Penyusunan program kerja pelaksanaan pekerjaan

 Untuk dasar penghitungan volume material tiap-tiap jenis;  Untuk menjadikan acuan sebagai bahan pemeriksaan terhadap

material yang masuk dan keluar.

2) Maksud dan tujuan mengidentifikasi peralatan dan Alat Berat:  Untuk mengetahui jenis peralatan dan alat berat yang

diperlukan;

 Untuk dasar penghitung volume kerja peralatan dan alat berat;  Untuk dasar penghitungan waktu operasi alat berat;

3) Maksud dan tujuan mengidentifikasi tenaga kerja :

 Untuk mengetahui jenis tenaga kerja yang harus dikoordinasi oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung;

Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di

setiap sektor;  Untuk dasar perhitungan produktifitas kerja enaga kerja; 

Untuk dasar perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan

b. Cara mengidentifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja.

Langkah kerja mengidentifikasi jenis pekerjaan :  Menyiapkan gambar kerja, spesififkasi teknis dan dokumen

kontrak

 Gambar kerja dicermati dan dicocokan dengan spesifikasi

teknis dan dokumen kontrak,  Buat daftar jenis pekerjaan yang diperlukan 

Buat daftar jenis material untuk bangunan gedung yang

dibutuhkan  Buat daftar jenis peralatan kerja 

Buat daftar jenis Alat berat :

 Buat daftar kebutuhan tenaga kerja :

c. Jenis pekerjaan yang sesuai dengan dokumen kontrak

 Pekerjaan persiapan

1) Pekerjaan pengukuran lokasi;

2) Pekerjaan land clearing;

3) Pekerjaan pematokan (bowplanng);

4) Pekerjaan dewatering

5) Pekerjaan pembuatan jalan jalan masuk & keluar

6) Pekerjaan pembuatan direksikit, bedeng, gudang,

 Pekerjaan tanah

1) Pekerjaan penyelidikan tanah di laboratorium;

2) Pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan;

3) Pekerjaan penggalian;

4) Pekerjaan pengangkutan & pembuangan;

5) Pekerjaan pemadatan.

 Pekerjaan pondasi

1) Pekerjaan penetapan titik-titik tiang pancang;

2) Pekerjaan persiapan alat pancang;

3) Pekerjaan penyimpanan dan menyiapkan tiang pancang

dilokasi;

4) Pekerjaan pemasangan pilecap;

5) Pekerjaan penyetelan tiang pancang pada mesin pancang;

6) Pekerjaan pemancangan

7) Pekerjaan pemotongan tiang pancang;

8) Pekerjaan pile cap kelompok tiang

 Pekerjaan struktur

1) Pekerjaan Pembetonan

2) Pekerjaan Pembesian

3) Pekerjaan perancah & scafolding

4) Pekerjaan perawatan beton

 Pekerjaan arsitektur

1) Pekerjaan kosen

2) Pekerjaan pintu dan jendela

3) Pekerjaan plafon

4) Pekerjaan plesteran

5) Pekerjaan batu permukaan dan ornamen

6) Pekerjaan pengecatan

7) Pekerjaan pencahayaan

Pekerjaan pelaporan

1) Pelaporan harian

2) Pelaporan mingguan

3) Pelaporan bulanan

4) Profesisonal Hand Over (PHO)

5) Final Hand Over (FHO) 5) Final Hand Over (FHO)

  Siapkan dokumen kontrak  Siapkan surat perintah kerja dan SPMK 

Siapkan spesifikasi teknis

Pelajari gambar kerja dan temukan jenis-jenis pekerjaannya

 Buat daftar jenis pekerjaan yang anda temukan  Cocokan daftar jenis pekerjaan tersebut dengan dokumen lain

(dokumen kontrak, SPK/SPMK, spesifikasi teknis).

e. Jenis material kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak Kegiatan mengidentifikasi jenis material berarti mencermati gambar

kerja dan spesifikasi teknis, untuk kemudian tentukan jenis material

ynag dibutuhkan, untuk pekerjaan gedung material yang dibutuhkan meliputi :

Material pondasi

Material pondasi tiang pancang meliputi :

a) Jenis dan type tiang pancang;

b) Material pile cap

c) Material las untuk memasang pile cap

Material pondasi sumuran meliputi :

a) Jenis dan type chassing sumuran

b) Jenis dan mutu besi rakitan

c) Material pengisi pondasi (pasir cor, semen, dan splite)

Material Kop pondasi kelompok :

a) Material bekisting

b) Material besi

c) Material adukan (pasir, semen dan koral/ splite)

Material pasangan, dinding & partisi

a) Pasangan bata :  Batu bata / bataco / pracetak 

Semen

 Pasir ayak

b) Pasangan partisi :

