Kesatu : Pasal 281 Ke - 1 KUHP Kedua : Pasal 351 Ayat (1) KUHP

Terdakwa berkata “Kalau tidak kuliah pulang saja ke Merauke

nanti kita urus surat-surat untuk menikah saja” selanjutnya pada bulan Agustus 2008 Terdakwa menelepon Saksi-I di Wartel Distrik Okaba dan berkata “kamu dimana?” Saksi-I menjawab “saya lagi kumpul-kumpul uang untuk pulang ke Merauke”, setelah Saksi-I di Kab. Merauke selanjutnya pada bulan September 2008 Terdakwa meminta ijin kepada Danpos (An. Serda Eko Basuki) untuk telepon ke Okaba namun saat itu Terdakwa pergi ke Kab. Merauke langsung menelepon Saksi-I

dengan berkata “Kamu datang ke rumah saya, karena saya baru turun dari Pos” Saksi-I menjawab “Iya sebentar saya

datang” tidak lama kemudian Saksi-I datang dan Terdakwa mengajak untuk makan Bakso di Jln. Aru Kab. Merauke, setelah makan Bakso Saksi-I langsung pulang sedangkan Terdakwa bermalam di rumah kakaknya yang bernama Herlina Obinaru selama 3 (tiga) hari dan kembali ke Pos Buraka.

4. Bahwa pada tanggal 24 Desember 2008 saat akan perayaan natal Terdakwa mendapat ijin libur selama 3 (tiga) hari di wilayah Okaba dan setibanya di Okaba Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “saya akan turun ke Merauke” dan Saksi-I menjawab “Iya sudah” lalu sekira pukul 09.00 Wit Terdakwa pergi kerumah Sdri. Sinta (Pegawai Puskesmas Okaba) untuk meminjam Sepeda Motor, selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan Sepeda Motor Suzuki Thunder warna putih sekira pukul 16.30 Wit pergi kerumah kakaknya, setelah

disana Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “Saya udah di rumah” Saksi-I menjawab “Nanti sebentar saya ke

rumah” selanjutnya sekira pukul 18.30 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa dan kemudian Terdakwa dan Saksi-I langsung pergi jalan-jalan keliling kota Merauke.

5. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan setelah tiba disana Terdakwa berkenalan dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I dan saling bercerita-cerita, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I berkata kepada

Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam

saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah kalau begitu”, sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah pada pulang

lalu Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang tidurnya nanti di

kamar saya saja” dan tidak lama kemudian Terdakwa pergi masuk ke dalam kamar Saksi-I yang ternyata Saksi-I sudah tidur lalu Terdakwa tidur disampingnya dan mencium bibir, pipi kanan dan kiri Saksi-I namun Saksi-I tidak membalas ciumannya dan

Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang serius sama saya?”

Terdakwa menjawab “Ya, saya serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa meraba-raba buah dadanya hingga kemaluannya kemudian Terdakwa membuka pakaian Saksi-I satu persatu hingga telanjang bulat lalu Terdakwa pun membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium bibir dan payudaranya dan setelah sama- sama terangsang dengan posisi Saksi-I terlentang di atas tempat tidur serta Terdakwa berada di atasnya kemudian Terdakwa memasukan penis yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-I dengan cara Terdakwa menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 30 (tiga puluh) menit sudah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-I, setelah Terdakwa dan Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri untuk yang pertama kali kemudian memakai pakaian masing-masing dan tidur selanjutnya pada keesokan paginya Terdakwa bersama Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri sehingga perbuatan tersebut Terdakwa sering lakukan dengan Saksi-I sampai dengan tanggal 23 Oktober 2009.

6. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2009 saat perayaan tahun baru sekira pukul 00.30 Wit Terdakwa pernah dipanggil oleh Sdr. SAKSI-IV (Saksi-V) kerumahnya yang merupakan tetangga

rumah Saksi-I yang berkata kepada Terdakwa “Kamu kalau mau mengurus nikah nanti saya sampaikan kepada

keponakan saya dan nanti saya bantu” Terdakwa menjawab “Iya” selanjutnya Terdakwa pulang kerumah Saksi-I dan keesokan harinya sekira pukul 08.00 Wit Terdakwa bersama Saksi-I pergi ke rumah Saksi-V dan bertemu dengan Saksi-V yang saat itu sedang bersama dengan kedua orangtua Saksi-I,

lalu Saksi-V berkata kepada Terdakwa “Luis apa kamu benar

serius sama Fransiska” Terdakwa menjawab “Ya saya serius”

dan Saksi-V berkata “Ya kalau kamu emang serius panggil orangtua untuk datang kerumah Fransiska untuk bicara” Terdakwa menjawab “Ia tapi orangtua saya tidak tinggal di Merauke tapi tinggal di Sota” kemudian Saksi-V berkata “Ya

nanti kalau ada waktu kamu hubungi orang tua” dan Terdakwa menjawab “Ya nanti saya sampaikan” selanjutnya Terdakwa kembali pulang ke rumah Saksi-I dan pada tanggal 03 Januari 2009 Terdakwa kembali lagi naik ke Pos di Buraka.

