MENETAPKAN STANDARD PRIBADI

MENETAPKAN STANDARD PRIBADI

Ada sebuah pelajaran menarik yang saya peroleh ketika berkunjung ke rumah salah satu keluarga beberapa waktu yang lalu. Hari itu bertepatan dengan hari pembagian buku raport anak-anak sekolah dasar. Sepanjang hari itu, adik sepupu saya yang duduk di kelas 2 Sekolah Dasar memasang roman muka yang murung.

“Ada apa sih?” saya menggodanya, “Kok dari tadi cemberut aja.” “Aku ini orang yang tidak berguna!” jawabnya dengan amat galak. Untuk memuaskan saya, ibunya menjelaskan bahwa saat ini si kecil masih

memperoleh peringkat nomor 1 di kelasnya, tetapi nilai matematikanya turun. Dan dia menyesalinya sepanjang hari.

Anak kelas 2 SD. Dia lebih peduli kepada nilai absolut yang diperolehnya, bukan pada sebutan ranking-1 yang menjadi bukti bahwa dia masih lebih baik dari teman-teman di kelasnya. Darinya saya menemukan sebuah pelajaran mengenai bagaimana caranya menentukan standard pribadi yang melampaui tuntutan-tuntutan kualitas kolektif. Tuntutan kualitas KEBANYAKAN ORANG.

Bagi kebanyakan orang, meraih ranking-1 adalah pengakuan bahwa dia mengungguli para pesaingnya. That's all about. Tetapi, bagi seorang achiever sejati - seperti anak kelas 2 SD itu – gelar ranking-1 hanyalah efek samping dari pencapaian atas standard pribadinya yang menjulang.

Tentu saja, kita bukan lagi anak sekolahan, namun dalam konteks yang sama, kita dapat menemukan analoginya di dalam keseharian kerja kita. Berfokus kepada orang lain (teman-teman satu meja, satu team, satu perusahaan, atau orang- orang „nun jauh disana‟) adalah penting, sehingga kita dapat mengukur kualitas kita, relatif terhadap mereka. Ranking berapa kita. Namun, yang jauh lebih penting lagi bagi kita sesungguhnya adalah untuk berfokus pada „unsur di dalam‟, yaitu diri kita sendiri. Untuk mengukur. Untuk menemukan. Untuk menentukan, dan untuk memperoleh kualitas absolut kita. Tentang siapa sesungguhnya kita.

Dan ini berarti; berfokus kepada kinerja yang dapat kita raih. Karena kinerjalah yang akan menentukan pencapaian kita. Lalu, pencapaian itulah yang memberikan ukuran besar ataupun kecilnya kontribusi kita kepada team, organisasi, atau kepada perusahaan tempat kita bekerja. Juga kepada orang- orang yang berada dilingkungan sekitar kita.

Seseorang yang memfokuskan dirinya kepada standar kinerja yang ditetapkannya sendiri adalah orang-orang yang akan mempunyai peluang untuk menjadi bintang di dalam kelompoknya. Karena, orang semacam ini menyadari bahwa: sekedar memenuhi standard yang ditentukan oleh kelompok atau organisasi saja TIDAKLAH CUKUP untuk menjadikannya unggul. Begitulah cara seorang authentic executive berpikir, bersikap, dan bertindak. Karena itu, seorang authentic executive akan menentukan standar kualitasnya sendiri, yang Seseorang yang memfokuskan dirinya kepada standar kinerja yang ditetapkannya sendiri adalah orang-orang yang akan mempunyai peluang untuk menjadi bintang di dalam kelompoknya. Karena, orang semacam ini menyadari bahwa: sekedar memenuhi standard yang ditentukan oleh kelompok atau organisasi saja TIDAKLAH CUKUP untuk menjadikannya unggul. Begitulah cara seorang authentic executive berpikir, bersikap, dan bertindak. Karena itu, seorang authentic executive akan menentukan standar kualitasnya sendiri, yang

Dengan demikian, eksekutif ini pasti akan menemukan begitu banyak peluang untuk mencapai kualitas tinggi itu. Dan karenanya pula, dia akan melihat begitu banyak hal di dalam dirinya yang harus diperbaiki dari waktu ke waktu.