 Jenis bahan partisi  Material struktur penyangga partisi

 Material pembetonan

a) Jenis dan kualitas besi beton

b) Jenis dan kualitas pasir

c) Jenis dan kualitas semen

d) Jenis zat adetif

e) Material bekisting/ perancah

f) Material scafolding

 Material perancah dan scafolding

a) Jenis dan type scafolding besi

b) Jenis dan type perancah kayu

Material penutup atap dan palfon

a) Material penutup atap

1) Jenis dan kualitas (kayu/baja ringan)

2) Jenis dan kualitas genting

b) Material Plafon

1) Jenis dan kualitas (asbes/tripleks/gipsum)

2) Jenis dan kualitas kerangka plafon (kayu/baja ringan)

 Material instalasi air bersih dan air limbah

a) Jenis dan kualitas pipa

b) Ukuran pipa

c) Jenis dan kualitas penyambung pipa

d) Jenis dan kualitas penambat (klem)

e) Jenis dan kualitas perekat

 Material instalasi pemadam kebakaran

a) Jenis dan kualitas pipa a) Jenis dan kualitas pipa

c) Jenis dan kualitas nozel hidran

f. Cara mengidentifikasi jenis material yang sesuai dengan dokumen kontrak

Langkah kerja memperagakan cara mengidentifikasi material adalah sebagai berikut :  Siapkan gambar kerja, spesifikasi teknis

 Lakukan analisa untuk menetapkan metode kerja  Buat daftar kebutuhan material yang dibutuhkan  Contohnya :

Dari gambar kerja pondasi dan spesifikasinya dapat ditetapkan jenis

materialnya yang dibutuhkan seperti telah diuraikan pada butir e. diatas.

g. Mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat, dari dokumen kontrak

Peralatan yang harus disiapkan oleh seorang pelaksana pekerjaan

gedung meliputi :

1) Peralatan kerja tukang batu

2) Peralatan kerja tukang besi

3) Peralatan kerja tukang kayu

4) Peeralatan kerja operator alat berat

5) Juru ukur

Untuk alat berat yang harus disiapkan meliputi :

1) Alat berat berfungsi menggali & menimbun;

2) Alat berat berfungsi menggusur;

3) Alat berat berfungsi mengangkut material galian;

4) Alat berat berfungsi pemadatan

h. Cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat yang sesuai dengan dokumen kontrak

Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah

sebagai berikut :

1) Membaca gambar kerja;

2) Mempelajari dokumen kontrak dan spesifikasi teknis;

3) Mempelajari metode kerja;

4) Mengidentifikasi jenis pekerjaan;

5) Merinci jenis peralatan dan alat berat yang diperlukan;

6) Membuat daftar jenis peralatan dan alat berat.

i. Mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak Tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaan gedung

meliputi :

No

Jenis Pekerjaan

Tenaga Kerja yang dibutuhkan

1 Pekerjaan Persiapan

Juru Ukur Pembantu Juru Ukur

Pekerjaan Pengukuran

Tukang Patok Bowplank

Pekerjaan Land clearing

Operator Alat Berat

Mandor

Operator Dumptruck Operator tandum roller

Pekerjaan Tanah

Operator Alat Berat Mandor Opreator dumptruck

Operator tnadum roller

Laboran (tanah)

Pekerjaan Pondasi

Operator alat berat Mandor Pelaksana Pekerjaan Pondasi

Tukang las

Tukang cor beton Tukang dewatering Tukang turap

Pekerjaan perancah/ scafolding

Tukang kayu

Tukang perancah

Tukang pasang scafolding Pembantu tukang

Pekerjaan Pasangan

Tukang batu

Tukang kayu

Tukang besi Pembantu tukang

Pekerjaan Struktur

Tukang cor beton Tukang besi

Tukang batu

Tukang kayu Tukang perancah

Tukang scafolding Pembantu tukang Juru Lab Beton

Tukang kayu

Pekerjaan Arsitektur

Tukang plafon Tukang instalasi listrik Tukang instalasi plambing Tukang instalasi fire alrm

Tukang plester

Tukang cat Tukang pasang pintu & jendela Tukang pasang ubin Tukang pasang atap

Pembantu tukang

j. Cara mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam

memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah

sebagai berikut :

1) Membaca gambar kerja;

2) Mempelajari jadwalkerja;

3) Mempelajari metode kerja;

4) Mengidentifikasi tenaga kerja setiap jenis pekerjaan ;

5) Merinci tenaga kerja yang diperlukan;

6) Membuat daftar jenis peralatan dan alat berat.