7. Bahwa pada bulan Maret 2009 Terdakwa kembali dari Pos Buraka dan kerumah Saksi-I lalu berkata kepada Saksi-I “De nanti kita bulan Juni saja urus nikah” Saksi-I menjawab “Ia” dan setelah bulan Juni 2009 Terdakwa belum juga mengurus persyaratan untuk menikah lalu Saksi-I mendesak

Terdakwa agar cepat namun Terdakwa menjawab “Sabar dulu mendingan saya naik ke pos sekali lagi biar bisa kumpul

uang” Saksi-I berkata “Ah itu cuma alasan saja” dan Terdakwa menjawab “Orang menikah itu perlu biaya” lalu

Saksi-I berkata “Nikah itu tidak perlu bikin acara besar- besar” dan Terdakwa menjawab “Meskipun tidak bikin acara besar tapi kita perlu biaya juga” lalu Saksi-I berkata “Ah itu alasan saja jangan-jangan kamu punya perempuan lain” kemudian Terdakwa menjawab “Kalau dulu ya tapi sekarang

tidak” yang akhirnya setiap Saksi-I bertemu dengan Terdakwa selalu mengecek handphonenya untuk membaca SMS yang masuk / keluar.

8. Bahwa sekira pada bulan Mei 2009 saat Terdakwa berada di rumah Saksi-I dan Saksi-I berkata kepada Terdakwa

“Abang saya sudah terlambat mens, mungkin karena stres

saya terlambat karena sering begitu” lalu Terdakwa menjawab “Kamu pastikan dulu” lalu Terdakwa bersama Saksi-I pergi ke Apotik depan RSUD Kab. Merauke untuk membeli alat tes kehamilan / sensitif dan keesokan harinya sekira pukul 06.30 Wit setelah bangun pagi Saksi-I pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan tidak lama kemudian Saksi-I masuk ke dalam kamar sambil membawa air kencingnya yang disimpan di dalam aqua gelas lalu Saksi-I mengambil alat

sensitif dan berkata kepada Terdakwa “kalau nanti ujung alat sensitif setelah dimasukan kedalam air kencing naik cuma strip satu jadi tidak hamil sedangkan kalau naik strip kedua

berarti saya positif hamil” selanjutnya Saksi-I memasukan alat sensitif tersebut dan ternyata cuma naik strip satu yang ternyata Saksi-I tidak hamil.

9. Bahwa pada bulan Oktober 2009 sekira pukul 14.00 Wit, Saksi-I datang menemui Terdakwa di Kipan A Yonif 755 / Yalet lalu Terdakwa dan Saksi-I pergi ke rumah Kopda Fiter Awak dan setibanya disana Terdakwa meminta ijin kepada Kopda Fiter

Awak dengan berkata “Abang Ijin saya ada bawa cewek jadi

ijin saya mau bicara-bicara di rumah abang” dan Sdr. Fiter Awak mempersilahkan, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-I duduk

di ruang tamu lalu Saksi-I berkata “Untuk hubungan kita ini lanjut apa tidak?” dan Terdakwa menjawab “Lanjut tetapi

untuk urus menikah tahun ini belum bisa” lalu Saksi-I berkata

“Kalau tahun ini tidak urus nikah tidak usah urus sama sekali” dan Terdakwa menjawab “Kalau kamu mau seperti itu

oke sudah”, kemudian Saksi-I memberikan amplop warna

merah lalu Terdakwa menerimanya dan berkata “Nanti sampai rumah saya baca” tetapi Saksi-I berkata “Baca sekarang”

yang akhirnya Terdakwa membaca surat tersebut yang intinya

adalah bahwa “Saksi-I meminta hubungan Terdakwa dengan

Saksi-I selesai / bubar”, Terdakwa kaget dan terdiam lalu

Saksi-I menangis sambil berkata “Kenapa kamu tidak bicara?” Terdakwa menjawab “Tidak perlu lagi dibicarakan dan tidak

nikah tahun ini saya belum siap” selanjutnya Saksi-I langsung nikah tahun ini saya belum siap” selanjutnya Saksi-I langsung

10. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul 11.30 Wit Terdakwa menelepon Saksi-I untuk datang menjemputnya karena Terdakwa dalam keadaan mabuk-mabukan dan sekira pukul 14.00 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa dan berkata “Oh jadi begini yah, kasih HP” langsung Saksi-I mengambil Handphone Terdakwa dan membuka SMS masuk dan melihat salah satu SMS dari Sdri. Sopia (Pegawai Staf Kabag Sosial) yang saat itu di dalam handphone tidak diberi namanya dengan isinya “Sayang lagi ngapaian?” kemudian Saksi-I berkata “Saya lapor kau ke Kompi” langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa

mengikutinya dan berkata kepada Saksi-I “Kamu tidak perlu

lapor kesini, kita masih bisa bicara diluar” dan Saksi-I menjawab “Laki-laki Anjing, babi” mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul Saksi-I kemudian Sertu Rizal (Saksi-V) datang untuk melerai pertengkaran tersebut dan berkata kepada Terdakwa dan Saksi-I untuk diselesaikan secara baik-baik, selanjutnya Saksi-I pergi dan saat hendak menyalakan sepeda motornya lalu Terdakwa menghampirinya dan

mengambil kunci motor tersebut dan berkata “Saya minta maaf” Saksi-I menjawab “Nanti kau bicara aja di depan

komandan karena saya akan lapor kau” selanjutnya Saksi-I pulang dengan menggunakan taxi sedangkan Terdakwa pergi kerumah Saksi-I untuk mengantar sepeda motor milik Saksi-I namun tidak menemukan Saksi-I akhirnya Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor tersebut kembali ke Kipan A Yonif 755 / Yalet.

