Permasalahan Pembangunan Daerah

2.5 Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Ciamis hingga saat ini dapat diuraikan berdasarkan urusan sebagai berikut:

1. Urusan Pendidikan Permasalahan pada Urusan Pendidikan adalah :

- Terdapat anggaran Tahun 2014 yang tidak dapat diserap yaitu untuk pengadaan buku kurikulum 2013 yang jumlahnya mencapai Rp.

8.640.056.312,00. - Tidak direalisasikannya pengadaan buku Kurikulum 2013 ini disebabkan

adanya kebijakan pemerintah yaitu berupa Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 179342/MPK/KR/2014 tanggal 5 Desember 2014, hal Pelaksanaan Kurikulum 2013, yang salah satu pointnya menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013, sejak tahun pelajaran 2014/2015;

- Masalah SDM, khususnya pendidik baik Guru (Guru kelas, Guru mata pelajaran) maupun Pengawas (Pengawas SD/MI dan Pengawas TK/RA serta Pengawas

rumpun MP) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Masalahnya adalah berkurangnya jumlah guru yang terus menerus yang disebabkan pensiun, baik pensiun atas permintaan sendiri, maupun pensiun karena batas usia. Sebagaimana diketahui guru-guru angkatan Inpres mulai tahun 1971 sudah banyak yang pensiun dan setiap tahun akan terus pensiun berkisar 300 orang per tahunnya, puncaknya akan terjadi pada Tahun 2019 mencapai 1.000 orang lebih. Dilain pihak pengangkatan guru (PNS) sagat terbatas. Berdasarkan data/prediksi guru dan pengawas yang akan pensiun sampai dengan tahun 2020 sebanyak 1.901 orang.

- Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung terhadap kualitas pembelajaran.

2. Urusan Kesehatan

Permasalahan pada Urusan Kesehatan adalah : - Belum optimalnya upaya penurunan kematian ibu dan bayi di Kabupaten

Ciamis; - Perlunya verifikasi data kepesertaan untuk mendukung program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN); - Terbatasnya layanan spesialistik di sarana layanan rujukan.

3. Urusan Pekerjaan Umum

Permasalahan pada Urusan Pekerjaan Umum antara lain: - Masih rendahnya kemantapan jalan kabupaten apabila dibandingkan dengan

SPM Kemantapan Jalan Kabupaten yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yaitu sebesar 70% untuk tahun 2014;

- Terjadinya pendangkalan dan kerusakan tebing sungai/ saluran irigasi sehingga menyebabkan banjir dan mengurangi pasokan air baku dan irigasi.

- Masih rendahnya kemantapan jalan desa; - Masih banyak rumah tangga yang rawan sanitasi dan air bersih terutama di

daerah dataran tinggi; - Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara sarana air bersih yang

telah dibangun.

4. Urusan Perumahan

Permasalahan pada Urusan Perumahan antara lain : - Masih minimnya jumlah pos dan armada serta personil pemadam kebakaran

dibandingkan dengan luas wilayah kabupaten; - Masih minimnya pengembang formal yang memenuhi persyaratan teknis

sebagaimana yang ditetapkan Kemenpera RI, sehingga mengalami kesulitan dalam memperoleh bantuan DAK Perumahan.

5. Urusan Penataan Ruang

Permasalahan pada Urusan Penataan Ruang adalah : - Belum adanya penghitungan luas kawasan yang aktual; - Dalam RTRW Kabupaten Ciamis mengamanatkan penyusunan RDTR bagi

semua Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dan sampai sekarang baru 2 KSK yang disusun RDTR-nya;

- Pemahaman dan ketaatan masyarakat mengenai Peraturan Penataan Ruang masih kurang sehingga dalam pelaksanaan pembangunan belum sepenuhnya mengindahkan aturan tata ruang.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Permasalahan pada Urusan Perencanaan Pembangunan : - Belum optimalnya sinergitas perencanaan pembangunan. - Belum adanya pengelolaan basis data terpadu

7. Urusan Perhubungan

Permasalahan pada Urusan Perhubungan diantaranya : - Alat Pengujian Kendaraan rata-rata dalam kondisi 40% sehingga membutuhkan anggaran perbaikan yang cukup besar serta sebagian alat Pengujian milik pemerintah Provinsi Jawa Barat;

- Kurangnya Kendaraan Dinas Operasional berupa Mobil Unit Pengujian Kendaraan Bermotor.