Menurut pendapat Anda, bisakah orang seperti ini untuk selalu memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari orang-orang di sekitarnya? Tentu saja. Karena begitu dia tahu ada sesuatu yang harus diperbaiki, maka dia akan bergegas untuk melakukannya, mempelajari apa yang harus dipelajarinya, menemukan cara yang lebih baik dari apa yang selama ini dilakukannya, dan membongkar bermacam literatur untuk mengisi ruang-ruang kosong di dalam direktori pengetahuannya.

Kalau Anda termasuk eksekutif yang seperti itu, maka Anda tidak perlu lagi untuk mengkhawatirkan; apakah orang lain lebih baik dari Anda atau tidak. Karena pada saat itu, Anda sudah menjadi salah satu dari sedikit saja orang yang terbaik itu.

Namun, bila Anda bukan orang yang seperti itu, maka ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil:  Pertama, tanyakan kepada diri Anda: apakah Anda sungguh-sungguh telah merasa puas dengan pencapaian Anda saat ini, ataukah Anda hanya sekedar BERPURA-PURA puas saja.

 Kedua, tanyakan kepada diri Anda: apakah Anda benar-benar tidak ingin memiliki masa depan yang LEBIH BAIK lagi?

 Ketiga, tanyakan kepada diri Anda: Apakah Anda sama sekali tidak menginginkan untuk bisa MELAYANI keluarga Anda, dengan pelayanan yang lebih baik lagi ?

Kalau dari ketiga pertanyaan itu, Anda lebih cenderung untuk memilih tetap saja pada posisi dimana Anda berada sekarang ini, maka, tidak seorangpun bisa memaksakan kepada diri Anda untuk berubah. Namun, jika melalui ketiga pertanyaan itu, Anda merasakan adanya getaran-getaran halus di dalam hati untuk terus memacu diri, maka, hendaklah Anda mendengarkan dan memaknai getaran itu dengan tindakan berikut ini:

 Pertama, tentukan standard pribadi yang lebih tinggi dari standard yang ditentukan oleh kelompok atau organisasi Anda. Jika Anda berhasil memenuhi standar pribadi itu, maka dengan sendirinya Anda akan berhasil melampaui tuntutan organisasi Anda. Dan dengan demikian, Anda akan menjadi orang yang paling tinggi kualitasnya di dalam organisasi itu.

 Kedua, identifikasi hal-hal apa saja yang harus Anda perbaiki, untuk memastikan bahwa standar pribadi itu bisa Anda penuhi. Intinya adalah; Anda harus tahu „gap‟ apa yang masih Anda miliki untuk memenuhi  Kedua, identifikasi hal-hal apa saja yang harus Anda perbaiki, untuk memastikan bahwa standar pribadi itu bisa Anda penuhi. Intinya adalah; Anda harus tahu „gap‟ apa yang masih Anda miliki untuk memenuhi

 Ketiga, Bertidaklah untuk menutupi gap itu. Anda boleh saja mengikuti kursus singkat, atau membaca buku-buku, atau mengikuti seminar. Atau berguru khusus kepada orang-orang yang ahli di bidang yang Anda ingin kuasai itu. Tidak usah ragu untuk mengivestasikan sebagian uang Anda dalam kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan asset terbesar Anda, yaitu diri Anda sendiri.

 Keempat, tinggallah bersama para eksekutif sejati. Para authentic executive. Karena salah satu hal yang menjadikan mereka begitu berbeda dari eksekutif kebanyakan adalah: kesediaannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan orang-orang di sekitarnya.

Seorang authentic executive akan memfokuskan dirinya kepada kinerja dan kontribusinya kepada orang-orang di sekitarnya. Mereka peduli apakah orang- orang di sekitarnya memacu diri untuk mengembangkan kualitas dirinya masing-masing atau tidak. Sekalipun para authentic executive ini menerapkan standard yang menurut keban yakan orang „terlampau tinggi‟ untuk dipenuhi, Anda harus memilih tinggal bersamanya. Karena mereka akan membantu Anda untuk terus tumbuh dengan standar yang tinggi itu.

Sayangnya, begitu banyak orang yang tidak menyukai tuntutan mereka yang „terlampau tinggi‟ itu. Sehingga, tidaklah mengherankan jika banyak orang yang kegerahan jika harus bekerja bersama mereka. Karena bekerja bersama mereka yang menerapkan standar tinggi itu membutuhkan komitmen yang lebih tinggi, dan usaha yang lebih bersungguh-sungguh. Namun demikian, Anda harus mengikuti mereka. Karena dengan begitu Anda bisa mendapatkan gemblengan yang Anda perlukan untuk menjadi authentic executive selanjutnya.