11. Bahwa pada keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wit

Saksi-I menelepon Terdakwa dengan berkata “Tolong

kembalikan motor saya” kemudian sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa pergi ke rumah Saksi-I dan berkata kepada Saksi-I

“Saya minta maaf” lalu Saksi-I menjawab “Biar kau pulang saja nanti besok kamu bicara di depan atasanmu saja”

selanjutnya Terdakwa memberikan kunci sepeda motor dan langsung pulang ke Kipan A Yonif 755 / Yalet dengan menggunakan taxi.

12. Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa dipanggil ke Staf 1 Yonif 755 / Yalet oleh Pasi Intel (An. Lettu Inf Rainer) yang

berkata “Kemarin ada perempuan dan orang tuanya datang kesini katanya kamu pukul dia” Terdakwa menjawab “Siap betul” Pasi Intel berkata “Keluarganya sekarang minta kamu

dipecat atau minta denda seratus juta” langsung Terdakwa terdiam yang akhirnya Terdakwa diperiksa oleh Serda Ervin

untuk dimintai keterangan dan pada tanggal 11 Januari 2010 Terdakwa dipanggil oleh Pasi Intel untuk ke Staf 1, setibanya disana ternyata Saksi-I sudah ada di ruangannya lalu Pasi Intel

berkata “Luis kamu sekarang bicara sama dia baik-baik

saja” lalu Pasi Intel pergi keluar kemudian Terdakwa berkata

kepada Saksi-I “Saya ini sudah dihukum sekarang kamu kesini maksudnya apa?” dan Saksi-I menjawab “Saya kesini mau tanya laporan saya yang sudah tiga bulan sudah kepada Saksi-I “Saya ini sudah dihukum sekarang kamu kesini maksudnya apa?” dan Saksi-I menjawab “Saya kesini mau tanya laporan saya yang sudah tiga bulan sudah

Terdakwa menjawab “kalau seratus juta saya terus terang tidak bisa” Saksi-I menjawab “terus kamu mempunyai berapa?” Terdakwa berkata “Ya kalau sepuluh juta mungkin

saya bisa usahakan” lalu Pasi Intel datang dan berkata

“Bagaimana Mba kemampuan Luis cuma sepuluh juta dan dia sudah ditindak” dan Saksi-I menjawab “Ia nanti untuk uang sepuluh juta saya tanya dulu sama keluarga, nanti

besok atau lusa saya informasikan” setelah itu Saksi-I langsung pulang.

13. Bahwa Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-1 sudah lebih dari satu kali, yang pertama pada tanggal 24 Desember 2008 di dalam kamar rumah Saksi-1 dan yang terakhir pada tanggal 23 Oktober 2009 juga di kamar Saksi-1, kamar Saksi-1 saat dipakai untuk melakukan hubungan badan dalam keadaan pintu hanya tertutup kain horden dan jendela tertutup dan situasinya saat itu sepi karena sudah malam.

14. Bahwa saat Terdakwa menjalin hubugan dengan Saksi-1 sudah mempunyai dua orang anak masing-masing umur 8 th dan 5 tahun dari hasil hubungannya diluar nikah dengan Sdri. Maria Magdalena Dawes, sedangkan Saksi-1 juga sudah mempunyai dua orang anak dari hasil hubungannya dengan orang lain yang Terdakwa tidak kenal.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer ke persidangan

berupa :

Surat

1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 53/ VR / 244 / 2009, tanggal 28 Oktober 2009 atas nama Sdri. Fransiska Gondro

Mahuze

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa, saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata surat tersebut menerangkan luka memar pada kulit kepala dan lengan kiri serta luka lecet pada tangan kiri akibat dari kekerasan dengan benda tumpul berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenannya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang, : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang diajukan ke persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh Fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cendrawasih, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cendrawasih, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.

2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-I (Sdri. Saksi-I) pada bulan Nopember 2007 melalui telepon dan pada bulan Januari 2008 bertemu langsung di warung yang terletak di depan Mayonif 755 / Yalet kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran.

3. Bahwa benar pada bulan Juni 2008 Terdakwa menelepon Saksi-I dan mengerti Saksi-I sudah tidak kuliah lagi karena tidak

ada biaya lalu Terdakwa berkata “Kalau tidak kuliah pulang saja ke Merauke nanti kita urus surat-surat untuk menikah

saja” selanjutnya pada bulan Agustus 2008 Terdakwa

menelepon Saksi-I di Wartel Distrik Okaba dan berkata “kamu dimana?” Saksi-I menjawab “saya lagi kumpul-kumpul uang

untuk pulang ke Merauke”, setelah Saksi-I di Kab. Merauke selanjutnya pada bulan September 2008 Terdakwa meminta ijin kepada Danpos (An. Serda Eko Basuki) untuk telepon ke Okaba namun saat itu Terdakwa pergi ke Kab. Merauke langsung

menelepon Saksi-I dengan berkata “Kamu datang ke rumah

saya, karena saya baru turun dari Pos” Saksi-I menjawab “Iya sebentar saya datang” tidak lama kemudian Saksi-I datang dan Terdakwa mengajak untuk makan Bakso di Jln. Aru Kab. Merauke, setelah makan Bakso Saksi-I dan Terdakwa pulang.