8. Urusan Lingkungan Hidup Permasalahan pada Urusan Lingkungan Hidup diantaranya :

- Belum optimalnya kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; - Belum optimalnya penerapan dan penegakan hukum dan aturan di bidang lingkungan hidup; - Belum lengkapnya basis data yang mendukung dalam perencanaan pembangunan bidang lingkungan hidup; - Keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan sampah; - Keterbatasan personel dalam penanganan sampah; - Belum optimalnya pemahaman dan kemitraan dengan masyarakat dalam

pengelolaan sampah; - Keterbatasan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau yang dikelola dan dimiliki oleh pemerintah dan swasta serta keterbatasan lahan untuk pemakaman.

9. Urusan Pertanahan Permasalahan pada Urusan Pertanahan : - Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan.

10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Permasalahan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil : - Adanya kebijakan Pemerintah Pusat berkaitan dengan penundaan pembuatan KTP elektronik pada tahun 2014 sehingga menyebabkan tidak tercapainya persentase penduduk ber-KTP;

- Rendahnya tingkat kepemilikan akta kelahiran.

11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : - Belum optimalnya partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan. - Belum optimalnya pemahaman atas hak dan perlindungan bagi perempuan

dan anak.

12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Permasalahan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera : - Belum optimalnya partisipasi pria dalam ber-KB, dengan tingkat capaian baru mencapai 2.932 akseptor atau sebesar 1,59%.

13. Urusan Sosial

Permasalahan pada Urusan Sosial : - Masih tingginya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di masyarakat. - Masih banyaknya daerah rawan bencana di Kabupaten Ciamis. - Banyaknya potensi sumber kesejahteraan sosial di masyarakat.

14. Urusan Ketenagakerjaan

Permasalahan pada Urusan Ketenagakerjaan : - Banyaknya pengangguran di masyarakat.

15. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Permasalahan pada Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah : - Banyaknya Koperasi / KUD yang kondisinya sudah tidak sehat, sehingga tidak beraktivitas lagi. - Akses pelaku usaha Koperasi dan UMKM terhadap layanan perbankan masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam permodalan. - Belum optimalnya pemanfaatan asset milik Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.

16. Urusan Penanaman Modal Permasalahan pada Urusan Penanaman Modal adalah : - Belum tesedianya data potensi investasi daerah yang akurat. - Masih rendahnya investasi daerah.

17. Urusan Kebudayaan Permasalahan pada Urusan Kebudayaan adalah : - Kurangnya eksplorasi dan inventarisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Kabupaten Ciamis; - Rendahnya apresiasi, kecintaan dan perlindungan terhadap budaya lokal, dan sejarah lokal; - Masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan latar belakang seni sehingga pengelolaan aspek kesenian dirasakan belum optimal .

18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Permasalahan pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga antara lain : - Masih minimnya sarana olah raga yang memadai dan representatif, terutama yang menyangkut prestasi. - Rendahnya prestasi keolahragaan di Kabupaten Ciamis.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Permasalahan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri antara lain : - Kesadaran masyarakat dalam berpolitik dan berdemokrasi belum optimal; - Gangguan keamanan dan ketertiban cenderung masih terjadi; - Jiwa nasionalisme dan patriotisme cenderung menurun.

- Terjadinya dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi sehingga cenderung menimbulkan kerawanan sosial; - Intensitas penyelenggaraan diklat teknis PPNS masih sedikit.

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Permasalahan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian antara lain : - Proporsi dan profesionalisme sumber daya aparatur penyelenggaraan pemerintahan belum memadai; - Sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan yang belum optimal. - Perlunya penataan reformasi birokrasi. - Penertiban aset pemerintah daerah.

21. Urusan Ketahanan Pangan Permasalahan pada Urusan Ketahanan Pangan adalah : - Sistem Distribusi pangan yang belum efisien, sehingga kadang kadang menyebabkan anjloknya harga pangan strategis, terutama pada saat panen raya;

- Pola konsumsi pangan masyarakat terutama konsumsi pangan hewani masih berada dibawah pola konsumsi nasional, yaitu 105,7gram/kap/hr (nasional = 150 gram/kap/hr) dan masih didominasioleh makanananpokok beras;

- Masih terdapat beberapa daerah yang berpotensi rawan pangan akibat kondisi marginal, kemiskinan atau bencana alam.

22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan masyarakat dan Desa : - Masih rendahnya kemampuan SDM Aparatur Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa. - Status Unit Pengelola Kegiatan (UPK) pasca program belum mempunyai legal formal sebagai pengelola lembaga keuangan - Penanganan masalah asset PNPM pasca program.

23. Urusan Statistik Permasalahan pada Urusan Statistik adalah : - Belum optimalnya basis data pembangunan.

24. Urusan Kearsipan

Permasalahan pada Urusan Kearsipan adalah : - Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM pengelola kearsipan dan arsiparis. - Terbatasnya sarana dan prasarana arsip.

