BAGIAN KEEMPAT “SUKSES SPIRITUAL” MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PEMANDU
BAGIAN KEEMPAT “SUKSES SPIRITUAL” MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI PEMANDU
Tuhan Sang Maha Pemandu
TUHAN SANG MAHA PEMANDU
Pernahkah Anda memikirkan: Mengapa setiap tanaman selalu tumbuh menuju kepada arah datangnya cahaya matahari ?
Secara biologis tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk tumbuh. Sehingga arah tumbuh dari tanaman selalu menuju kepada matahari. Inilah penjelasan rasional yang selama ini kita terima. Faktanya, matahari memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses pertumbuhan dan fotosintesis pada tanaman.
Namun, orang tua kami di tanah ladang pertanian memiliki penjelasan lain yang agak berbeda. Mereka beranggapan bahwa cederungnya pertumbuhan suatu tanaman untuk menuju kepada matahari adalah sebuah simbol tentang kebutuhan manusia untuk selalu menuju ke arah datangnya cahaya.
Cahaya yang dimaksudkan oleh mereka adalah cahaya spiritualitas. Cahaya matahari adalah perlambang dari turunnya cahaya yang datang dari sesuatu yang maha tinggi dan suci. Seperti tanaman yang sangat membutuhkan cahaya matahari untuk bisa hidup, maka manusia membutuhkan cahaya spiritualitas itu untuk mencerahkan jiwanya, dan menjadikan hidupnya penuh makna.
Kalau tanaman selalu berusaha untuk mencari cahaya dengan cara menuju ke arah datangnya cahaya itu, maka begitulah pula yang selayaknya dilakukan oleh setiap manusia; mencari dan menuju ke arah datangnya cahaya spiritual itu. Seperti halnya cahaya matahari yang menjadikan alam terang benderang, maka cahaya spiritualitas menjadikan hati manusia terang berderang pula.
Apa yang Anda rasakan jika sedang berada di dalam sebuah ruangan yang gelap gulita? Jika tak setitik cahaya pun yang Anda temukan? Anda merasa bingung, bukan? Kita tidak akan bisa melangkah kemana pun juga, jika tidak ada cahaya yang memandu arah langkah kita. Sistem regulasi keseimbangan kesadaran kita pun terganggu di tempat seperti itu. Mata kita tidak berfungsi di dalam ruangan itu. Otak kita tidak bisa memberikan rekomendasi apa-apa kepada setiap otot di dalam tubuh kita, untuk melakukan tindakan apapun selain diam.
Untuk membebaskan diri kita dari semua itu; kita membutuhkan cahaya. Kita berusaha untuk mencari sumber cahaya. Demikian pula halnya dengan jiwa kita. Jika kita membiarkan jiwa itu berada di dalam kegelapan, maka jiwa kita tidak akan merasa tentram. Sifat lahiriah kita membutuhkan cahaya. Demikian pula halnya dengan jiwa kita. Jiwa kita membutuhkan cahaya. Karena hanya dengan cara itu saja, jiwa kita merasa tentram, tenang, dan damai. Jika kita berhasil menemukan sumber cahaya itu, maka hidup kita akan semakin terang benderang. Baik kehidupan kita saat ini, maupun kehidupan kita setelah datangnya kematian.
Seperti halnya cahaya matahari
yang menjadikan alam terang benderang, maka cahaya spiritualitas
menjadikan hati kita tercerahkan .………
Sumber cahaya maha cahaya itu tiada lain adalah Tuhan kita. Pernahkah Anda mendengar tentang ajaran agama lain selain agama yang
Anda anut? Menarik sekali ketika mengetahui bahwa semua ajaran agama yang baik bermuara kepada pengakuan tentang keberadaan Tuhan, meskipun masing-masing memiliki kekhasan dalam aspek-aspek tertentu yang menjadikannya berbeda satu sama lain.
Saya tidak tertarik untuk membedah perbedaan antara agama yang satu dengan lainnya. Saya lebih tertarik melihat kepada kenyataan bahwa kita semua, apapun agama yang kita anut, diajari untuk selalu kembali kepada Tuhan. Dan bagi saya, ajaran itu menjadi begitu sederhana. Karena kita bisa membagi kepatuhan kita kepada Tuhan menjadi dua bagian saja. Dan itu menjadi hal yang paling komprehensif yang saya bisa katakan tentang Tuhan.
Hal terbaik yang bisa saya katakan tentang Tuhan, adalah sebagaimana yang selama ini saya yakini, yaitu: Jika kita meyakini bahwa Tuhan itu ada, maka Menjadikan Tuhan Sebagai Pemandu yang saya maksudkan sesuai dengan bunyi dari kokok ayam jantan yang kita bahas pada bagian awal buku ini tiada lain adalah :
melakukan hal apa saja yang menurut pendapat kita Tuhan menyukai kita untuk melakukannya.
