Deskripsi objek penelitian

4.1. Deskripsi objek penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survey yang menggunakan data sekunder sehingga data diambil langsung dari beberapa literatur yang memuat data tersebut. Data laporan berupa nilai kontrak dan denah lantai pasar tradisional terdapat pada Dinas Pengelolan Pasar yang berada dilingkup Surakarta dan sekitarnya yang sudah selesai dikerjakan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini sengaja dipilih agar dapat mewakili disetiap kabupaten yang termasuk dalam wilayah Surakarta dan sekitarnya. Pemilihan sampel bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Perolehan Sampel Penelitian

No.

Nama Daerah

Banyak Sampel

1 Kota Surakarta

2 Kabupaten Klaten

3 Kabupaten Boyolali

4 Kabupaten Sukoharjo

5 Kabupaten Wonogiri

6 Kabupaten Sragen

7 Kabupaten Karanganyar

Jumlah Sampel

38 Sumber: Pengolahan Data (2012) 38 Sumber: Pengolahan Data (2012)

Tabel 4.2. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Data Pasar

No Nama Pasar Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5

1 Ayu Balapan Surakarta

1538.1 599.6 270.20 2 Baturetno Wonogiri

Rp 22,779,217.78

0 28 0 0 0.00 3 Bunder 1 Sragen

Rp 3,923,707,000.00

0 0 850.00 4 Bunder 2 Sragen

Rp 5,783,955,000.00

2698 0 585.00 5 Bunder 3 Sragen

Rp 2,445,000,000.00

0 0 0.00 6 Bunder 4 Sragen

Rp 2,491,602,000.00

0 0 0.00 7 Cokro Kembang Klaten

Rp 430,203,316.80

0 0 24.94 8 Cokro Tulung Klaten

Rp 360,791,147.19

0 0 0.00 9 Delanggu Klaten

Rp 17,074,948,000.00

2258.52 2308.52 1288.00 10 Depok Surakarta

Rp 10,200,000,000.00

1689.75 3721.78 262.00 11 Gading Surakarta

2387 2452 467.50 12 Giriwoyo Wonogiri

Rp 24,777,455.45

0 28 0 0 0.00 13 Glondongan Sukoharjo

Rp 533,471,000.00

0 72 0 54.00 14 Jambangan Karanganyar

Rp 622,912,309.80

0 0 0 0.00 15 Jatinom Klaten

Rp 1,531,123,000.00

0 910 0 72.00 16 Karanggedhe Boyolali

Rp 65,554,059.68

0 72 0 0 0.00 17 Kembang Surakarta

552.53 820 438.50 18 Kismantoro Wonogiri

Rp 43,262,980.37

0 50.4 0 0 0.00 19 Kliwon Surakarta

Rp 4,000,000,000.00

741.88 2992.898 1207.5 613.25 20 Krisak Wonogiri

Rp 57,252,800.00

0 90 0 0 0.00 21 Malangjiwan Kranganyar Rp 727,270,000.00

0 0 0 0.00 22 Mojogedang Karanganyar Rp 1,471,690,000.00

213.67 792 98.50 24 Ngadirojo Wonogiri

Rp 41,360,000.00

0 50.4 0 0 0.00 25 Ngarsopuro Surakarta

Rp 6,000,000,000.00

0 1020.05 36 192.29 26 Notoharjo Surakarta

Rp 9,600,000,000.00

1620 3013.67 3673.321 1199.23 525.00 27 Panggungrejo Surakarta

Rp 4,869,000,000.00

2673.62 1079.89 276.00 28 Pucang Sawit Surakarta

2956.8 2256.11 180.00 29 PuhPelm Wonogiri

Rp 39,544,000.00

0 25.2 0 0 0.00 30 Purwantoro Wonogiri

Rp 82,720,000.00

0 0 0.00 31 Sidodadi Surakarta

Rp 1,971,575,000.00

177 679.175 1051.605 428.295 249.90 32 Sidoharjo Klaten

0 0 0.00 33 Simo Boyolali

Rp 55,883,978.53

0 67.5 0 0 0.00 34 Slogohimo Wonogiri

Rp 20,792,575.51

0 25.2 0 0 0.00 35 Tawangkuno Sukoharjo

Rp 313,500,000.00

0 0 0.00 36 Tirtomoyo Wonogiri

Rp 40,600,000.00

0 54 0 0 0.00 37 Turisari Surakarta

143.67 580 337.45 38 Windu jenar Surakarta

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar daerah Surakarta dan sekitarnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dimana: Y

= Nilai kontrak bangunan konstruksi pengembangan pasar tradisional + dilingkup Surakarta dan sekitarnya.

X 1 = Luas bangunan kios pasar.

X 2 = Luas bangunan loos pasar.

X 3 = Luas selasar.

X 4 = Luas parkir.

X 5 = Luas bangunan pelengkap (toilet, tangga, kantor, saluran drainase fdfddfdfff dan lain-lain.

