BAB III METODE PENELITIAN
A . Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel Kriterium
: Kepuasan Kerja 2.
Variabel Prediktor : Efektivitas komunikasi bawahan-atasan
B. Definisi Operasional
1. Kepuasan Kerja adalah sikap seorang karyawan terhadap pekerjaan
dan kondisi-kondisi yang terkait, seperti kondisi kerja, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, serta harapan-harapan karyawan
terhadap pekerjaannya saat ini dan masa depan. Pengungkapan kepuasan kerja diukur melalui Skala Kepuasan Kerja yang disusun
berdasarkan aspek-aspek kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Rabinowitz, et al Miner, 1992, h. 118, yaitu kepuasan terhadap
pekerjaan, kepuasan terhadap situasi kerja, kepuasan terhadap supervisi dan manajemen, kepuasan terhadap komunikasi, kepuasan
terhadap filsafat dan kebijakan perusahaan, serta kepuasan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Semakin tinggi skor yang diperoleh
menunjukkan kepuasan kerja yang semakin tinggi, sedangkan semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan kepuasan kerja
37
yang semakin rendah pula. 2.
Efektivitas komunikasi bawahan-atasan adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan penyampaian dan penerimaan pesan yang
dilakukan oleh bawahan dan atasan, sehingga dapat dipahami dengan benar melalui umpan balik yang akan menimbulkan keakraban kedua
belah pihak. Tinggi rendahnya efektivitas komunikasi bawahan-atasan dapat dilihat melalui skor yang diperoleh dari Skala Efektivitas
Komunikasi Bawahan-Atasan yang disusun berdasarkan aspek-aspek efektivitas komunikasi yang diungkapkan oleh Tubbs dan Moss
dikutip Rakhmat, 2001, h.13, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan.
Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan efektivitas komunikasi bawaha-atasan yang semakin tinggi, dan semakin rendah
skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah pula efektivitas komunikasi bawahan-atasan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi didefinisikan
sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar, 1998, h. 77. Kelompok
subjek yang hendak dikenai generalisasi tersebut terdiri dari sejumlah individu yang setidak-tidaknya memiliki ciri atau karakteristik sifat yang
sama. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN PERSERO APJ Semarang dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Karyawan tetap, karena berhubungan dengan tingkat rasa aman yang
dirasakan karyawan terhadap pekerjaannya. 2.
Masa kerja minimal dua tahun, karena karyawan yang bekerja sedikitnya satu tahun sudah dapat melakukan adaptasi dengan
lingkungan kerja. 3. Pendidikan minimal SMA atau sederajat, karena untuk memenuhi
persyaratan akademis dan job spesification sesuai dengan kelayakan tugas perusahaan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling, yaitu menggambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat
merefleksikan ciri populasi dan karena populasi dijadikan sampel semua dengan cara penyebaran menggunakan teknik sensus.
PT. PLN PERSERO APJ Semarang dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Berdasarkan data yang diperoleh dari survey awal, ditemukan adanya
indikasi dalam ketidaklancaran komunikasi yang dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja pada karyawan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban karyawan
yang menyatakan bahwa kurangnya komunikasi yang terjalin diantara karyawan dan atasannya.
2. Penelitian mengenai “Hubungan Antara Efektivitas komunikasi Bawahan-
Atasan dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan” belum pernah dilakukan di PT. PLN PERSERO APJ Semarang.
3. Adanya ijin yang diperoleh peneliti dari PT. PLN PERSERO APJ
Semarang untuk mengadakan penelitian di perusahaan tersebut.
D. Metode Pengumpulan Data