4.3.2 Pembuatan jadwal (schedule) penggunaan material, peralatan, alat

berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

a. Maksud & tujuan membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat

berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

Jadwal penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja adalah untuk pengaturan dan sirkulasi material, alat berat dan tenaga kerja. Maksud dan tujuan membuat jadwal penggunaan material, alat berat,

dan tenaga kerja ini adalah sebagai alat kontrol penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja sesuai dengan jadwal waktu yang telah diprogramkan.

b. Langkah-langkah membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

 Siapkan daftar kebutuhan material pada setiap sektor  Siapkan program kerja pelaksanaan pekerjaan 

Hitung waktu/ prediksikan waktu kapan material dibutuhkan dan

berapa besar volumenya  Pertimbangkan sarana alat angkutnya.  Buat tabel jadwal penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja.

c. Membuat jadwal penggunaan material yang sesuai dengan dokumen kontrak

 Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang membutuhkan material;  Merinci jenis material yang dibutuhkan

  Membuat daftar unit-unit yang membutuhkan material  Membuat jadwal sirkulasi material proyek

Menyiapkan stock material

d. Contoh jadwal penggunaan material untuk struktur atas.

PENGENDALIAN MATERIAL

Nama Proyek : ---------------------------------------

Nama Pekerjaan : PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Pengendalian No

Jenis Material

Stock

Digunakan Keterangan

PEKERJAAN BEKISTING

Tripleks

500 lbr

20 lbr Cukup

Kaso 5/7

50 btg

120 btg Tdk cukup

Balok 6/10

50 btg

24 btg cukup

Paku 5 cm

120 kg

2 kg Cukup

Paku 10 cm

50 kg

1 kg Cukup

PEKERJAAN PEMBESIAN

Besi ulir 12

100 btg

47 btg cukup

Besi ulir 14

80 btg

100 btg Tdk cukup

Besi 12

80 btg

100 btg Tdk cukup

Kawat ikat

100 kg

50 kg Cukup

PEKERJAAN COR

Semen

200 zak

34 zak Cukup

Pasir cor

5 kubik

1,5 kubik Cukup

Split

2 kubik

3 kubik Tdk cukup

Zat adetif

100 kaleng

20 kaleng Cukup

e. Membuat jadwal penggunaan peralatan, alat berat. Informasi yang diperlukan untuk pembuatan jadwal penggunaan

peralatan antara lain adalah :

1) Jenis dan kapasitas alat yang akan dipakai;

2) Volume pekerjaan yang menggunakan alat tersebut;

3) Durasi waktu pelaksanaan

f. Contoh jadwal penggunaan peralat an, alat berat.

JADWAL PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN MAN POWER UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Uraian

Minggu ke-

No Penggunaan

1 2 3 4 5 6 7 8 alat 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Bar Bender

2 Bar Cutter

3 Concrette Pump

4 Truck Mixer

5 Concrette Fibrator

6 Lift Barang

Catatan :

Barbender – mesin pembengkok besi

Bar cutter – mesin pemotong besi Concrette Pump – Pompa Beton

Concrette Vibrator – penggetar beton untuk pemadatan beton pada waktu

pengecoran

g. Membuat jadwal penggunaan tenaga kerja.

Untuk membuat jadwal penggunaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dapat diperiksa pada schedule manpower planning berikut

ini.

h. Contoh jadwal penggunaan tenaga kerja. Berikut ini diuraikan contoh pembuatan manpower schedule untuk

pekerjaan struktur atas suatau bangunan gedung

Data/informasi yang diperlukan :

Volume pekerjaan

Pekerjaan Bekisting

1.500 m2 Pekerjaan Pengecoran Beton

21.000 m3

Produktivitas tenaga kerja

1 orang tukang besi ( + 2 orang pembantu tukang)

Pemotongan & pembengkokan

80 kg/org/hr

Pemasangan

125 kg/org/hr

1 orang tukang bekisting (+ 2 pembantu tukang) Pembuatan

6 m2/org/hr

1 orang tukang Bekisting (+3 pembantu tukang) Pemasangan

6 m2/org/hr

1 orang tukang cor (+ 1 pembantu tukang) Pengecoran beton

12 m3/org/hr

Jangka waktu pelaksanaan

16 mg (102 hari) Durasi waktu untuk sub item pekerjaan

Pekerjaan bekisting

13 mg Pekerjaan pembesian

15 mg

Pekerjaan pengecoran

1 hari

Jumlah tukang yang diperlukan digambarkan dalam bentuk diagram batang beriku ini :

MANPOWER SCHEDULE PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

No Uraian

Minggu ke -

1 Tk. Bekisting Pembuatan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 Pemasangan

Pbt Tukang

2 Tukang Besi Pembuatan

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pemasangan

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pbt Tukang

3 Tk. Cor

⃝ ⃝ ⃝ Pengecoran

2 2 2 2 2 2 2 Pbt Tukang

Jumlah per mg

Dengan cara yang sama dihitung kebutuhan tenaga kerja untuk

masing-masing item pekerjaan kemudian dituangkan dalam satu jadwal

yang mencakup seluruh pekerjaan dengan jadwal sesuai jadwal induk proyek

4.3.3 Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan dokumen kontrak

a. Maksud dan tujuan membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan Maksud membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah untuk

mengetahui bahwa pekerjaan dimulai dan dapat diselesaikan dengan

waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak. Dan tujuan adalah

memberikan acuan pelaksanaan pekerjaan dengan batasan waktu yang telah ditetapkan kepada pelaksana lapangan.

