EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA SKRIPSI

Oleh: BAYU AJI SETYOKO K7408070

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

Oleh: Bayu Aji Setyoko K7408070

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

Bayu Aji Setyoko. EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK

TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (2) sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (3) pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (4) kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari narasumber serta dokumen dan arsip perusahaan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian dimulai dari tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyusunan laporan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem dan prosedur manual SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta menggunakan sandi perantara ketika ada kegiatan transaksi baik penarikan ataupun penyetoran data keuangan. (2) Sistem dan prosedur SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta didukung oleh mobile banking dan internet banking untuk kemudahan akses nasabah dalam bertransaksi dimana saja, kemudian semua data akan masuk secara terkomputerisasi dan otomatis pada bagian Transaction Processing (TP). Berdasarkan Standar Operasional Komputer, penggunaan aplikasi utama dalam pengelolaan data keuangan adalah Branch Delivery System (BDS). Aplikasi BDS digunakan mulai dari pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan dan memiliki fitur Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem dan prosedur manual SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta menggunakan sandi perantara ketika ada kegiatan transaksi baik penarikan ataupun penyetoran data keuangan. (2) Sistem dan prosedur SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta didukung oleh mobile banking dan internet banking untuk kemudahan akses nasabah dalam bertransaksi dimana saja, kemudian semua data akan masuk secara terkomputerisasi dan otomatis pada bagian Transaction Processing (TP). Berdasarkan Standar Operasional Komputer, penggunaan aplikasi utama dalam pengelolaan data keuangan adalah Branch Delivery System (BDS). Aplikasi BDS digunakan mulai dari pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan dan memiliki fitur

Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Data Keuangan.

ABSTRACT

Bayu Aji Setyoko. THE EVALUATION OF THE SAFETY FOR THE

INFORMATION OF ACCOUNTINNG SYSTEM IN PROTECTING THE

FINANCIAL DATA AT BANK TABUNGAN NEGARA SURAKARTA. Skripsi. The Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2012.

In line with the purpose of this study, to know: (1) the system and manual procedual Accounting Information System (AIS) about the financial data at Bank Tabungan Negara Surakarta, (2) the system and the procedure of AIS safety in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara Surakarta, (3) The usage of technology and infomation in implementing AIS at Bank tabungan Negara Surakarta, (4) the effect of the using AIS in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta.

The design of this research was descriptive qualitative design. The population of this research was from the interview and some documents. In addition, the data was collected from the interview, observation and some photos. The validity of the data used the technique of triangulation. The Technique of interaction analyse is used to analyzethedata of this research. The procedurre of this research is begun from the step of preparation, the step of collecting data, the step of anlyzing data also the step of proposal arrangement.

The result of this research shows that: (1) The system and manual procedual Accounting Information System (AIS) about the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta uses the symbols of connector. So, when there are payment and unpayment. (2) The system and the procedure of AIS safety in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta issupported by mobile banking and internet banking to make easier the customers wherever and whenever they are. Then, all of the data will enter to the system of computerize automatically. Based on the standarization of the computer, the usage of main The result of this research shows that: (1) The system and manual procedual Accounting Information System (AIS) about the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta uses the symbols of connector. So, when there are payment and unpayment. (2) The system and the procedure of AIS safety in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta issupported by mobile banking and internet banking to make easier the customers wherever and whenever they are. Then, all of the data will enter to the system of computerize automatically. Based on the standarization of the computer, the usage of main

be easier to be detected. (3) The usage of technology and infomation in implementing AIS at Bank Tabungan Negara, Surakarta is located to the Real Time Gross Settlement (RTGS) implementation for the second type related to the mandatory from Bank Indonesia. Futhermore, Bank Tabungan Negara has implemented the management information system (MIS) in managing the data. In order to know the information completely abiut the data of the customers and the way how to work and to decrease the risk that will be happened. (4) The effect of the using AIS in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta specillay for the error of the link of internet which is not to fast in connecting the data because of the busy job of the system it self and the minimalize of the capasity for the main server.

Key words: Accounting Information System (AIS), Financial Data.