4. Bahwa benar pada tanggal 24 Desember 2008 saat akan perayaan natal Terdakwa ijin libur selama 3 (tiga) hari di wilayah Okaba dan setibanya di Okaba Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “ saya akan turun ke Merauke” dan Saksi-I menjawab “Iya sudah” lalu sekira pukul 09.00 Wit Terdakwa pergi ke rumah Sdri. Sinta (Pegawai Puskesmas Okaba) untuk meminjam Sepeda Motor, selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan Sepeda Motor Suzuki Thander warna putih hasil pinjaman tersebut sekira pukul 16.30 Wit pergi ke rumah kakaknya, setelah disana Terdakwa menelepon Saksi-I dengan

berkata “Saya udah di rumah” Saksi-I menjawab “Nanti

sebentar saya kerumah” selanjutnya sekira pukul 18.30 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa dan kemudian Terdakwa dan Saksi-I langsung pergi jalan-jalan keliling kota Merauke.

5. Bahwa benar sekira pukul 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan setelah tiba disana Terdakwa berkenalan dan ngobrol-ngobrol dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I

berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah

kalau begitu”, sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah

pada pulang lalu Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang

tidurnya nanti di kamar saya saja” dan tidak lama kemudian Terdakwa pergi masuk ke dalam kamar Saksi-I yang ternyata Saksi-I sudah tidur lalu Terdakwa tidur disampingnya dan mencium bibir, pipi kanan dan kiri Saksi-I namun Saksi-I tidak membalas ciumannya dan Saksi-I berkata kepada Terdakwa

“Abang serius sama saya?” Terdakwa menjawab “Ya, saya

serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa

6. Bahwa benar pada bulan Maret 2009 Terdakwa kembali dari Pos Buraka dan kerumah Saksi-I lalu berkata kepada Saksi-

I “De nanti kita bulan Juni saja urus nikah” Saksi-I menjawab “Ia” dan setelah bulan Juni 2009 Terdakwa belum juga mengurus persyaratan untuk menikah lalu Saksi-I mendesak

Terdakwa agar cepat namun Terdakwa menjawab “Sabar dulu mendingan saya naik ke pos sekali lagi biar bisa kumpul

uang” Saksi-I berkata “Ah itu cuma alasan saja” dan Terdakwa menjawab “Orang menikah itu perlu biaya” lalu

Saksi-I berkata “Nikah itu tidak perlu bikin acara besar- besar” dan Terdakwa menjawab “Meskipun tidak bikin acara besar tapi kita perlu biaya juga” lalu Saksi-I berkata “Ah itu alasan saja jangan-jangan kamu punya perempuan lain” kemudian Terdakwa menjawab “Kalau dulu ya tapi sekarang

tidak” yang akhirnya setiap Saksi-I bertemu dengan Terdakwa selalu mengecek handphonenya untuk membaca SMS yang masuk / keluar.

7. Bahwa benar sekira pada bulan Mei 2009 saat Terdakwa berada di rumah Saksi-I dan Saksi-I berkata kepada Terdakwa

“Abang saya sudah terlambat mens, mungkin karena stres

saya terlambat karena sering begitu” lalu Terdakwa menjawab “Kamu pastikan dulu” lalu Terdakwa bersama Saksi-I pergi ke Apotik depan RSUD Kab. Merauke untuk membeli alat tes kehamilan / sensitif dan keesokan harinya sekira pukul 06.30 Wit setelah bangun pagi Saksi-I pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan tidak lama kemudian Saksi-I masuk ke dalam kamar sambil membawa air kencingnya yang disimpan di dalam aqua gelas lalu Saksi-I mengambil alat

sensitif dan berkata kepada Terdakwa “kalau nanti ujung alat sensitif setelah dimasukan kedalam air kencing naik cuma strip satu jadi tidak hamil sedangkan kalau naik strip kedua

berarti saya positif hamil” selanjutnya Saksi-I memasukan alat sensitif tersebut dan ternyata cuma naik strip satu yang ternyata Saksi-I tidak hamil.

8. Bahwa benar pada bulan Oktober 2009 sekira pukul

14.00 Wit, Saksi-I datang menemui Terdakwa di Kipan A Yonif 755 / Yalet lalu Terdakwa dan Saksi-I pergi ke rumah Kopda Fiter Awak dan setibanya disana Terdakwa meminta ijin kepada

Kopda Fiter Awak dengan berkata “Abang Ijin saya ada bawa

cewek jadi ijin saya mau bicara-bicara di rumah abang” dan Sdr. Fiter Awak mempersilahkan, selanjutnya Terdakwa dan

Saksi-I duduk di ruang tamu lalu Saksi-I berkata “Untuk

hubungan kita ini lanjut apa tidak?” dan Terdakwa menjawab “Lanjut tetapi untuk urus menikah tahun ini belum bisa” lalu

Saksi-I berkata “Kalau tahun ini tidak urus nikah tidak usah urus sama sekali” dan Terdakwa menjawab “Kalau kamu mau

seperti itu oke sudah”, kemudian Saksi-I memberikan amplop

warna merah lalu Terdakwa menerimanya dan berkata “Nanti sampai rumah saya baca” tetapi Saksi-I berkata “Baca

sekarang” yang akhirnya Terdakwa membaca surat tersebut

yang intinya adalah bahwa “Saksi-I meminta hubungan

Terdakwa dengan Saksi-I selesai / bubar”, Terdakwa kaget

dan terdiam lalu Saksi-I menangis sambil berkata “Kenapa kamu tidak bicara?” Terdakwa menjawab “Tidak perlu lagi dibicarakan dan tidak nikah tahun ini saya belum siap”

selanjutnya Saksi-I langsung pulang dan tidak lama kemudian Terdakwa berpamitan kepada Kopda Fiter Awak untuk pulang.