b. Langkah membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan Ada beberapa langkah untuk membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

proyek antara lain menggunakan bar chart (diagram batang) dan

network planning (NPM) dll. Pembuatannya dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan software komputer seperti

Microsoft Project dan Primavera. Pada umumnya penggunaan bar chart

penggunaan bar chart masih dominan karena pembuatannya lebih mudah, lebih sederhana, sehingga mudah dimengerti, karena mengakomodasi kebutuhan perencanaan jadwal pelaksanaan proyek

secara menyeluruh. Disamping itu, bar chart lebih fleksibel untuk melakukan perubahan maupun penyesuaian. Untuk bisa membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan kita perlu

data/informasi sebagai berikut :

 Lakukan identifikasi item pekerjaan apa yang akan dilakukan  Nilai dan bobot masing-masing item pekerjaan dihitung

Durasi dari waktu pelaksanaan masing-masing item pekerjaan 

ditetapkan  Urut-urutan pelaksanaan pekerjaan disusun 

Total waktu penyeleseaian pekerjaan dihitung.

 Buat tabel jadwal kerja yang terdiri atas :

c) No urut.

d) Uraian Pekerjaan

e) Volume Pekerjaan

f) Bobot Pekerjaan

g) Waktu (Bulan, Minggu, Hari)

 Buat blok pada setiap jenis pekerjaan sesuai dengan lama waktu

yang telah diperhitungkan

Data/ informasi diatas bisa diperoleh dalam dokumen kontrak yang berupa Rencana Anggaran Biaya Proyek.

c. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek. Langkah kerja membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan persiapan

adalah sebagai berikut :

 Identifikasi terlebih dahulu jenis/item pekerjaan persiapan  Hitung bobot dan nilai item pekerjaan 

Proyeksikan lama waktu pekerjaan

 Buat barchart schedule pelaksanaan pekerjaan persiapan

Jenis pekerjaan / item pekerjaan proyek sudah diuraikan pada bagian

4.3.1. di atas, yaitu :

1) Pekerjaan persiapan

2) Pekerjaan tanah

3) Pekerjaan pondasi

4) Pekerjaan struktur (Atas & Bawah)

5) Pekerjaan arsitektur (Finishing)

6) Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal

Menghitung bobot pekerjaan

Nilai proyek

Rp. 75.000.000.000,00

Waktu pelaksanaan

8 bulan (32 minggu) Langkah-langkah perhitungan

Menghitung persentase bobot perhitungan

Perhitungan prosentase bobot pekerjaan

Nilai

No Item Pekerjaan Bobot (%)

(Rp.Juta)

1 Pekerjaan Persiapan

(200/7500) x 100 = 2.67

2 Pekerjaan Galian tanah

50 (50/7500) x 100 = 0.66

3 Pekerjaan Struktur Bawah

(750/7500) x 100 = 10.00

4 Pekerjaan Struktur Atas

(1250/7500)x 100 =16.67

5 Pekerjaan Finishing/Arsitektur

(2250/7500)x 100 =30.00

6 Pekerjaan Mekanikal

(1500/7500)x 100 =20.00

7 Pekerjaan Elekttrikal

(1500/7500)x 100 =20.00

Setelah menghitung bobot prosentase setiap item pekerjaan, berdasarkan nilai nominal (rupiah), maka langkah selanjutnya

menghitung durasi waktu pelaksanaan masing-msing item pekerjaan. Menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengalaman kerja yang memadai dan sejenis, untuk suatu volume pekerjaan tertentu dan

disesuaikan dengan ketersediaanwaktu pelaksanaan sesuai dengan

waktu kontrak. Durasi waktu ini biasanya dalam satuan mingguan.

Menghitung bobot pekerjaan per minggu

Langkah menghhitung pekerjaan per mingguasn, yaitu dengan membagi rata (teoritis) bobot masing-masing item pekerjaan dengan

durasinya, seperti pada tabel berikut :

Perhitungan prosentase bobot pekerjaan

Nilai

No Item Pekerjaan Bobot (%) per minggu

(minggu)