MOTTO

“Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah ”

(Nabi Muhammad SAW)

“Hati ibarat cermin, apabila dibersihkan akan semakin bersih dan mengkilap”

(Imam Al Ghazali)

“Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang

bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan”

(Frederick E. Crane)

“Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer”

(Sydney Harris)

“Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah”

(Kahlil Gibran)

“Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi

menciptakan kasih” (Lao Tse)

“Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku- buku yang Anda baca”

“Kemarin adalah sejarah. Hari ini adalah anugerah. Lupakan hari kemarin, jangan sia-siakan hari ini , untuk hari esok yg lebih baik”

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

 “Ibunda Ruswati dan ayahanda Supandi, S.Pd” Doamu yang tiada putus , kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang tiada terbatas pula. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

 “ Mas Ery Adi Prasetyo SE, Mas Hermawan Ade Sulistyo SH, Mba Vita Permata Sari Amd, S.pd, Mba Erna S.Pd, Mba Ririn SE dan Mas Anto ” Terima kasih karena senantiasa memberikan semangat dan doa kepadaku meskipun kalian jauh di sana, tetapi semangat dan doa kalian senantiasa menyertaiku sampai aku selasaikan tanggung jawabku ini.

 “Bagus, Aulia dan Dewo, Dwi Herfianto, Yudhi, Putri, Esti dan Ardian”

Terima kasih atas dukungan kalian selama ini baik dalam suka dan duka. Semangat yang tak pernah padam ketika melangkah jalan yang panjang.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan Atas Kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ” EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselenggaranya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan , bimbingan , dan pengerahan dari berbagi pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.

3. Bapak Wahyu Adi, M.Pd., selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi.

4. Ibu Dra. Sri Witurachmi, MM, selaku pembimbing I yang telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan pengarahan dengan bijaksana.

5. Bapak Sohidin, SE., M.Si., Akt, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan dengan baik.

6. Bapak Drs. Sukirman, MM, selaku sekretaris penguji skripsi.

7. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan saran dan petuah.

8. Bapak Heru, Deputy Branch Manager bank BTN Surakarta yang telah memberikan izin penelitian skripsi ini.

9. Bapak Ijastomo selaku bagian Internal Kontrol bank BTN Cabang Surakarta yang membantu penulisan skripsi ini.

10. Ibu Ambarwati selaku Supervisor Akuntansi bank BTN Cabang Surakarta 10. Ibu Ambarwati selaku Supervisor Akuntansi bank BTN Cabang Surakarta

12. Kakak dan saudaraku yang memberikan bimbingan, arahan dan motivasi tiada henti.

13. Dian F yang telah menemaniku, memberikan semangat dan dorongan untuk beraktifitas.

14. Sahabatku di boarding house Wahyu Jaya, Albana, Lufthansa dan Nisima.

15. Sahabatku Agus Ariyanto C-oro yang telah membantu saya ketika observasi di BTN. Rekan-rekan Sitta, Nisa, Abdul, Agus Planet, Anggra dan Agus Gandum yang telah berbagi keceriaan.

16. Teman-teman blogger Indomotoblog.net yang telah berbagi wawasan dan ilmu pengetahuan.

17. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi angkatan 2008.

18. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT, Amin ya Rabb. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Tabel 1. Kode Sandi Buku Besar