9. Bahwa benar pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul

11.30 Wit Terdakwa menelepon Saksi-I untuk datang menjemputnya karena Terdakwa dalam keadaan mabuk- mabukan dan sekira pukul 14.00 Wit Saksi-I datang menemui

Terdakwa dan berkata “Oh jadi begini yah, kasih HP”

langsung Saksi-I mengambil Handphone Terdakwa dan membuka SMS masuk dan melihat salah satu SMS dari Sdri. Sopia (Pegawai Staf Kabag Sosial) yang saat itu di dalam

handphone tidak diberi namanya dengan isinya “Sayang lagi ngapaian?” kemudian Saksi-I berkata “Saya lapor kau ke

Kompi” langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa mengikutinya dan

berkata kepada Saksi-I “Kamu tidak perlu lapor kesini, kita masih bisa bicara diluar” dan Saksi-I menjawab “Laki-laki

Anjing, babi” mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul wajah Saksi-I kemudian menarik tangannya hingga jatuh, kemudian Sertu Rizal (Saksi-V) datang untuk melerai pertengkaran tersebut dan berkata kepada Terdakwa dan Saksi-

I untuk diselesaikan secara baik-baik, selanjutnya Saksi-I pergi dan saat hendak menyalakan sepeda motornya lalu Terdakwa menghampirinya dan mengambil kunci motor tersebut dan

berkata “Saya minta maaf” Saksi-I menjawab “Nanti kau bicara aja di depan komandan karena saya akan lapor kau”

selanjutnya Saksi-I pulang dengan menggunakan taxi sedangkan Terdakwa pergi kerumah Saksi-I untuk mengantar sepeda motor milik Saksi-I namun tidak menemukan Saksi-I akhirnya Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor tersebut kembali ke Kipan A Yonif 755 / Yalet.

10. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-1 berakibat luka memar pada kulit kepala dan lengan kiri serta lecet pada tangan kiri Saksi-1 akibat terjatuh pada saat ditarik tangannya oleh Terdakwa dan hal ini sesuai VER dari RSUD Kab. Merauke Nomor : 353 / VR / 244 / 2009 tanggal 28 Oktober 2009.

11. Bahwa benar Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-1 sudah lebih dari satu kali, yang pertama pada tanggal 24 Desember 2008 di dalam kamar rumah Saksi-1 dan yang terakhir pada tanggal 23 Oktober 2009 juga di kamar Saksi-1, kamar Saksi-1 saat dipakai untuk melakukan hubungan badan dalam keadaan pintu hanya ditutup dengan kain hordeng.

12. Bahwa benar saat Terdakwa menjalin hubugan dengan Saksi-1 sudah mempunyai dua orang anak masing-masing umur

8 th dan 5 tahun dari hasil hubungannya diluar nikah dengan Sdri. Maria Magdalena Dawes, sedangkan Saksi-1 juga sudah mempunyai dua orang anak dari hasil hubungannya dengan orang lain yang Terdakwa tidak kenal.

13. Bahwa benar pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul

11.30 Wit, Terdakwa menelpon saksi-1 untuk datang menjemputnya, dan sekira pukul 14.00 Wit saksi datang

menemui Terdakwa dan saksi berkata “oh begini ya, kasih Hp”

langsung mengambil Hp Terdakwa dan membuka sms masuk dan melihat salah satu sms masuk dari sdri. Sofia (Pegawai staf

kabag sosial) dgn isinya “sayang lagi ngapain”.

14. Bahwa benar karena Terdakwa tidak mau bertanggung jawab dengan menunda-nunda pengurusan ijin menikah dengan banyak alasan sehingga pada tanggal 12 Januari 2010 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada penyidik Subdenpom

XVII / A Merauke.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Terdakwa dalam pembelaannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa tidak sependapat dengan tuntutan Oditur

Militer tentang terbuktinya unsur kedua “Dengan sengaja dan

terbuka melanggar kesusilaan” dengan mendalilkan Terdakwa tidak mengetahuinya dan berkehendak melanggar kesusilaan serta tidak ada orang lain melihat kemudian tersinggung perasaan malunya.

