Pengertian Kepuasan Kerja HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI BAWAHANATASAN DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) APJ SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Robbins 2002, h. 24 juga memberikan pendapat bahwa kepuasan kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya. Hoppock dan Tiffin dalam Anoraga, 2001, h. 81 mendefinisikan kepuasan kerja berhubungan dengan sikap karyawan terhadap pekerjaannya itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antar pimpinan dan sesama karyawan. Menurut Wexley dan Yukl 1992, h. 129, kepuasan kerja merupakan generalisasi dari sikap-sikap karyawan terhadap pekerjaannya berdasarkan penilaian terhadap berbagai aspek pekerjaannya. Hasibuan 2001, h. 202 berpendapat bahwa kepuasan kerja diartikan sebagai sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Riggio 2003, h.214 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap seseorang yang meliputi sekitar pekerjaan seseorang. Semua aspek dari pekerjaan, hal baik dan buruk, positif dan negatif, akan berperan dalam pengembangan kepuasan kerja. Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja diperlukan untuk memelihara karyawan agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivasional yang diciptakan. 13 Rambo 1980 memandang kepuasan kerja sebagai reaksi individu terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja, yang juga meliputi sikap dan penilaian terhadap pekerjaan. Schultz juga mengemukakan pendapat yang hampir sama dengan Rambo, bahwa kepuasan kerja merupakan serangkaian sikap yang dipegang oleh individu mengenai pekerjaannya. Dengan kata lain, kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Menurut Rabinowitz, et al Miner, 1992, h.117 kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, situasi kerja, dan kondisi kerja di lingkungan pekerjaan yang merupakan hasil penilaian yang bersifat subyektif. Kepuasan kerja berkaitan erat dengan keadaan emosional yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dari cara pandang karyawan terhadap pekerjaannya dan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak pada sikap positif atau negatif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi- kondisi yang terkait, seperti kondisi kerja, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, serta harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaannya saat ini dan masa depan.

2. Aspek-aspek kepuasan kerja