18 Tabel 2. Waktu Penelitian

22 Tabel 3. Nilai-nilai Perusahaan

38 Tabel 4. Produk Simpanan BTN Cabang Surakarta

45 Tabel 5. Produk Kredit BTN Cabang Surakarta

46 Tabel 6. Produk Kredit dan Dana BTN Cabang Surakarta

49

Gambar 1. Kerangka Berpikir

20 Gambar 2. Model Analisis Interaktif

31 Gambar 3. Struktur Organisasi Bank BTN Cabang Surakarta

39 Gambar 4. Flowchart Pemberian Kredit Yasa Griya (KYG)

51 Gambar 5. SIA BTN Cabang Surakarta secara Manual

60 Gambar 6. SIA BTN Cabang Surakarta

63 Gambar 7. Sistem dan Prosedur SIA Menggunakan Aplikasi BDS

64 Gambar 8. Aplikasi Sistem BI RTGS di BTN Cabang Surakarta

67 Gambar 9. Tranfer Antar Bank Menggunakan BI RTGS

70 Gambar 10. Sistem Operasional Komputer BTN Cabang Surakarta

72

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

91 Lampiran 2. Field Note

92 Lampiran 3. Visi Misi Bank BTN

100 Lampiran 4. Nilai-nilai Perusahaan

101 Lampiran 5. Budaya Perusahaan

102 Lampiran 6. Kredit Yasa Griya

103 Lampiran 7. Struktur Organisasi Kantor Cabang Surakarta

111 Lampiran 8. Formulir Penyetoran dan Penarikan

112 Lampiran 9. Foto Penelitian

113 Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian

115

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kebutuhan akan informasi akuntansi semakin kompleks sehingga memerlukan sistem informasi akuntansi (SIA) untuk mendukung transaksi internal, lintas fungsional dan transaksi yang bersifat eksternal di perusahaan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat maka perusahaan membutuhkan SIA yang tepat, cepat dan akurat dalam mendukung kinerja perbankan. Sistem komputerisasi perbankan atau sering disebut dengan banking alphabits dapat mengolah data informasi dan menyajikan kepada para pemakai, baik top manajer hingga bagian akuntansi dalam waktu singkat. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan keputusan atau kebijakan di perbankan.

Semakin kompleksnya fasilitas bank dalam memudahkan layanan berarti semakin rumit adopsi teknologi informasi yang dilakukan oleh bank. Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi di dunia perbankan bertujuan memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini khususnya di perbankan semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi di dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang mudah digunakan dan dapat diakses secara cepat sehingga kepuasan konsumen dapat terjaga dengan baik.

Kegiatan perbankan berbasis teknologi memang banyak mengalami kendala dimana anggaran yang dikeluarkan untuk adopsi teknologi informasi sangat mahal, dikarenakan sebagian besar teknologi baik software ataupun hardware disuplai oleh pabrikan yang berada di luar negeri. Sebenarnya ada juga perangkat teknologi yang diciptakan oleh programmer atau ahli IT di Indonesia dan tentunya dalam penggunaan aplikasi lokal lebih menghemat anggaran yang seharusnya dikeluarkan.

Beberapa tahun terakhir keamanan data perbankan di Indonesia dalam Beberapa tahun terakhir keamanan data perbankan di Indonesia dalam

Setiap harinya server-server di bank yang terkoneksi 24 jam ke internet selalu menghadapi ancaman dari para hacker atau internet freaks lainnya dengan tujuan kriminal tertentu atau juga untuk memberi masukan akan adanya celah keamanan di berbagai server sekaligus beserta sistem operasinya. Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi, sayang sekali masalah keamanan sistem informasi dalam melindungi data keuangan perbankan seringkali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi perbankan.

Menurut Williams S. Hopwood (2000:249), cara utama mencegah sabotase dan penggelapan adalah menerapkan jenjang yang memadai dalam pengendalian akses. Jadi ketika pegawai melakukan pemrosesan data keuangan dikendalikan secara berganda yang memisahkan pelaku dengan target potensial yang dapat dilakukannya. Tiga jenjang tersebut adalah: pengendalian akses letak, pengendalian akses sistem, dan pengendalian akses berkas.

SIA merupakan sekumpulan sumber daya yang diciptakan untuk menstransformasikan data menjadi informasi perbankan. Pada dunia perbankan informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pemakai, mulai bagian teller, bagian akuntansi hingga pimpinan bank. Peengunaan istilah informasi akuntansi mencakup pemrosesan transaksi (data keuangan), penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi.