4.1.1. Nilai Kontrak Pasar

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan nilai kontrak sebagian pasar di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.1. Grafik Nilai Kontrak Pasar

Nilai Kontrak Pasar (juta) Nilai Kontrak Pasar (juta)

Berdasarkan Gambar 4.1. Grafik Nilai Kontrak Pasar, dapat diketahui bahwa nilai kontrak paling banyak dari pengembangan bangunan pasar berkisar antara 0 – 500 (juta). Hal ini menunjukkan bahwa di daerah Surakarta dan sekitarnya pengembangan pembangunan pasar dilakukan dengan bertahap, sehingga nilai kontrak pembangunan tersebut sesuai dengan komponen-komponen tertentu tidak secara keseluruhan.

4.1.2. Prosentase Luas Pembangunan Kios Pasar Terhadap Luas

Pembangunan

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan prosentase luas pembangunan kios pasar terhadap luas keseluruhan pembangunan pasar yang berada dalam pembangunan pasar yang bersangkutan di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.2. Grafik Prosentase Luas Kios Pasar

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

la

sa

Prosentase Luas Kios (%) Prosentase Luas Kios (%)

Berdasarkan Gambar 4.2. Grafik Prosentase Luas Kios Pasar, dapat diketahui bahwa pengerjaan bangunan kios untuk tiap-tiap pasar hanya sedikit yang mengerjakan pembangunan kios. Untuk pembangunan tiap-tiap pasar hanya 0-10 % dari luas keseluruhan pembangunan pasar. Pengembangan pasar yang 91-100% membangun kios pasar hanya berjumlah 2 pasar.

4.1.3. Prosentase Luas Pembangunan Loos Pasar Terhadap Luas

Pembangunan

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan prosentase luas pembangunan loos pasar terhadap luas keseluruhan pembangunan pasar yang berada dalam pembangunan pasar di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.3. Grafik Prosentase Luas Loos Pasar

Berdasarkan Gambar 4.3. Grafik Prosentase Luas Loos Pasar, dapat diketahui bahwa pengerjaan bangunan loos untuk tiap-tiap pasar cukup banyak dikarenakan di dalam pasar tradisional banyak terdapat penjual yang menempati loos-loos pasar.

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

la

sa

Prosentase Luas Loos (%) Prosentase Luas Loos (%)

Pembangunan loos itu sendiri dikarenakan melihat kemampuan menyewa tempat yang disesuaikan dengan penghasilan mereka. Pengembangan pasar yang 91-100% membangun loos pasar berjumlah 16 pasar hampir tiap pasar membangun loos pasar.

4.1.4. Prosentase Luas Pembangunan Selasar Pasar Terhadap Luas

Pembangunan

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan prosentase luas pembangunan selasar pasar terhadap luas keseluruhan pembangunan pasar yang berada dalam pembangunan pasar di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.4. Grafik Prosentase Luas Selasar Pasar

Berdasarkan Gambar 4.4. Grafik Prosentase Luas Selasar Pasar, dapat diketahui bahwa pengerjaan bangunan selasar hanya dikerjakan sebagian pasar. Kebanyakan pekerjaan selasar dilakukan pada bangunan bertingkat ataupun pada pekerjaan kios. Karena kebanyakan pekerjaan loos pasar maka pekerjaan selasar 0-10% cukup banyak. Karena ditinjau dengan fungsi selasar itu sendiri.

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

la

sa

Prosentase Luas Selasar (%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.1.5. Prosentase Luas Pembangunan Parkir Terhadap Luas

Pembangunan

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan prosentase luas pembangunan parkir pasar terhadap luas keseluruhan pembangunan pasar yang berada dalam pembangunan pasar di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.5. Grafik Prosentase Luas Parkir Pasar

Berdasarkan Gambar 4.5. Grafik Prosentase Luas Selasar Pasar, dapat diketahui bahwa pengerjaan bangunan selasar hanya dikerjakan sebagian pasar. Sama halnya dengan pembangunan selasar, pekerjaan parkir dilakukan pada bangunan bertingkat tertentu. Karena dalam kontrak pembangunan pasar jarang ada kontrak untuk pembangunan parkir. Parkir untuk daerarh pasar dilakukan sebagian warga sekitar secara individu untuk mendapatkan penghasilan, maka pekerjaan parkir 0-10% cukup banyak karena separuh lebih.

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

la

sa

Prosentase Luas Parkir (%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.1.6. Prosentase Luas Pembangunan Bangunan Pelengkap Pasar

Terhadap Luas Pembangunan

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan prosentase luas pembangunan bangunan pelengkap pasar terhadap luas keseluruhan pembangunan pasar yang berada dalam pembangunan pasar di daerah Surakarta dan sekitarnya:

Gambar 4.6. Grafik Prosentase Luas Bangunan Pelengkap Pasar

Berdasarkan Gambar 4.6. Grafik Prosentase Luas Bangunan Pelengkap Pasar, dapat diketahui bahwa pengerjaan bangunan pelengkap hanya dikerjakan beberapa pasar saja pasar. Sesuai jenisnya pekerjaan bangunan pelengkap hampir seluruhnya tidak ada. Oleh karena itu prosentase 0-10% mencapai 34 pasar.

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

la

sa

Prosentase Luas Bangunan Pelengkap (%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id