1 Pekerjaan Persiapan

2 Pekerjaan Galian tanah

3 Pekerjaan Struktur Bawah

4 Pekerjaan Struktur Atas

5 Pekerjaan Finishing/Arsitektur

6 Pekerjaan Mekanikal

7 Pekerjaan Elekttrikal

VIII Uraian Pekerjaan (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 100

P. Persiapan

0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 80 P. Galian tanah

P. Struktur Bawah

1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 1.04 50 P. Struktur Atas

P. Finishing/Arsitektur

P. Mekanikal

1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 1.25 P. Elekttrikal

Renc per Mg

0.09 0.09 0.09 0.09 0.15 0.15 0.82 0.82 0.82 0.82 0.82 1.86 1.86 1.86 1.86 3.80 5.05 5.05 5.05 5.05 6.72 6.05 6.05 6.05 6.05 6.05 6.05 5.01 4.92 4.92 2.92 2.92 Renc Akumulasi

Realisasi per Mg Realisasi Akumulasi Realisasi per Mg Realisasi Akumulasi

Langkah-langkah pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah meliputi

1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan tanah

2) Menetapkan metode kerja pekerjaan lapangan

3) Menentukan jenis alat berat yang dibutuhkan

4) Menghitung volume tanah galian, manuver, timbunan, angkut, pengangkutan, perataan dan pemadatan.

5) Membuat jadwal

f. Contoh jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah.

Nama PT

Nama Proyek

Minggu ke-

No Pekerjaan Tanah

Vol

Keterangan

1 Galian

2 Manuver

3 Timbun

4 Angkut

5 Buang

6 Perataan/gusuran

7 Pemadatan

g. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur.

1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan struktur;

2) Menetapkan metode kerja pekerjaan struktur;

3) Menentukan jenis peralatan dan alat berat yang dibutuhkan;

4) Menghitung volume setiap jenis pekerjaan.

5) Membuat jadwal

h. Contoh jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur sesuai dengan dokumen

kontrak.

Nama PT

Nama Proyek

Rincian Pekerjaan Minggu ke- No

Vol

Struktur

1 Pekerj. Beton Sloop

a. Pekerj. Perancah

b. Pekerj. Bekisting m 2

c. Pekerj. Pembesian m 2

d. Pekerj. Pengecoran m 3

2 Pekerj. Beton Kolom

a. Pekerj. Perancah

b. Pekerj. Bekisting

c. Pekerj. Pembesian m 2

d. Pekerj. Pengecoran

3 Pekerj. Beton Balok

a. Pekerj. Perancah

b. Pekerj. Scafolding

c. Pekerj. Pembesian m 2

d. Pekerj. Pengecoran m 3

4 Pekerj. Plat Lantai

a. Pekerj. Perancah

b. Pekerj. Scafolding

c. Pekerj. Pembesian m 2

d. Pekerj. Pengecoran

5 Pemeriksaan Mutu

a. Pemeriks. Lab

b. Pemeriks. Lapang

4.4 Mobilisasi Sumber Daya

4.4.1 Penentuan metode mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan prosedur

a. Maksud dan tujuan menyusun rencana koordindasi pelaksanaan pekerjaan dengan Maksud mobilisasi sumber daya adalah untuk memfasilitasi sumber

daya yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung, sumber daya yang dimaksud terdiri dari sumber daya tenaga kerja, sumber daya material/ bahan, dan sumber daya peralatan dan

alat berat.

Tujuan dari mobilisasi adalah tersedianya sumber daya yang dibutuhkan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan Tujuan dari mobilisasi adalah tersedianya sumber daya yang dibutuhkan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan

b. Cara menentukan metode mobilisasi sumber daya Cara menentukan metode mobilisasi sumber daya adalah : 

Gunakan identifikasi sumber daya pada bagian sebelumnya;

 Hitung kebutuhan masing-masing sumber daya  Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi sumber daya;  Rencanakan jadwal mobilisasi sumbedaya;

 Lakukan mobilisasi sesuai dengan jadwal yang telah disusun.

c. Cara menetapkan metode mobilisasi sumber daya sesuai dengan

dokumen kontrak

1) Metode mobilisasi tenaga kerja adalah sebagai berikut :  Gunakan jenis pekerjaan pelaksanaan pekerjaan bangunan

gedung untuk menghitung kebutuhan jenis dan jumlah tenaga

kerja;  Buat jadwal mobilisasi tenaga kerja; 

Lakukan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan jadwal yang

telah disusun;

2) Metode mobilisasi peralatan dan alat berat yang dibutuhkan;

 Dengan menggunakan identifikasi jenis pekerjaan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya untuk menetapkan jenis dan jumlah peralatan kerja dan alat berat yang dibutuhkan pada

setiap item pekerjaan;

 Buat jadwal mobilisasi peralatan dan alt berat sesuai kebutuhan

pekerjaan; 

Lakukan mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan

jadwal kerja mobilisasi peralatan dan alat berat yang telah disusun

3) Mobilisasi material/ bahan bangunan yang dibutuhkan :  Gunakan identifikasi jenis pekerjaan yang membutuhkan

material/ bahan bangunan;