Di dalam SIA perbankan, diperlukan keamanan data keuangan yang senantiasa diperbaharui agar kemampuan menghalau ancaman dapat bekerja secara optimal. Tanpa pembaharuan sistem sangat mudah dicari kelemahan dan kemudian disusupi keylogger yang senantiasa merekam jejak aktifitas nasabah Di dalam SIA perbankan, diperlukan keamanan data keuangan yang senantiasa diperbaharui agar kemampuan menghalau ancaman dapat bekerja secara optimal. Tanpa pembaharuan sistem sangat mudah dicari kelemahan dan kemudian disusupi keylogger yang senantiasa merekam jejak aktifitas nasabah

Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta dalam melakukan kegiatan bisnisnya tidak terlepas dari penggunaan sistem informasi. Sistem informasi digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perbankan dan terkait pelayanan prima kepada pelanggan. Bank tabungan negara melakukan reengineering system pada seluruh cabang dengan mengikutsertakan 3 konsultan untuk penanganan proyek, penanganan sistem dan implementasi kontrol pada bagian akuntansi.

Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta merupakan bank yang sudah menerapkan manajemen risiko dan tata kelola data keuangan yang sangat baik. Hal ini selaras dengan jumlah nasabah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Agar data keuangan dapat berjalan dengan baik maka manajemen keuangan harus senantiasa diperbaharui. Melalui penerapan SIA yang baik maka kualitas pelayanan terhadap pelanggan akan mampu ditingkatkan. Terutama terkait pengamanan data akuntansi dan juga data penting terkait identitas pelanggan. Pada akhirnya ini penerapan SIA sesuai dengan visi Bank Tabungan Negara yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan inovasi produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

Berdasarkan uraian di atas dan memperhatikan kondisi bank yang mendukung dilaksanakannya penelitian maka penulis akan mengambil judul:

“EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA

CABANG SURAKARTA”.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

2. Bagaimanakah sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

3. Bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

4. Apakah kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

2. Untuk mengetahui sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

3. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

4. Untuk mengetahui kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan suatu inovasi dalam dunia perbankan terkait pengaturan SIA yang diterapkan agar senantiasa aman dari penyalahgunaan data keuangan perbankan.

sistem keamanan agar informasi-informasi transaksi bank dan data nasabah bank dapat terjaga dari kerugian yang mungkin saja terjadi.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan referensi dalam dunia kepustakaan mengenai Evaluasi Keamanan Sistem Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi perbankan Dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam merealisasikan SIA yang senantiasa terancam keamanannya dari berbagai pihak agar penggunaan fasilitas data keuangan dapat memiliki keamanan atau proteksi tingkat tinggi. Sistem informasi akuntansi di perbankan harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), hal ini bertujuan agar kinerja perusahan dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan risiko yang merugikan perbankan. Perbankan juga diharapkan senantiasa memperbaharui sistem informasi mereka baik hardware maupun software agar masalah kemanan data keuangan dapat terlindungi dengan baik dan tentunya pelayanan fasilitas perbankan dapat optimal.

b. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Evaluasi Keamanan Sistem Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, sehingga dapat berguna bagi penulis maupun orang lain dikemudian hari.

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sistem Informasi Akuntansi

a) Konsep Sistem Informasi Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (George H. Bodnar, 2000: 4).

“Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para

pemakai” (James A. Hall, 2001: 7). Sistem informasi dari perusahaan yang didekomposisi menjadi subsistem-subsistem utama. Dua kelas sistem utama yang muncul pada dekomposisi adalah SIA dan sistem informasi manajemen (SIM). Suatu sistem informasi fisik tidak akan di organisasikan dalam paket yang terpisah-pisah. Sistem informasi menerima input yang disebut transaksi dan dikonversikan melalui berbagi proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi.

Fungsi dari sistem informasi di perusahaan bertanggung jawab untuk pengolahan data. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi yang paling mendasar dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah berevolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi spesialis yang bermutu (George H. Bodnar, 2000: 11).

b) Konsep Sistem Informasi Akuntansi SIA secara tradisional masih berorientasi pada masalah masa lalu (historical oriented) yang menyediakan gambaran secara menyeluruh dari b) Konsep Sistem Informasi Akuntansi SIA secara tradisional masih berorientasi pada masalah masa lalu (historical oriented) yang menyediakan gambaran secara menyeluruh dari

SIA berkenaan dengan transaksi keuangan, yaitu transaksi yang diukur dalam bentuk uang. SIA menggunakan kerangka kerja yang sangat terstruktur yang mencakup beberapa subsistem dan biasanya menggunakan akuntansi pemasukan ganda (double entry accounting). Karena setiap transaksi keuangan mempertukarkan sesuatu nilai uang untuk nilai lainnya, maka transaksi mempunyai kegandaan (dualitas) dasar yang berati ada sesuatu yang diberikan dan ada sesuatu yang diterima. Masing-masing dari transaksi ini, apa yang diberikan dan apa yang diterima, dicatat terpisah dan diproses dengan cara yang berbeda dalam suatu SIA (George M. Scott, 2004: 385).

