(TIK) dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga
5. Simpulan
Hasil penelitian mengenai analisis penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar SMP Negeri di Salatiga menunjukkan bahwa sekolah memiliki fasilitas perangkat TIK yang berbeda-beda. Sekolah dengan fasilitas yang termasuk dalam kategori infusing dapat menggunakan TIK dalam pembelajaran dengan baik, sedangkan sekolah dengan fasilitas yang termasuk dalam kategori applying masih belum bisa memanfaatkan TIK dengan baik karena terhambat oleh kurangnya fasilitas yang dimiliki. Selain dipengaruhi oleh fasilitas, penggunaan TIK juga dipengaruhi oleh keterampilan guru, akan tetapi belum sepenuhnya guru mempunyai keterampilan TIK yang baik untuk pembelajaran, sehingga penggunaannya pun belum maksimal. Selain itu pendanaan dari sekolah terhambat oleh peraturan dari diknas setempat, yaitu dengan adanya larangan sekolah memungut dana dari orang tua siswa. Pada tahapan UNESCO, sekolah berada pada tahapan yang berbeda-beda. Grup A berada pada tahap applying menuju infusing , sedangkan grup B berada pada tahap emerging menuju applying .
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran untuk penelitian selanjutnya adalah agar dapat meneliti mengenai penggunaan TIK di sekolah mulai dari segi administrasi sekolah hingga dampak penggunaan TIK dalam pembelajaran. Selain Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran untuk penelitian selanjutnya adalah agar dapat meneliti mengenai penggunaan TIK di sekolah mulai dari segi administrasi sekolah hingga dampak penggunaan TIK dalam pembelajaran. Selain
6. Daftar pustaka
[1] Suprayitno, Totok (2011). Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan .
[2] UNESCO. (2009). Guide to Measuring Information and Communication Technologies (ICT) in Education. UNESCO. Diakses 6 Juni 2014, dari http://unesdoc.unesco.org/images/0018/001865/186547e.pdf.
[3] Sumintono, Bambang, Setiawan Agung Wibowo, Nora Mislan, Dkk. 2012. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada Guru-guru Sains SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol 17, No 1, pp. 122-131
[4] Munir. (2009, Desember). Kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan di Era Globalisasi Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi . Vol 2, No 2, pp. 1-4
[5] UNESCO. (2003). Developing and Using Indicators of ICT Use in Education .
13 Mei 2014, dari http://unesdoc.unesco.org/images/0013/001311/131124e.pdf [6] Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif . Jakarta: Puspa Swara [7] UNESCO. (2002). Information and Communication Technology in
UNESCO.
Diakses
Education A Curriculum for Schools and Programme of Teacher Development .
6 Juni 2014, dari http://unesdoc.unesco.org/images/0012/001295/129538e.pdf [8] Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia [9] Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan
UNESCO.
Diakses
Praktik . Jakarta: PT Rineka Cipta [10] Oates, Briony J. (2006). Researching Information System and Computing . SAGE. Diakses 16 Mei 2014 dari http://www.uk.sagepub.com/upm- data/9811_037126intro.pdf
[11] Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi . Bandung: PT Remaja Rosdakarya