Hasil Penelitian

4.1. Hasil Penelitian

Deskriptif Statistik untuk masing-masing variabel secara keseluruhan akan disajikan berikut ini. Adapun hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat di lampiran. Dalam analisis data, sepuluh indikator variabel dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

A. Unsur kualifikasi akademik dan tugas pokok : (1). Kualifikasi akademik, (2). Pengalaman Mengajar (3). Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

B. Unsur Pengembangan Profesi : (1) Pendidikan dan pelatihan (2) Penilaian dari atasan dan pengawas, (3) Prestasi akademik, (4) Karya pengembangan profesi,

C. Unsur Pendukung Profesi : (1) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (2) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, (3) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

Hasil analisis data untuk masing-masing kelompok baik kelompok berdasarkan indikator variabel penelitian maupun kelompok berdasarkan strata sampel, yaitu guru SD, Guru SMP dan Guru SLTA (SMA dan SMK) akan dipaparkan sebagai berikut :

A. Unsur Kualifikasi Akademik dan Tugas Pokok

Hasil analisis statistik unsur kualifikasi akademik dan tugas pokok melalui uji korelasi dengan sampel guru yang dibagi menurut strata pendidikan ( SD, SMP dan SMA/SMK ) dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini .

Tabel 2. Hasil Analisis Data Unsur A

t Sig. Guru SD

Sampel 2 r

xy

0,000 Guru SMP

0,040 Guru SMA/SMK 0,576

berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui bahwa untuk sampel guru SD nilai koefisien korelasi (r 2

xy ) sebesar 0,386 dan nilai determinasi r sebesar 14,9%.. Sedangkan nilai t hitung sebesar 4,011 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru Sekolah Dasar (SD) dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 47.

Tabel 2 juga menunjukkan bahwa untuk sampel guru SMP nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,275 dan nilai determinasi r 2 sebesar 7,6%.. Sedangkan nilai t hitung sebesar 2,103 dengan signifikansi sebesar 0,040. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 51. Sedangkan untuk sampel guru SMA/SMK, sesuai Tabel 2 tersebut diketahui bahwa

nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,576 dan nilai determinasi r 2 sebesar 33,2%. Sedangkan nilai t hitung sebesar 7,355 dengan signifikansi sebesar 0,000.

Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SMA/SMK dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 55.

B. Unsur Pengembangan Profesi

Unsur pengembangan profesi meliputi Pendidikan dan pelatihan, Penilaian dari atasan dan pengawas, Prestasi akademik dan Karya pengembangan profesi. Hasil Analisis data untuk masing-masing kelompok guru SD, Guru SMP dan Guru SLTA (SMA dan SMK) akan dipaparkan melalui tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Hasil Analisis Data Unsur B

r t Sig. Guru SD

Sampel 2 r

xy

0,170 Guru SMP

0,606 Guru SMA/SMK 0,247

Dari tabel 3 diatas untuk sampel guru Sekolah Dasar (SD) diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,143 dan nilai determinasi r 2 sebesar 2%. Sedangkan nilai t hitung sebesar 1,382 dengan signifikansi sebesar 0,170. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SD dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 48

Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa untuk sampel guru SMP nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,070 dan nilai determinasi r 2 sebesar 0,5%.. Sedangkan nilai t hitung sebesar 0,518 dengan signifikansi sebesar 0,606. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 52. Sedangkan untuk sampel guru SMA/SMK, tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai

koefisien korelasi (r ) sebesar 0,247 dan nilai determinasi r 2 xy sebesar 6,2%.. Sedangkan nilai t hitung sebesar 2,664 dengan signifikansi sebesar 0,009. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SMA/SMK dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 56.