SIA memproses transaksi keuangan dan nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan, SIA terdiri atas tiga subsistem utama yaitu sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system ) yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan untuk pemakai pada perusahaan, sistem pelaporan buku besar yang menghasilkan laporan keuangan tradisional dan sistem pelaporan manajemen (management reporting system ) yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varian dan laporan pertanggungjawaban (James A. Hall, 2001: 10).

Sistem akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan atas satuan unit mata uang, penagihan kas pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran gaji dan Sistem akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan atas satuan unit mata uang, penagihan kas pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran gaji dan

Menurut Romney dan Steinbart (2003: 195) mengenai SIA yang dapat diandalkan adalah sistem yang mempunyai pengendalian memadai sehingga informasi-informasi dihasilkan oleh sistem tersebut dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan, dalam hal ini pengendalian merupakan elemen yang tidak dipisahkan dari SIA yang tersedia (Josua Tarigan, 2004: 90). Terdapat empat elemen yang harus ada dalam SIA:

a. Availability, indikator ini menunjukkan bahwa SIA tersedia dan siap untuk digunakan.

b. Security, sistem telah terlindungi dari akses yang diluar otorisasi

c. Maintainability, kegiatan update dan modifikasi yang dilakukan pada sistem tidak akan mempengaruhi availability, security dan integrity dari sistem yang tersedia.

d. Integrity, proses dalam sistem berjalan akurat, lengkap dan tepat waktu.

c) Subsistem SIA Terdapat tiga subsistem SIA yang memilki peran dan fungsi masing- masing, baik sistem pemrosesan transaksi, sistem pelaporan keuangan dan sistem pelaporan manajemen (James A. Hall, 2001: 12), yaitu:

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) SPT merupakan pusat dari seluruh sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar) dan mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka. SPT menangani peristiwa bisnis yang ditampilkan secara berkala. Pada situasi seperti sekarang ini, sebuah perusahaan dapat berhadapan dengan ribuan transaksi. Agar efisien menangani volume transaksi dalam skala besar, jenis transaksi yang sejenis dikelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri atas tiga siklus transaksi: siklus pendapatan, silus pengeluaran dan siklus konversi. Setiap siklus menangkap dan memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda.

2. Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System) Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) merupakan dua subsistem yang saling berkaitan. Berdasarkan pada interdependensi operasional mereka, maka keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif. Besarnya input ke SBB datang dari 2. Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System) Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) merupakan dua subsistem yang saling berkaitan. Berdasarkan pada interdependensi operasional mereka, maka keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif. Besarnya input ke SBB datang dari

3. Sistem Pelaporan Manajemen (Manajemen Reporting System) SPM menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan kontrol atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan. Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan historis). Jenis pelaporan ini disebut pelaporan discretionary (bebas untuk menentukan) karena organisasi dapat memilih informasi apa yang ingin dilaporkan dan bagaimana cara menyajikannya.

d) Karateristik Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi memberikan manfaat bagi pemakainya, baik pemakai internal maupun pemakai eksternal, apabila memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu. Chusing (1990: 2009) mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem Informasi akuntansi yang harus memiliki kriteria-kriteria (Ridwan Iskandar Sudayat, 2009). Karakteristik SIA sebagai berikut:

1. Usefulness (berguna) Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan tepat waktu sehingga berguna bagi pengambilan keputusan.

2. Economy (ekonomi) Seluruh komponen dari sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk pengadaan sistem tersebut.

3. Reliability (handal) Produk dari suatu sistem harus bisa diandalkan dan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dihasikan oleh sistem.

Sistem harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan sehingga mampu memberikan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan laba.