 Hitung volume material/ bahan yang diperlukan;  Buat jadwal mobilisasi material/ bahan; 

Lakukan mobilisasi material sesuai dengan jadwal material yang

telah disusun.

d. Menetapkan metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur

 Surat perintah melaksanakan pekerjaan diterima  Pelaksana lapangan melakukan perhitungan volume pekerjaan,

untuk mengetahui besar kecilnya volume pekerjaan, maka seorang

pelaksana lapangan akan dapat menetapkan kebutuhan tenaga kerja;

 Pertimbangkan penggunaan teknologi, jenis pekerjaan yang

membutuhkan teknologi yang tinggi akan berrisiko tinggi, oleh

karena itu dibutuhkan tenaga kerja memiliki spesialisasi teknologi sesuai dengan kebutuhan jenis pekerjaan tersebut.

Pertimbangkan waktu penyelesaian pekerjaan, proyek memiliki  jadwal kerja cukup panjang, maka akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar dan kompleks.

e. Contoh metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur  Contoh metode mobilisasi tenaga kerja mingguan, untuk pekerjaan

pembetonan pilecap , Pada pekerjaan pilecap dibutuhkan :

1) Tenaga tukang kayu jumlahnya disesuaikan dengan volume pekerjaan

2) Tukang besi jumlah disesuaikan dengan volume pekerjaan.

3) Pembantu tukang dengan perbandingan 1 tukang dengan 3

pembantu.

Contoh metode mobilisasi tenaga kerja berdasarkan frekuensi 

pekerjaan, untuk pekerjaan tanah dibutuhkan :

1) Tenaga kerja operator alat gali

2) Tenaga kerja operator alat gusur

3) Tenaga kerja operator alat angkut

4) Tenaga teknis 4) Tenaga teknis

Pertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan;

 Pertimbangkan volume pekerjaan;  Pertimbangkan waktu penyelesaian; 

Pertimbangkan penggunaan alat berteknologi tinggi;

 Pertimbangkan produktivitas alat berat yang dibutuhkan;

g. Cara menetapkan metode mobilisasi peralatan dan alat berat.

1) Menetapkan metode mobilisasi peralatan : Peralatan adalah alat kerja tukang yang langsung digunakan untuk bekerja, metode mobilisasi peralatan kerja dilakukan dengan cara :

  Melakukan analisa lingkup pekerjaannya  Membuat daftar peralatan tukang yang dibutuhkan

Mengidentifikasi jenis pekerjaan

Menyediakan peralatan tukang yang dibutuhkan, seperti:

a) Peralatan tukang kayu manual dan mekanik;

b) Peralatan tukang besi manual dan mekanik;

c) Peralatan tukang batu

d) Peralatan tukang mekanikan dan elektrikal Contoh menetapkan metode mobilisasi peralatan untuk pekerjaan bekisting :

 Pekerjaan bekisting membutuhkan peralatan sbb :

a) Peralatan tukang kayu;

b) Peralatan tukang besi;

2) Menetapkan metode mobilisasi alat berat ;

Pekerjaan konstruksi yang menggunakan alta berat berarti setiap perencanaan, pelaksanaan dan operasinya dilaksanakan oleh

operator alat berat, dan diawasi oleh pelaksana pekerjaan gedung.

Oleh karena itu dalam menetapkan metode mobilisasi alat berat, seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung akan dibantu oleh

operator alat berat.

Meskipun perihtungan kebutuhan alat bukan tanggungjawabnya, tetapi berikut ini disajikan beberapa cara/ acuan untuk menghitung

kebutuhan alat.

Dalam perhitungan produksi peralatan dikenal istilah “Produksi Teoritis” dan “Produksi Actual”. Pengertian dari kedua istilah

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Produksi Teoritis.

Produksi teoritis adalah perhitungan kapasitas produksi peralatan secara teoritis semata-mata, dimana variabel-variabelnya hanya didasarkan pada kapasitas alat per satuan waktu dengan waktu

yang diperlukan untuk berproduksi. Prinsip tersebut secara umum

dapat dirumuskan sebagai berikut :

PMT = KB x T

Dimana : PMT

: Produksi Maksimum Teoritis.

KB

: Kapasitas Blade / Bucket

: Jumlah Trip per – jam.

b. Produksi Actual. Produksi actual adalah merupakan taksiran produksi yang mampu

dihasilkan oleh peralatan, setelah mengetahui semua kondisi yang

ada. Baik kondisi alat itu sendiri maupun job operation condition- nya Prinsip tersebut secara actual dapat dirumuskan sebagai

berikut :

TP = PMT x FK ( M / Jam )

Dimana : TP : Taksiran Produksi per-jam.

FK : Faktor Koreksi.