C. Unsur Pendukung Profesi

Unsur pendukung profesi meliputi : Keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial dan Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Hasil Analisis data untuk masing-masing kelompok guru SD, Guru SMP dan Guru SLTA (SMA dan SMK) pada unsur ini akan dipaparkan melalui tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Hasil Analisis Data Unsur C

t Sig. Guru SD

Sampel 2 r

xy

0,000 Guru SMP

0,004 Guru SMA/SMK 0,319

Berdasarkan tabel tersebut di atas untuk sampel guru Sekolah Dasar (SD), diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r 2

xy ) sebesar 0,410 dan nilai determinasi r sebesar 16,9%. Sedangkan nilai t hitung sebesar 4,318 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SD dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 49.

Sedangkan untuk sampel guru SMP diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,377 dan nilai determinasi r 2 sebesar 14,2%. Sedangkan nilai t hitung sebesar 2,991 dengan signifikansi sebesar 0,004. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 53.

Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa untuk sampel guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA/SMK) diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,319

dan nilai determinasi r 2 sebesar 10,2%. Sedangkan nilai t hitung sebesar 3,152 dengan signifikansi sebesar 0,001.

Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SMA/SMK dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 57.

Selain itu dilakukan juga analisis secara keseluruhan berdasarkan sepuluh indikator variabel kinerja guru. Hasil analisis kinerja guru tersebut disajikan melalui table 5 di bawah ini :

Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Kinerja Guru Sebelum dan Sesudah Sertifikasi

r t Sig. Guru SD

Sampel 2 r

xy

0,619 Guru SMP

0,080 Guru SMA/SMK 0,231

Berdasarkan tabel tersebut di atas analisis secara keseluruhan untuk kelompok guru SD diperoleh nilai koefisien korelasi (r 2

xy ) sebesar 0,052 dan nilai determinasi r sebesar 3 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 0,499 dengan signifikansi sebesar 0,619.

Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SD dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 50.

Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa untuk sampel guru SMP diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r 2

xy ) sebesar 0,236 dan nilai determinasi r sebesar 5,6 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 1,784 dengan signifikansi sebesar 0,080. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 54. Sedangkan untuk sampel guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA/SMK) diketahui

bahwa nilai koefisien korelasi (r 2 xy ) sebesar 0,231 dan nilai determinasi r sebesar 5,3 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 2,477 dengan signifikansi sebesar 0,015. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi dengan sampel guru SMA/SMK dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 58.

Selain menganalisis secara parsial atau berdasarkan unsur kualifikasi guru menurut strata sekolah, penelitian ini juga menganalisis secara simultan tiap-tiap unsur untuk seluruh sampel. Hasil analisis data tersebut selanjutnya dipaparkan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Analisis Data Sampel Total

Unsur 2 r

xy

r t Sig.

A 0,414

B 0,199

C 0,384

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk semua unsur yang diteliti yaitu unsur A nilai koefisien korelasi (r 2

xy ) sebesar 0,414 dan nilai determinasi r sebesar 17,1 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 7,314 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi unsur A dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 59.

Sementara itu, hasil analisis untuk unsur B nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,199 dan nilai determinasi r 2 sebesar 4 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 3,267

dengan signifikansi sebesar 0,001. Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi unsur B dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 60.

Selanjutnya hasil analisis untuk unsur C nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,384 dan nilai determinasi r 2 sebesar 14,7 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 6,692

dengan signifikansi sebesar 0,000 Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi unsur C dapat dilihat pada Lampiran 15 halaman 61.

Sementara itu hasil analisis data kesepuluh indikator kinerja guru untuk seluruh sampel (guru SD, SMP dan SMA/SMK) disajikan pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Hasil Analisis Korelasi untuk Kesepuluh Indikator Kinerja Guru

r 2 t Sig. Guru SD, SMP

Sampel

r xy

0,009 dan SMA/SMK

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan baik dari segi kualifikasi, pengembangan profesi dan pendukung profesi, analisis data menunjukkan

nilai koefisien korelasi (r 2 xy ) sebesar 0,162 dan nilai determinasi r sebesar 2,6 %. Sedangkan nilai t hitung sebesar 2,648 dengan signifikansi sebesar 0,009.

Hasil analisis statistik dengan bantuan program SPSS melalui uji korelasi kesepuluh indikator kinerja guru dapat dilihat pada Lampiran 16 halaman 62.