5. Capacity (kapasitas) Kapasitas suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh (full capacity) seperti halnya pada saat operasi berjalan normal.

6. Simplicity (sederhana) Sistem harus sederhana sehingga semua struktur dan operasinya dapat dimengerti, serta semua prosedurnya dapat diikuti dengan mudah dan tidak akan membingungkan pemiliknya.

7. Flexibility (luwes) Sistem harus bersifat fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan yang terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi berupa perencanaan dan pengendalian.

e) Tujuan dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi SIA dalam pengembangannya bertujuan untuk menambah nilai lebih bagi perusahaan yang berdampak positif bagi kemajuan usaha (Andreas Handojo, 2004: 87). SIA dapat memberikan nilai tambah bilamana:

1. Informasi yang tersaji memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan tepat waktu.

2. Penerapan SIA meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dalam aktivitas perusahaan.

3. Meningkatkan pengambilan keputusan secara tepat dan terarah.

4. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

Tujuan dari setiap sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pengguna atau user. Pemakai informasi akuntansi berasal dari internal seperti manajer, atau dari eksternal seperti pelanggan (Muhammad Fakhri Husein, 2004: 5-6). Secara lebih khusus tujuan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

1. Untuk mendukung operasi harian Untuk beroperasi setiap hari, perusahaaan melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi akuntansi termasuk peristiwa yang menunjukkan adanya pertukaran yang bernilai ekonomis. Kebanyakan transaksi non akuntansi, seperti memasukkan order pembelian ke komputer akan mengarah pada transaksi akuntansi. Pemrosesan transaksi terdiri dari pemrosesan transaksi akuntansi dan non akuntansi melalui 1. Untuk mendukung operasi harian Untuk beroperasi setiap hari, perusahaaan melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi akuntansi termasuk peristiwa yang menunjukkan adanya pertukaran yang bernilai ekonomis. Kebanyakan transaksi non akuntansi, seperti memasukkan order pembelian ke komputer akan mengarah pada transaksi akuntansi. Pemrosesan transaksi terdiri dari pemrosesan transaksi akuntansi dan non akuntansi melalui

2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan Keputusan dibuat perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan jalannya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pemrosesan informasi. Melalui transaksi yang diproses, SIA umumnya menyediakan beberapa informasi yang diperlukan dalam pembuatan keputusan. Manajer merupakan pemakai keputusan utama yang menggunakan output dari pemrosesan informasi.

3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan Setiap perusahaan harus memenuhi kewajiban hukumnya. Kewajiban penting tertentu terdiri dari penyediaan informasi yang wajib bagi pemakai eksternal perusahaan. Perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh publik memiliki kewajiban yang lebih besar. Mereka diminta untuk menyediakan informasi untuk pemegang saham.

f) Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi Terdapat tiga fungsi utama dari sistem informasi akuntansi bagi perusahaan, yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.

2. Memproses data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengontrol aktivitas.

3. Menyediakan kontrol yang cukup untuk menjaga aset dari organisasi, termasuk data. kontrol ini memastikan bahwa data akan tersedia ketika dibutuhkan data tersebut akurat dan dapat dipercaya. (Romney Steinbart, 2000).

g) Sumber Daya Sistem Informasi akuntansi Sistem informasi adalah hal yang nyata, maka memerlukan sumber daya fisik dan komponen yang berhibungan. Kita dapat mengklasifikasikan sumber daya dan komponennya ke dalam prosesor, database, prosedur, dan media input. Menurut Muhammad Fakhri Husein (2004:6) tidak termasuk di dalam komponen sumber daya adalah data input, informasi output dan pemakai. Sumber daya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Alat fisik dimana data ditransformasikan disebut prosesor. Kebanyakan perusahaan saat ini menjalankan pemrosesan yang merupakan gabungan antara manusia dan prosesor otomatis.

2. Database Database merupakan data yang disimpan dan digunakan dalam pengolahan sistem informasi akuntansi.

3. Prosedur Langkah-langkah tertentu yang dilakukan dalam satu atau lebih fungsi SIA dikenal dengan prosedur. Prosedur ini bisa melalui media instruksi manual ataupun menggunakan program komputer.