1) Kapasitas Produksi Buldozer Rumus umum perhitungan

KP = KB x T x FK ( m /jam )

2 KB = L x H T

= 60/CT ------- ฀ CT = J/F + J/R + Z

Dimana : KB = Kapasitas Blade

H = Tinggi Blade

= Lebar Blade CT = Waktu siklus

= Jarak gusur (m)

F = Kecepatan maju (m/menit)

= Kecepatan mundur (m/menit)

= Waktu pemindahan gigi

FK = Faktor Koreksi

FK = f xf xf xf B T K O

B = Faktor Blade (tabel lampiran 1)

= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)

= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)

Latihan :

Hitung kapasitas produksi Buldozer D-155A untuk

pekerjaan penggalian tanah berbatu (batuan lepas dan batuan hasil peledakan).

Ukuran blade : H = 1,59 m, L = 4.13 m,

Kecepatan maju : 40,83 m/menit Kecepatan mundur : 125 m/menit

Jarak gusur : 20 meter

Waktu peindahan gigi Z = 0,2 menit

2) Kapasitas Produksi Excavator

Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Excavator adalah sebagai berikut :

KP =

CT = Wg + Wp1 +Wb + Wp2

Dimana :

B = Kapasitas Bucket

CT = Waktu siklus

Wg = Waktu gali (detik) Wp1 = Waktu putar (bucket terisi) (detik) Wp2 = Waktu putar (bucket kosong) (detik)

Wb = Waktu buang (detik) FK = Faktor Koreksi FK = f xf xf xf xf

B = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)

= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

f K = Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)

= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)

f = Faktor koreksi akibat kedalaman (tabel lampiran 5)

Latihan : Hitung kapasitas produksi Excavator PC-300.1 untuk pekerjaan penggalian alur pondasi (kondisi material

berbatuan lepas)

3 Kapasitas Buket : 1,3 m Kedalaman galian : 3,80 m

3) Kapasitas Produksi Loader

Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Loader adalah

sebagai berikut :

KP =

CT = 2J/F + 2J/R + Z

Dimana :

B = Kapasitas Bucket

= Jarak gusur (meter)

F = Kecepatan maju (m/menit)

= Kecepatan mundur (m/menit) FK = Faktor Koreksi

FK = f B xf T xf K xf

B = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)

= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)

= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)

Latihan : Hitung kapasitas produksi Loader W-120 untuk pekerjaan

pemuatan pasir campur kerikil.

Kapasitas Buket : 3,1 m

Kecepatan maju : 65,08 m/menit Kecepatan mundur : 73,00 m/menit

Jarak gusur : 15 meter

Kondisi medan dan alat baik

4) Kapasitas Produksi Dump Truck

Kapasitas produksi Dump Truck dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KP =

Dimana :

C = Kapasitas muat

CT = Waktu siklus alat pemuat J

= Jarak angkut (km)

V1 = Kecepatan angkut (km/jam)

V2 = Kecepatan balik (km/jam) V2 = Kecepatan balik (km/jam)

= Waktu mengatur posisi

= Jumlah pengisian alat pemuat

FK = Faktor Koreksi

FK = f T xf K xf O xf D

f = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)

= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)

Latihan : Hitung kapasitas produksi Dump Truck untuk pekerjaan

pengangkutan material batuan hasil ledakan.

3 Kapasitas muat : 14,5 m

Kecepatan angkut : 20 km/jam Kecepatan balik : 25 km/jam

Jarak angkut : 1,9 km Kondisi medan dan alat baik

5) Kapasitas Produksi Vibrator Roller Kapasitas produksi Vibrator Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KP =

Dimana : S

= Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)

= Lebar lintasan efektif (meter)

= Tebal lapisan pemadatan (meter)

= Jumlah Lintasan FK = Faktor Koreksi

FK = f T xf K xf O

f T = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2) f T = Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

Latihan : Hitung kapasitas produksi Vibrator Roller untuk pekerjaan

pemadatan tanah :

Kecepatan rata-rata : 4,00 km/jam Lebar lintasan efektif : 1,00 meter Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter

Jumlah lintasan : 6

6) Kapasitas Produksi Motor Grader Kapasitas produksi Motor

Grader dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KP =

Dimana :

= Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)

= Lebar lintasan efektif (meter)

= Tebal lapisan pemadatan (meter)

= Jumlah Lintasan

FK = Faktor Koreksi FK = f xf xf T K O

= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)

= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)

= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)

Latihan : Hitung kapasitas produksi Motor Grader untuk pekerjaan pemadatan tanah :

Kecepatan rata-rata : 6,00 km/jam

Lebar lintasan efektif : 2,00 meter Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter

Jumlah lintasan : 6 Jumlah lintasan : 6

material, baik untuk stock gudang, maupun mobilisasi kebutuhan di

lapangan, metode mobilisasinya akan berbeda. Metode mobilisasi material untuk stock gudang : 

