Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum .

5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum .

3. Kurangnya Forum diskusi untuk pengembangan profesi Standar nasional pendidikan mengisyaratkan, bahwa proses pembelajaran pada

suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena setiap satuan pendidikan hendaknya melakukan perencanaan, proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

Tuntutan proses pembelajaran tersebut menuntut guru untuk selalu mengembangkan diri agar dapat memenuhi terlaksananya proses pembelajaran secara maksimal. Dilain pihak kegiatan pembelajaran di lapangan masih menemui masalah dan hambatan. Atas dasar pemikiran tersebut, maka bagi guru dibutuhkan wadah yang dapat menginventarisasikan masalah dan hambatan tersebut.

Forum MGMP merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah dan hambatan guru dalam proses pembelajaran, dimana dalam MGMP berusaha untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan terus berefleksi/berdiskusi. Kontribusi nyata kegiatan MGMP yang telah dirasakan pada guru adalah sebagai berikut :

1. Membuat Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah salah satu modal pokok yang harus dibuat dan dikembangkan oleh guru. Perangkat pembelajaran yang baik akan mendorong proses pembelajaran yang baik pula. Tugas profesi guru yang meliputi perencanaan, pelakasanaan/proses, dan evaluasi yang kemudian diwujudkan dalam perangkat pembelajaran akan lebih baik dan berkembang apabila dibahas dan didiskusikan dalam forum MGMP. Perangkat pembelajaran itu meliputi :

1. Program Tahunan dan Program Semester

2. Analisis Materi Pelajaran

3. Rencana Pengajaran

4. Evaluasi

2. Membuat Alat Peraga yang sesuai dengan Materi Alat peraga yang dirumuskan disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga guru menjadi tidak terpaku pada satu alat peraga saja, tetapi , makin banyak alat peraga yang dapat diintroduksikan untuk pembelajaran

3. Memanfaatkan Isu-isu Baru di Media Masa Dengan berkembangnya alat komunikasi mendorong percepatan dalam memperoleh informasi yang aktual dan up to date. Isu-isu baru yang muncul itu dapat didiskusikan dalam MGMP yang selanjutnya dijadikan sarana untuk memotivasi siswa.

4. Mendorong Siswa Berkreasi Salah satu hasil yang dapat dilaksanakan di sekolah dari kegiatan MGMP adalah dari hasil tukar pendapat dengan peserta dapat memunculkan wawasan dan pandangan yang lebih segar, sehingga dapat diterapkan di sekolah. Dengan mendorong siswa untuk lebih inisiatif dan kreatif, misalnya mendorong siswa untuk menulis, melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, dan sebagainya.

5. Penerbitan Kerjasama antara MGMP dengan lembaga penerbitan dengan memproduksi LKS yang dapat dipakai dalam satu kabupaten.

6. Mendorong Percaya Diri Berbagai hal yang dapat dilakukan setelah mengikuti MGMP adalah berkembangnya rasa percaya diri dengan terus berkarya, berdiskusi dan berproses.

MGMP sebagai salah satu alternatif peningkatan profesionalisme guru memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses pengajaran. Dari contoh-contoh kontribusi nyata MGMP dalam pembelajaran perlu kiranya dikelola dengan mengerahkan seluruh komponen pendidikan. Agar MGMP mampu menjadi alternatif dalam meningkatkan profesionalisme guru menurut hemat penulis terdapat sistem MGMP yang efektif dan efesien. Dengan memperhatikan langkah-langkah pemecahan permasalahan melalui diskusi dalam wadah MGMP, dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menemukan latar belakang masalah

2. Mengidentifikasi masalah

3. Pembahasan masalah

4. Perumusan masalah

5. Mencari alternatif pemecahan masalah

6. Memilih alternatif pemecahan yang paling baik

7. Menentukan langkah-langkah kegiatan Sedangkan pada tahapan pelaksanaan ada beberapa komponen yang mestinya dirumuskan oleh peserta MGMP, yaitu :

1. Pendalaman materi pelajaran

2. Analisis materi pelajaran

3. Menyususn program pengajaran, baik Progran Tahunan maupun Program Semester

4. Menyusun persiapan mengajar

5. Menyiapkan media pendidikan

6. Melasanakan program

7. Mengevaluasi pelakasanaan program

8. Menyusun evaluasi materi pelajaran

9. Menganalisis hasil evaluasi

10. Menyusun progam MGMP selanjutnya. Oleh karena mengingat pentingnya MGMP dalam meningkatkan mutu dan kemampuan guru, maka perlu beberapa pengembangan yang kiranya dapat dilaksanakan, yaitu :

1. Pengembangan Program yang Variatif Program-program MGMP perlu dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kegiatan yang menarik, menantang dan merangsang guru untuk mengembangkan karirnya. Hendaknya dipilih program pelatihan yang mampu mendorong berkembangnya kreatifitas guru dalam kinerjanya.

2. Desentralisasi Wewenang melaksanakan MGMP hendaknya diserahkan pada kreatifitas guru dilapangan. Oleh karena itu wewenang pusat terhadap pelaksanaan MGMP hendaknya dikurangi, mengingat apa yang selama ini diproyeksikan oleh pusat telah menyebabkan terpasungnya pelaksanaan-pelaksanaan tugas dilapangan, sebab guru hanya melakukan apa yang sudah ditentukan.

3. Kembangkan Antusiasme Guru Antusiasme guru perlu dikembangkan. Seorang guru perlu memiliki motivasi pribadi yang mendorong melakukan sesuatu. Terdapat beberapa motivasi yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain :

a. Menunjukkan kemauan yang keras dalam menyajikan bahan keilmuan

b. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat

c. Memberikan kesadaran kepada siswa bahwa sekolah bukan merupakan penekanan, tetapi agar mereka memiliki intensitas untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas.

d. Demokratisasi Pendidikan

Tantangan masa depan muncul seiring dengan dinamika kehidupan bangsa sebaga dampak globalisasi menuntut adanya format pendidikan yang dibangun dalam sistem yang demokratis. Demokratisasi pendidkan akan mendorong menculnya partisipasi sukarela, keswasembadaan, kemadirian. Oleh karena itu program-program yang disusun dalam MGMP sudah selayaknya melibatkan guru atau peserta MGMP.