4. Media input dan output Meskipun data informasi bukan merupakan sumber daya bagi SIA, media fisik untuk menangani atau menyimpan input ataupun output tersebut dapat dimasukkan sebagai sumber daya.

5. Sumber Daya Lain Suatu sistem informasi akuntansi juga memerlukan sumber daya lain, misalnya banyak pegawai disuatu perusahaan menjalankan fungsi SIA tertentu seperti pencatatan data. Aktiva dan perlengkapan dana adalah contoh sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan SIA.

h) Jenis-jenis Risiko dalam Sistem Informasi Akuntasi Risiko keamanan yang membahayakan SIA untuk industri manufaktur seperti kesalahan memasukkan data karyawan secara tidak sengaja, untuk industri jasa seperti ketidaksengajaan memasukkan data yang salah oleh pegawai dan kerusakan data SIA akibat kelalaian pegawai, pada bidang pendidikan adalah masuknya virus pada sistem, pada industri perbankan adalah ketidaksengajaan input data oleh pegawai dan kelemahan dalam proteksi password nasabah dan masuknya rootkit pada sistem operasi pada personal computer (Yulius Kurnia Susanto dan Ratih Handayani, 2008: 119).

Jenis-jenis risiko dalam melindungi data keuangan berbasiskan komputer yang ada di perusahaan menurut (Hall Singleton, 2007: 102-105) antara lain sebagai berikut:

1. Virus merupakan sebuah program yang bersifat merusak yang melekatkan dirinya ke sebuah program sah untuk memasuki sistem operasi. Virus dapat menghancurkan berbagai program aplikasi, file data dan sistem operasi dalam berbagai cara. Salah satu teknik yang umum adalah virus mereplikasi dirinya dengan cepat dalam memori utama, hingga mengancurkan data atau program apapun yang aslinya menempati memori 1. Virus merupakan sebuah program yang bersifat merusak yang melekatkan dirinya ke sebuah program sah untuk memasuki sistem operasi. Virus dapat menghancurkan berbagai program aplikasi, file data dan sistem operasi dalam berbagai cara. Salah satu teknik yang umum adalah virus mereplikasi dirinya dengan cepat dalam memori utama, hingga mengancurkan data atau program apapun yang aslinya menempati memori

2. Worm istilah ini dianggap cacing yang menyerupai virus pada komputer. Worm adalah program piranti lunak yang menyembunyikan diri kedalam memori komputer dan mereplikasi dirinya ke berbagai area memori yang tidak digunakan. Worm secara sistematis akan menempati memori yang tidak digunakan.

3. Bom Logika merupakan program perusak, seperti virus yang dipicu oleh beberapa peristiwa yang telah ditentukan sebelumnya. Seringkali berupa tanggal (seperti tangal 13, April mop atau hari ulang tahun) akan menjadi memicu logika bom. Bom Logika juga dapat dipicu oleh berbagai peringatan peristiwa yang tidak terlalu umum, seperti penghentian seorang karyawan. Contohnya dalam periode pemecatan kerja normal dua minggu, progammer yang dipecat dapat saja melekatkan sebuah bom logika ke dalam sistem yang akan aktif enam bulan setelah kepergiannya dari perusahaan.

4. Pintu belakang atau yang dinamakan back door merupakan program peranti lunak yang memungkinan akses secara tidak sah ke sistem tanpa melalui prosedur logon yang normal. Para programmer yang ingin memiliki akses tidak terbatas ke program yang mereka kembangkan bagi pengguna dapat membuat prosedur logon yang akan menerima kata sandi pribadi pengguna serta kata sandi rahasia, hingga menciptakan pintu belakang dalam sistem.

5. Kuda troya merupakan program yang tujuannya menangkap identitas dan kata sandi dari pengguna yang tidak menaruh curiga. Program itu didesain untuk menyerupai prosedur logon yang normal dalam sistem operasi. Ketika memasukkan ID dan kata sandinya, maka kuda troya akan menyimpan salinannya dalam sebuah file tersembunyi. Beberapa hari kemudian, pembuat kuda troya akan menggunakan ID dan kata sandi ini untuk mengakses sistem dan menyamar sebagai pengguna sah.