Menurut pendapat Majelis Hakim sifat terbuka disini perbuatan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan saksi-1 yang dilakukan dalam suatu kamar yang hanya tertutup oleh kain hordeng dan kamar tersebut merupakan bagian dari rumah yang dihuni oleh bukan saja saksi-1 tetapi merupakan milik keluarga dan didiami oleh banyak orang yang sewaktu-waktu dapat masuk ke rumah dan kamar itu tanpa seijin Terdakwa dan saksi-1 serta dapat mengetahui perbuatan persetubuhan tersebut, sehingga tempat itu menjadi terbuka sifatnya. Jadi unsur ini tidak mengsyaratkan bahwa orang lain telah melihat perbuatan persetubuhan itu dilakukan oleh karenanya dalil yang dikeluarkan oleh Terdakwa terhadap unsur ke-2 dakwaan pertama tidak bisa diterima dan harus ditolak.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berpendapat unsur ke-3 dalam dakwaan ke-2 “Menyakiti atau melukai orang lain” tidak terbukti dengan Menimbang : Bahwa Terdakwa berpendapat unsur ke-3 dalam dakwaan ke-2 “Menyakiti atau melukai orang lain” tidak terbukti dengan

Menurut Majelis Hakim adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yakni bahwa Terdakwa menyadari dan dengan sengaja memukul dengan tangan mengepal kearah wajah saksi-1 sebanyak 3 (tiga) kali dan mengenai kening dan pelipis saksi-1 mengakibatkan luka memar, disamping itu Terdakwa telah menarik tangan saksi-1 hingga jatuh ke jalan beraspal hingga mengakibatkan luka lecet pada tangannya serta merasa pusing karenannya.

Oleh karena perbuatan Terdakwa tersebut telah nyata-nyata menimbulkan rasa sakit dan luka saksi-1 serta tidak harus berakibat halangan untuk melaksanakan kegiatan jabatan atau pekerjaan, unsur “menyakiti atau melukai orang lain” telah terbukti sehingga Majelis tidak sependapat dengan Pledoi / Pembelaan Terdakwa.

Menimbang, : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, tentang terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer namun mengenai pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dan akan diuraikan lebih lanjut dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa Tindak pidana yang di dakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara Kumulatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Kesatu

Unsur Ke - 1

: Barangsiapa

Unsur Ke - 2

: Dengan sengaja dan terbuka

Unsur Ke - 3

Melanggar kesusilaan

Kedua

Unsur Ke - 1

Barangsiapa

Unsur Ke - 2

Dengan sengaja

Unsur Ke - 3

Menyakiti atau melukai orang lain

Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Dakwaan Kesatu :

Bahwa mengenai Dakwaan kesatu tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Ke - 1

: Barangsiapa

Yang dimaksud dengan “Barangsiapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cendrawasih selama enam bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cendrawasih selama tiga bulan, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

1 “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur ke - 2

: Dengan sengaja dan terbuka

Menurut M.V.T yang dimaksudkan “Dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Ditinjau dari tingkatan (gradasi) “Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku / Terdakwa.

2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat-akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.

3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat. Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si

Pelaku / Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

Bahwa yang dimaksud dengan “Terbuka” menurut pengertian bahasa adalah tidak tertutup, tidak terlarang (untuk umum) yaitu mudah didatangi dan dilihat oleh umum (misalnya tempat-tempat terbuka, lapangan, pinggir jalan, lorong, gang, pasar dan sebagainya, maupun ditempat yang mudah dilihat orang dari tempat umum meskipun dilakukan ditempat yang umum (Putusan Hoge Road / HR tanggal 12 Mei 1902).

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-I (Sdri. Saksi-I) pada bulan Nopember 2007 melalui telepon dan pada bulan Januari 2008 bertemu langsung di warung yang terletek di depan Mayonif 755 / Yalet kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, saat berkenalan Saksi-1 mengaku masih berstatus bujang dan sedang melaksanakan kuliah di Yogyakarta sehingga hubungan hanya melaui telepon.

2. Bahwa benar sekira pukul 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan setelah tiba disana Terdakwa berkenalan dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I dan saling bercerita-cerita, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I

berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah

kalau begitu”, sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah

pada pulang lalu Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang tidurnya nanti di kamar saya saja”.

3. Bahwa benar tidak lama kemudian Terdakwa pergi masuk ke dalam kamar Saksi-I yang ternyata Saksi-I sudah tidur lalu Terdakwa tidur disampingnya dan mencium bibir, pipi kanan dan kiri Saksi-I namun Saksi-I tidak membalas ciumannya dan Saksi-

I berkata kepada Terdakwa “Abang serius sama saya?”

Terdakwa menjawab “Ya, saya serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa meraba-raba buah dadanya hingga kemaluannya kemudian Terdakwa membuka pakaian Saksi-I satu persatu hingga telanjang bulat lalu Terdakwa pun membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium bibir dan payudaranya

4. Bahwa benar setelah sama-sama terangsang dengan posisi Saksi-I terlentang di atas tempat tidur serta Terdakwa berada di atasnya kemudian Terdakwa memasukan penis yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-I dengan cara Terdakwa menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 30 (tiga puluh) menit sudah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-I, setelah Terdakwa dan Saksi-I melakukan hubungan intim 4. Bahwa benar setelah sama-sama terangsang dengan posisi Saksi-I terlentang di atas tempat tidur serta Terdakwa berada di atasnya kemudian Terdakwa memasukan penis yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-I dengan cara Terdakwa menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 30 (tiga puluh) menit sudah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-I, setelah Terdakwa dan Saksi-I melakukan hubungan intim

5. Bahwa benar Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-1 sudah lebih dari satu kali, yang pertama pada tanggal 24 Desember 2008 di dalam kamar rumah Saksi-1 dan yang terakhir pada tanggal 23 Oktober 2009 juga di kamar Saksi-1, kamar Saksi-1 saat dipakai untuk melakukan hubungan badan dalam keadaan pintu hanya ditutup dengan kain hordeng.