25. Urusan Komunikasi dan Informatika

Permasalahan pada Urusan Komunikasi dan Informatika : - Masih kurangnya sarana dan prasarana Komunikasi dan Informatika dalam menunjang kegiatan informasi kepada masyarakat. - Updating data Website resmi Kabupaten Ciamis. - Kurangnya SDM yang menguasai Teknologi Informasi.

26. Urusan Perpustakaan Permasalahan pada Urusan Perpustakaan : - Masih rendahnya minat baca masyarakat. - Kurangnya sumber bacaan.

B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan

1. Urusan Pertanian

Permasalahan pada Urusan Pertanian adalah : - Terbatasnya sarana dan prasarana alat mesin pertanian yang dikuasai kelompok/petani terutama alat pasca panen. - Terbatasnya fasilitas perbenihan tanaman pangan. - Masih adanya lokasi areal pertanian endemis Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT). - Tingginya fluktuasi harga pada beberapa komoditi pertanian tanaman pangan. - Masih rendahnya minat masyarakat untuk menanam kedelai di lahan darat. - Peningkatan Kesejahteraan petani dengan metode penyuluhan terkendala

dengan kesadaran petani akan arti pentingnya informasi. - Ketersediaan penyuluh pertanian belum proposional dalam memenuhi wilayah kerjanya dibanding dengan jumlah desa sebanyak 265 dan belum optimalnya kualitas penyuluh yang tersedia.

2. Urusan Kehutanan Permasalahan pada Urusan Kehutanan adalah : - Menurunnya produksi dan produktivitas komoditas sektor perkebunan terutama komoditas kakao dan teh. Hal ini ditandai dengan banyaknya lahan kakao dan teh yang beralih komoditas menjadi tanaman lain serta turunnya minat petani untuk memelihara tanaman kakao dan teh.

- Sesuai dengan amanat Pemerintah Provinsi Jawa Barat luas kawasan lindung di Kabupaten Ciamis sebesar 42,5% dari total luas wilayah. Dengan luas - Sesuai dengan amanat Pemerintah Provinsi Jawa Barat luas kawasan lindung di Kabupaten Ciamis sebesar 42,5% dari total luas wilayah. Dengan luas

3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Permasalahan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral : - Masih rendahnya rasio elektrifikasi rumah tangga yang belum mencapai 100%; - Pengelolaan dan pemeliharaan sarana penerangan jalan umum yang belum

optimal.

4. Urusan Pariwisata

Permasalahan pada Urusan Pariwisata : - Kunjungan wisatawan belum optimal; - Pengembangan industri kreatif belum sinergis dengan program pembangunan

ekonomi lainnya.

5. Urusan Kelautan dan Perikanan

Permasalahan pada Urusan Perikanan dan Kelautan adalah - Masih rendahnya kualitas SDM; - Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perikanan budidaya; - Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi dan pemasaran; - Kurangnya tenaga penyuluh.

6. Urusan Perdagangan

Permasalahan pada Urusan Perdagangan adalah : - Pola tata niaga dan manajemen usaha yang masih sederhana dan belum merupakan satu kesatuan sistem tata niaga yang baik karena masih belum banyak jalinan kerjasama yang baik diantara para pelaku usaha.

- Kurangnya informasi pasar, potensi investasi, pelayanan perdagangan dan kemetrologian, sehingga pelaku usaha perdagangan masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.

- Pasar tradisional masih kurang tertata dengan rapi, kotor, dan kumuh sehingga banyak konsumen yang enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional dan lebih memilih ke pasar modern.

- Masih banyaknya pasar modern terutama yang baru belum melakukan kemitraan dengan para pedagang kecil sehingga menimbulkan persaingan yang kurang sehat.

7. Urusan Perindustrian

Permasalahan utama pada Urusan Perindustrian adalah : - Kurangnya pemahaman manfaat dari legalitas, standardisasi dan sertifikasi produk; masih rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh pengusaha

IKM kerajinan; masih kurangnya perhatian di bidang kualitas dan desain produk oleh sebagian besar pengusaha.

- Keterbatasan modal kerja, sarana mesin dan peralatan produksi yang kurang memadai, teknologi yang digunakan masih sederhana, kemasan produk masih sederhana dan kurang menarik sehingga belum dapat dipasarkan ke toko/pasar modern, ijin dan legalitas usaha masih banyak IKM yang belum memiliki sehingga tidak dapat bersaing dalam pemasaran produk-produknya.

- SDM pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam menjalankan usahanya masih rendah, terutama dalam penguasaan manajemen usaha, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran maupun kewirausahaan sehingga IKM dalam mengembangkan usahanya masih mengalami kendala.

8. Urusan Ketransmigrasian

Permasalahan pada Urusan Ketransmigrasian adalah : - Adanya pembatasan kuota karena adanya keterbatasan lahan transmigrasi.