Jadi, siapakah sesungguhnya yang saya maksud sebagai 'eksekutif sejati' itu? Seseorang dengan jabatan yang tinggi? Seseorang dengan bayaran yang selangit? Seseorang yang setiap kata yang diucapkannya menjadi hukum yang harus dipatuhi? Tentu saja idealnya seperti itu. Tetapi, kenyataannya begitu banyak orang yang memenuhi ketiga kriteria diatas, namun sama sekali tidak memiliki komitmen untuk mengembangkan orang lain. Jadi, sesungguhnya yang saya maksudkan adalah orang-orang seperti Anda. Syaratnya, Anda tidak pernah berhenti untuk belajar, berkembang, dan melakukan perbaikan demi perbaikan atas kualitas diri Anda. Selain itu, Anda harus bersedia memberikan kontribusi positif kepada perkembangan orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda sanggup melakukan semua itu, maka Andalah eksekutif sejati itu!

Seseorang yang memfokuskan diri kepada standar kinerja tinggi yang ditetapkannya

sendiri, berpeluang untuk melampaui tuntutan-tuntutan kolektif. Sehingga,

mereka bisa dengan mudah mengungguli

orang lain di dalam kelompoknya ….......

Tidak peduli apakah pangkat Anda Direktur, atau Manager, atau Junior Supervisor. Bahkan sekalipun Anda belum memiliki jabatan struktural yang memberi wewenang untuk mengatur orang. Jika Anda mampu melakukan semua hal diatas, maka Anda layak untuk menjadi bagian dari kelompok yang dihuni oleh sedikit orang yang pantas disebut sebagai eksekutif sejati itu. Kalaupun sekarang Anda belum menduduki posisi penting, anggap saja Anda sebagai benih yang hendak memulai perjalanannya untuk tumbuh. Maka bantulah diri Anda itu untuk terus bertumbuh. Dan ingatlah bahwa „bertumbuh‟ itu berarti sesuatu yang tiada berhenti. Seperti halnya tanaman, kita akan menyebutnya „sedang tumbuh‟, jika dia berubah menjadi SEMAKIN KUAT, dan SEMAKIN BESAR, dan SEMAKIN KOKOH, dan SEMAKIN MENJULANG.

Kita tidak menyebut „tanaman yang sedang tumbuh‟ kepada mereka yang daun-daunnya layu, akarnya semakin rapuh. Dan dahan-dahannya yang melemah. Mengapa? Karena pertumbuhan adalah proses yang terjadi secara terus-menerus. Setiap saat. Setiap hari. Dari hari kemarin, dilanjutkan ke hari ini. Seraya menantikan datangnya hari esok yang baru untuk bertumbuh, dan terus bertumbuh.

Dokumen yang terkait

FOSFAT ALAM SEBAGAI SUMBER PUPUK FOSFAT TANAMAN CABAI MERAH PADA JENIS TANAH PODSOLIK JASINGA As A Source of Natural Phosphate Fertilizer Phosphate Plant Type on Land Chili Podzolic Jasinga

0 0 13

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SALAH SATU PROGRAM DIPLOMA KEBIDANAN

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 03 KOTA BIMA TAHUN 2017/2018

0 1 5

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII K PADA MATA PELAJARAN YANG DIUJIAN NASIONALKAN MELALUAI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN TEKNIK CERDAS CERMAT DI SMPN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016-2017

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI KELAS X1 TEKNIK AUDIO VIDEO SEMESTER GENAP SMK NEGERI 3 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 1 13

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN POKOK BAHASAN RUMAH SEHAT PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN TIMUK GAWAH DENGAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN TAHUN PELAJARAN 20162017 RAKNAH NIP. 196612311988092008 SD NEGERI TIMUK GAWAH Abstrak; Penelitian ini dilatarbelakang

0 1 12

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA ENERGI GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20162017 SDN BRINGINBENDO 2 KABUPATEN SIDOARJO

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI UNTUK MEMAHAMI PERAN INDONESIA DALAM LINGKUNGAN NEGARA DI ASIA TENGGARA PADA SISWA KELAS VI SDN BANJAREJO K0TA MADIUN

0 0 7

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

KORELASI KETERAMPILAN ARGUMENTASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KRISTEN SATYA WACANA PADA MATERI GENETIKA DENGAN MODEL ABSI

1 0 12