6. Bahwa benar perbuatan persetubuhan itu dilakukan didalam kamar rumah orang tua saksi-1 (sdri. Fransiska Gondro Mahuze) yang hanya ditutup dengan kain Hordeng saja dan kamar tersebut mudah untuk didatangi / dimasuki oleh penghuni rumah lainnya tanpa harus seijin dari saksi-1 (sdri. Fransiska Gondro Mahuze).

7. Bahwa benar semua penghuni rumah tersebut dengan mudah mendatangi dan melihat perbuatan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dan saksi-1 (sdri. Fransiska Gondro Mahuze).

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

2 “Dengan sengaja dan terbuka” telah terpenuhi.

Unsur ke - 3

Melanggar kesusilaan

Yang diartikan “Kesusilaan” adalah kesopanan, sopan santun, keadaban.

Melanggar kesusilaan dalam delik ini adalah perbuatan / tindakan yang melanggar kesopanan, sopan santun, keadaban dibidang kesusilaan yang harus berhubungan dengan kelamin dan atau bagian badan tertentu lainnya yang pada umumnya dapat menimbulkan perasaan malu, perasaan jijik atau terangsangnya nafsu birahi orang lain (missal : meraba buah dada seorang perempuan, meraba kemaluan wanita, mencium, memperlihatkan alat kelamin wanita / prianya).

Bahwa yang dimaksud dengan “Melanggar kesusilaan” adalah perbuatan yang melanggar perasaan malu yang berhubungan dengan nafsu birahi orang lain.

Karena adanya bermacam-macam ukuran kesusilaan menurut adat-istiadat (suku bangsa yang ada di Indonesia) maka Judex Factic perlu mempertimbangkan ukuran kesusilaan yang berlaku menurut tempat dan keadaan ditempat tersebut.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan

1. Bahwa benar pada tanggal 24 Desember 2008 saat akan perayaan natal Terdakwa mendapat ijin libur selama 3 (tiga) hari di wilayah Okaba dan setibanya di Okaba Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata “ saya akan turun ke Merauke” dan Saksi-I menjawab “Iya sudah” lalu sekira pukul 09.00 Wit Terdakwa pergi ke rumah Sdri. Sinta (Pegawai Puskesmas Okaba) untuk meminjam Sepeda Motor, selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan Sepeda Motor Suzuki Thunder warna putih tersebut sekira pukul 16.30 Wit pergi ke rumah kakaknya, setelah disana Terdakwa menelepon Saksi-I dengan berkata

“Saya udah di rumah” Saksi-I menjawab “Nanti sebentar

saya kerumah” selanjutnya sekira pukul 18.30 Wit Saksi-I datang menemui Terdakwa dan kemudian Terdakwa dan Saksi-I langsung pergi jalan-jalan keliling kota Merauke.

2. Bahwa benar sekira pukul 21.00 Wit, Terdakwa bersama Saksi-I pergi kerumah Saksi-I di Kampung Kuper Distrik Semangga Kab. Merauke dan setelah tiba disana Terdakwa berkenalan dan ngobrol-ngobrol dengan kedua orangtua serta saudara Saksi-I, kemudian sekira pukul 23.00 Wit, Saksi-I

berkata kepada Terdakwa “Motor tidak ada dipakai sama adik jadi bermalam saja disini” Terdakwa menjawab “Oke sudah

kalau begitu”, sekira pukul 23.30 Wit saudaranya Saksi-I sudah

pada pulang lalu Saksi-I berkata kepada Terdakwa “Abang tidurnya nanti di kamar saya saja”

3. Bahwa benar tidak lama kemudian Terdakwa pergi masuk ke dalam kamar Saksi-I yang ternyata Saksi-I sudah tidur lalu Terdakwa tidur disampingnya dan mencium bibir, pipi kanan dan kiri Saksi-I namun Saksi-I tidak membalas ciumannya dan Saksi-

I berkata kepada Terdakwa “Abang serius sama saya?”

Terdakwa menjawab “Ya, saya serius sama kamu” selanjutnya Terdakwa mencium pipi kanan dan kirinya dan Saksi-I pun membalas mencium lalu Terdakwa meraba-raba buah dadanya hingga kemaluannya kemudian Terdakwa membuka pakaian Saksi-I satu persatu hingga telanjang bulat lalu Terdakwa pun membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium bibir dan payudaranya.

4. Bahwa benar setelah sama-sama terangsang dengan posisi Saksi-I terlentang di atas tempat tidur serta Terdakwa berada di atasnya kemudian Terdakwa memasukan penis yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-I dengan cara Terdakwa menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 30 (tiga puluh) menit sudah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-I, setelah Terdakwa dan Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri untuk yang pertama kali kemudian memakai pakaian masing-masing dan tidur selanjutnya pada keesokan paginya Terdakwa bersama Saksi-I melakukan hubungan intim layaknya suami istri sehingga perbuatan tersebut Terdakwa sering lakukan dengan Saksi-I sampai dengan tanggal 23 Oktober 2009.

5. Bahwa benar perbuatan Terdakwa telah melanggar adat dan susila masyarakat khususnya Merauke dan masyarakat Papua pada umumnya.

6. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa yang tidak mau bertanggung jawab untuk menikahi saksi-1 (sdri. Fransiska Gondro Mahuze), menimbulkan rasa malu dan harga diri keluarga merasa tercemar dan dipermalukan oleh Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

3 “Melanggar kesusilaan” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan

Kedua dari Dakwaan Oditur Militer tersebut.

