelbrecht, Kitab2 Undang2, Undang2 dan Peraturan2 serta Undang2 Dasar Sementara Republik Indonesia, Leiden-A.W Sijtoff’s Uitgeversmij N.V. ,1954, hlm. 24a- 25. 39 W.A. Engelbrecht, Op.Cit.,hlm. 13c-13d. buku 10.indd 31 92410 5:55:47 PM 32 Latar Belakang Sejarah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU X Ketentuan2 Peralihan Pasal 142 Peraturan2 undang2 dan ketentuan2 tata-usaha jang sudah ada pada tanggal 17 Agustus 1950, tetap berlaku dengan tidak berubah sebagai peraturan2 dan ketentuan2 Republik Indonesia sendiri, selama dan sekadar peraturan2 dan ketentuan2 tata-usaha atas kuasa Undang2 Dasar ini. Pasal 143 Sekadar hal itu belum ternjata dari ketentuan2 Undang2 Dasar ini, maka undang2 menentukan alat2 perlengkapan Republik Indonesia jang mana akan mendjalankan tugas dan kekuasaan alat2 perlengkapan jang mendjalankan tugas dan kekuasaan itu sebelum tanggal 17 Agustus 1950 ja’ni atas dasar perundang-undangan jang masih tetap berlaku karena pasal 142. Pasal 144 Sambil menunggu peraturan kewarganegaraan dengan undang2 jang tersebut dalam pasal 5 ajat 1, maka jang sudah mendjadi warganegara Republik Indonesia ialah mereka jang menurut atau berdasar atas persetudjuan perihal pembagian warganegara jang dilampirkan kepada Persetudjuan Perpindahan memperolah memperoleh kebangsaan Indonesia, dan mereka jang kebangsaannja tidak ditetapkan oleh Persetudjuan tersebut, jang pada tanggal 27 Desember 1949 sudah mendjadi warganegara Indonesia menurut perundang-undangan Republik Indonesia jang berlaku pada tanggal tersebut. Pada masa Pemerintah Soeharto, UUD 1945 diperlakukan sakral sebagai kitab yang tak dapat diubah atau diperdebatkan sehingga tidak ada pembahasan kritis, apalagi wacana perubahan UUD 1945.

C. Sejarah Aturan Tambahan 1. Aturan Tambahan dalam Pembahasan

BPUPK Pasal-Pasal Aturan Tambahan dalam UUD 1945 merupakan sebuah jaminan bagi kelangsungan pemerintahan Republik Indonesia setelah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya. Pasal- Pasal ini sekaligus memberi ruang bagi Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk melakukan perubahan atas UUD. buku 10.indd 32 92410 5:55:47 PM