Dan pada saat yang sama, menjauhi hal apa saja yang menurut keyakinan kita, Tuhan
menginginkan kita untuk menjauhinya.
Bagaimana kita bisa memastikan bahwa keyakinan kita bisa benar-benar sama dengan yang Tuhan harapkan? Saya meyakini bahwa sesungguhnya Tuhan itu berada sangat dekat dengan setiap individu. Siapapun dia. Jadi, untuk mendengarkan suara Tuhan, tidaklah terlampau sulit jika kita mau mendengarkan secara jujur, suara hati nurani kita. Karena, hati nurani bisa menjadi penghubung antara Tuhan dengan diri kita.
Kesimpulannya, Menjadikan Tuhan Sebagai Pemandu adalah berperilaku sesuai dengan yang Tuhan inginkan dari diri kita, dengan cara memberi kesempatan kepada hati kita untuk mendengarkan suara dari wahyu yang suci didalamnya. Dengan demikian, kita hanya akan mendapatkan panduan atas setiap langkah kita, dari Tuhan saja. Tuhan Sang Maha Pemandu.
~selesai~
PROGRAM PELATIHAN DARI DADANG KADARUSMAN
Antara Lain:
Never Give Up, Never Leadership:
Surrender Inspire Yourself – Inspire
People Around You Negotiation & Conflict Resolution
Building High Performing Positive Mental Attitude At Team
Work Outshine: Bersinarlah
Stress Management Seperti Bintang
Business Process & Service Excellence
Continuous Improvement
Other Inspirational Programs
Jika Anda ingin mengundang Dadang Kadarusman untuk berbicara dalam forum atau In-house program di kantor Anda silakan email ke: undang@dadangkadarusman.com atau hubungi 0812-19899-737
Talkshow setiap hari Jumat jam 06.30 – 07.30 pagi di 103.4 DFM Radio Jakarta. Disiarkan melalui live streaming di www.dradio1034fm.or.id
Artikel mingguan GRATIS lainnya dari Dadang Kadarusman dapat diperoleh melalui www.dadangkadarusman.com
TENTANG DADANG KADARUSMAN
Dadang Kadarusman. Menjalani masa kecilnya disebuah daerah pertanian di Bandung. Pengalaman masa kecilnya diladang pertanian memberinya fondasi yang kuat untuk menjadi sensitif terhadap fenomena-fenomena alam yang terjadi disekitarnya. Ia kerap merenung dan bertanya-tanya tentang segala sesuatu yang dia jumpai
disekitarnya. Dengan demikian, dia menemukan ‘pesan’ sesungguhnya yang ingin disampaikan alam kepada manusia dan menarik pelajaran
bermakna didalamnya. Kemudian dia tumbuh bersama konsep-konsep Natural Intelligence yang ditekuninya
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung Dadang memulai karirnya sebagai Salesman, dan kemudian memainkan berbagai fungsi penting seperti Training Management, Business Development, Customer Retention Management, New Product Planning Development, maupun Sales & Marketing Management.
Setelah lebih dari 3 tahun menjalankan fungsinya sebagai Strategic Planning Department Head untuk sebuah Perusahaan Multinasional, Dadang mengambil keputusan untuk memusatkan diri kepada pelayanan dengan menjadi Pembicara Publik yang mengkhususkan diri pada bidang Natural Intelligence yang banyak melatarbelakangi topik-topik Inspirational, Management, maupun Business Administration yang dibawakannya.
Jika Anda ingin mengundang Dadang Kadarusman untuk berbicara dalam forum atau In-house program di kantor Anda silakan email ke: undang@dadangkadarusman.com atau hubungi 0812-19899-737
Terimakasih telah berkenan membaca buku ini. Semoga bisa memberi manfaat kepada kita semua. Jika Anda ingin memberikan buku ini kepada orang yang Anda cintai, dipersilakan. Dan, biarkan mereka mendapatkannya secara GRATIS. Semoga kontribusi Anda menjadi
kebaikan dan kiranya Tuhan berkenan memberikan balasan dengan
kebaikan yang berlipat ganda. Mari Berbagi Semangat! ~Dadang Kadarusman~
Jika Anda ingin mengirimkan komentar atau testimonial tentang buku ini, silakan kirimkan ke: buku@dadangkadarusman.com
Jika Anda ingin mengundang Dadang Kadarusman untuk berbicara dalam forum atau In-house program di kantor Anda silakan email ke: undang@dadangkadarusman.com atau hubungi 0812-19899-737
TERIMAKASIH
~Dadang Kadarusman~