Dakwaan Kedua :

Bahwa mengenai Dakwaan kedua tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Ke - 1

: Barangsiapa

Yang dimaksud dengan “Barangsiapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1 Bahwa benar Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secata PK Gelombang II di Rindam XVII / Cendrawasih selama enam bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cendrawasih selama tiga bulan, setelah lulus ditempat tugaskan di Yonif 751 / BS kemudian pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 755 / Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 21990273621079.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

1 “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur ke - 2

: Dengan sengaja

Menurut M.V.T yang dimaksudkan “Dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Ditinjau dari tingkatan (gradasi) “Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku / Terdakwa.

2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat-akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.

3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat. Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 25 Oktober 2009 sekira pukul

11.30 Wit Terdakwa menelepon Saksi-I untuk datang menjemputnya dan sekira pukul 14.00 Wit Saksi-I datang

menemui Terdakwa dan sambil berkata “Oh jadi begini yah,

kasih HP” langsung mengambil Handphone Terdakwa dan membuka SMS masuk dan melihat salah satu SMS dari Sdri. Sopia (Pegawai Staf Kabag Sosial) yang saat itu didalam

handphone tidak diberi namanya dengan isinya “Sayang lagi ngapaian?”

2. Bahwa benar kemudian Saksi-I berkata “Saya lapor kau

ke Kompi” langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa mengikutinya dan

berkata kepada Saksi-I “Kamu tidak perlu lapor kesini, kita masih bisa bicara diluar” dan Saksi-I menjawab “Laki-laki Anjing, babi” mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul Saksi-I dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai kening dan pelipis kiri Saksi-I dan terjatuh.

3. Bahwa benar Terdakwa menyadari dan mengetahui bahwa apabila seseorang dipukul dapat mengakibatkan luka- luka dan menimbulkan rasa sakit.

4. Bahwa Terdakwa mengetahui tindakannya memukul saksi-1 adalah tanpa hak dan tidak boleh dilakukan dan

Terdakwa juga menyadari perbuatan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai 8 wajib TNI.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

2 “Dengan sengaja” telah terpenuhi.

Unsur ke - 3

Melakukan penganiayaan

Bahwa dalam pasal 351 (1) KUHP tidak terdapat rumusan yang memuat unsur-unsur dari tindak pidana ini. Perbuatan tersebut hanya dikualifikasikan “Penganiayaan” saja.

Bahwa dengan tidak adanya ketentuan didalam undang-undang manapun yang diartikan dengan penganiayaan ini ditafsirkan di dalam doktrin adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari si pelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yaitu yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perbuatan tidak enak kepada orang lain.

Menimbulkan rasa sakit itu atau luka kepada orang lain akibat yang dilakukan si pelaku dengan cara bermacam-macam antara lain memukul, menendang, menampar, menusuk dsb.

Bahwa menimbulkan kerugian pada kesehatan orang lain dapat diartikan melakukan perbuatan dengan maksud agar orang lain menderita sakit atau sesuatu penyakit.

Bahwa sakit berarti adanya gangguan atas fungsi dari dalam (organ) didalam tubuh / badan manusia.

Bahwa apabila dilihat dari yurisprudensi yang diartikan dengan “Penganiayaan” itu adalah sesuatu perbuatan yang disengaja, sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (Pijn) atau luka.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada saat Saksi-I berkata “Saya lapor kau

ke Kompi” langsung Saksi-I pergi menuju ke Kompi A Yonif 755 / Yalet dengan berjalan kaki lalu Terdakwa mengikutinya dan

berkata kepada Saksi-I “Kamu tidak perlu lapor kesini, kita masih bisa bicara diluar” dan Saksi-I menjawab “Laki-laki Anjing, babi” mendengar ucapan tersebut Terdakwa emosi dan memukul Saksi-I dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai kening dan pelipis kiri Saksi-I sehingga terjatuh ke aspal.

2. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi-1 menyebabkan saksi-1 merasa sakit dan pusing serta mengalami luka memar pada kulit kepala dan lengan kiri serta lecet pada tangan kiri sesuai dengan VER dari RSUD Kab. Merauke Nomor : 353 / VR / 244 / 2009 tanggal 28 Oktober 2009.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke -

3 “Melakukan penganiayaan” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggungjawabkan sebagai subyek hukum pidana, oleh karena itu Terdakwa harus dihukum.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Perbuatan Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa tidak dapat mengendalikan nafsu birahinya dan emosinya.

2. Kurangnya kesadaran Terdakwa memahami norma agama, norma susila dan juga norma hukum dalam bermasyarakat.

3. Perbuatan Terdakwa menyebabkan orang lain sakit dan disamping itu karena Terdakwa tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap saksi-1 maka hal ini berakibat masa depan saksi-1 jadi hancur dan baik saksi-1 dan keluarganya merasa dipermalukan oleh Terdakwa.

4. Agar perbuatan Terdakwa tidak dilakukan dan diikuti oleh prajurit lainnya serta menimbulkan efek jera bagi yang bersangkutan, Majelis Hakim perlu menjatuhkan pidana yang tegas terhadap diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Pancasila. Oleh karenanya sebelum Majelis Hakim menjatuhkan hukuman atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidana yaitu :