Lakukan peninjauan / stock opname material

 Lakukan analisa terhadap time schedule, bahwa kapan dibutuhkan

material dengan jumlah sangat besar  Buatlah daftar kebutuhan dan ketersediaan material

 Buat laporan dan permintaan material kepada manajer lapangan  Lakukan uji material pada quartering di lokasi sumber  Lakukan pengadaan material

Periksalah material yang datang untuk disimpan, apakah sesuai 

dengan spesifikasi teknis atau tidak

Metode mobilisasi material untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan :

 Material dikirim sesuai dengan jemulah pesanan  Penyimpanan material di lokasi kerja harus memberikan jaminan

tidak merusak struktur material

 Pengiriman material diperhitungkan yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari terpasang, kecuali material padat dan tidak mudah rusak

 dll

4.4.2 Penentuan waktu mobilisasi sumber daya yang sesudai dengan

prosedur.

a. Cara menentukan waktu mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan

prosedur.

 Kaji terlebih dahulu program kerjanya  Tetapkan jenis pekerjaannya 

Hitung volume pekerjaan

 Hitung kebutuhan bahan/ material  Hitung kebutuhan jenis dan jumlah alat dan peralatannya 

Hitung kebutuhan tenaga kerja

 Lakukan mobilisasi sumber daya sesuai dengan jadwal mobilisasi.

b. Cara menentukan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan

prosedur

Menentukan waktu mobilisasi sumber daya dilakukan sesuai dengan jadwal kerja yang telah disetujui bersama.

Seorang pelaksan lapangan harus membuat jadwal harian, termasuk

jadwal mobilisasi harian, sesuai dengan jenis pekerjaannya, dan kebutuhan sumber daya.

c. Penetapan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan prosedur Untuk menetapkan waktu mobilisasi sumber daya dibutuhkan perhitungan komponen yang mempengaruhi kebutuhan waktu

mobilisasi dengan mempertimbangkan sbb :

 Komponen jenis pekerjaan  Komponen volume pekerjaan

Komponen perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan   Komponen jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

d. Cara menetapkan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan

prosedur

 Pelajari time schedule yang telah ditetapkan sebagai acuan kerja

 Perhatikan awal dimulai dan selesainya setiap jenis pekerjaan.  Mobilisasi bersifat persiapan sebelum pekerjaan dimulai, maka

sumber daya khususnya material dan alat harus sudah siap

dipenyimpanan/ gudang, sedang mobilisasi tenaga kerja bisa

dimobilisasi tepat waktu mulai pekerjaan.  Waktu yang diperlukan untuk mobilisasi tidak sama tergantung dari

urutan pekerjaan dimulainya.

4.4.3 Pelaksanaan mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan program

kerja

a. Persyaratan mobilisasi sumber daya

 Mobilisasi dilaksanakan setelah menerima surat perintah

melaksanakan pekerjaan (SPMK);

 Mobilisasi dilakukan setelah jumlah dan jenis sumber daya telah ditetapkan sesuai dengan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak;  Tetapkan terelebih dahulu kriteria sumber daya yang dibutuhkan; 

Mobilisasi dilaksanakan setelah disusun jadwal pengadaan dibuat;

 Untuk material/bahan dimobilisasi jika tempat penyimpanan material/bahan bangunan telah disiapkan sebelumnya;  Untuk peralatan / alat berat dimobilisasi jika lokasi penyimpanan

peralatan dan alat berat telah disiapkan;  Untuk tenaga kerja dapat dilakukan mobilisasi secara bertahap;

b. Cara mobilisasi sumber daya

Mobilisasi sumberdaya untuk pelaksanaan pekerjaan gedung melalui beberapa langkah yang harus diperhatikan :

 Pada bagian sebelumnya telah dilakukan penghitungan sumber daya, baik, material, alat dan alat berat maupun tenaga kerja. 

Dari metode perhitungan sumber daya seperti dilakukan pada

bagian sebelumnya, digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengadaan sesuai dengan jadwal waktu dan jumlah yang dibutuhkan.

 Mobilisasi/pengadaan tenaga kerja menggunakan tabel manpower

schedule

c. Mobilisasi tenaga kerja .

Mobilisasi berarti melakukan pengadaan, oleh sebab itu acuan dalam

melakukan pengadaan sumber daya menggunakan dasar jadwal

perhitungan sumber daya yang telah disusun pada bagian sebelumnya. Mobilisasi dilakukan apabila :

1) Dasar melakukan mobilisasi adalah time schedule

2) Setiap jenis pekerjaan membutuhkan material dengan jumlah yang

cukup, membutuhkan alat yang memadai, dan membutuhkan

3) Pengadaan material dan alat dapat dilakukan lebih awal sebelum jadwal pekerjaan dimulai.

4) Untuk mobilisasi tenaga kerja ditetapkan sesuai dengan jenis

pekerjaan, volumenya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.