6. Spamming merupakan e-mail yang tidak diharapkan oleh pemilik akun yang dihubungkan dengan permintaan jenis penipuan yang melibatkan uang. Spamming adalah hal yang mengkhawatirkan karena volume pesan yang dapat mengisi server e-mail dan mengganggu operasional sistem dengan berbagai file yang tidak penting.

7. Peringatan tipuan akan virus (hoax virus warning) adalah peringatan yang menjelaskan adanya berbagai konsekuensi serius beberapa virus yang ada dan pada akhir pesan akan ada permintaan jelas untuk memberitahukan semua teman Anda sebelum mereka terkena virus tersebut. Hal ini sesungguhnya tidak benar yang berisi e-mail negatif dan bersifat merusak sistem.

i) Pengendalian Akses dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian dalam penggunaan komputer dimulai dengan prosedur i) Pengendalian Akses dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian dalam penggunaan komputer dimulai dengan prosedur

1. Kebijakan dan prosedur Pihak auditor melakukan penilaian terhadap risiko tertentu yang melebihi ambang batas toleransi melalui strategi yang efektif dan mampu menghemat anggaran. Pengembangan terhadap suatu kebijakan dapat menyatakan maksud perbankan yang berkaitan dengan peristiwa yang berisiko, misalnya mengumpulkan catatan atau semua faktur yang terekam dalam database atau penyimpanan virtual yang akan ditagihkan. Dewasa ini pihak auditor lebih mudah untuk mengembangkan berbagai pengendalian untuk memastikan bahwa semua prosedur sudah berjalan dengan baik.

2. Teknik SLDC Area ini seringkali tidak di analisis oleh ahli teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) selama beberapa dekade yang berkaitan dengan siklus hidup pengembangan sistem akuntansi dalam pengelolaan internet banking (system development life cycle-SDLC) atau analisis dan desain sistem. Berbagai praktik seperti dokumentasi, keterlibatan penggunaan akhir pengujian system off-line sebelum diimplementasikan secara operasional telah terbukti efektif.

3. Sistem Antivirus Perangkat lunak yang paling digemari oleh kalangan korporat hingga pemakai small office home office (SOHO) adalah antivirus software (AVS). Software tersebut dianggap dapat memproteksi komputer mereka hingga keamanan tingkat tinggi. Perusahaan antivirus berlomba untuk menciptakan peranti lunak yang paling mutakhir dan menjadikan ajang Zero Attack a Day dalam setiap threat yang bemunculan setiap hari. Penghargaan tertinggi oleh pembuat antivirus seperti AV-Comparatives dan Virus Buletin sangat penting untuk menjaga rasa prestige dan kepercayaan para konsumen mereka. Banyak antivirus ternama yang beredar di pasaran seperti besutan Norton Antivirus dari Symantec. Avira, Mc Afee, Comodo Internet Security, Avast, Panda, Bitdefender Total Protection, AVG, Kaspersky, Microsoft Security Essentials dan Dr Web. Antivirus sangat dibutuhkan oleh perbankan ketikan menjalankan menjalankan aktivitas pengelolaan data keuangan untuk melindungi komputer atau bahkan server mereka dari serangan key logger yang dikirimkan oleh hacker secara diam-diam. Key logger sangat berbahaya karena dapat mencuri password admin dan para nasabah untuk disalahgunakan seperti pencurian saldo melalui akses data yang tidak terproteksi dengan baik. Penggunaan antivirus dalam penggunaan sistem 3. Sistem Antivirus Perangkat lunak yang paling digemari oleh kalangan korporat hingga pemakai small office home office (SOHO) adalah antivirus software (AVS). Software tersebut dianggap dapat memproteksi komputer mereka hingga keamanan tingkat tinggi. Perusahaan antivirus berlomba untuk menciptakan peranti lunak yang paling mutakhir dan menjadikan ajang Zero Attack a Day dalam setiap threat yang bemunculan setiap hari. Penghargaan tertinggi oleh pembuat antivirus seperti AV-Comparatives dan Virus Buletin sangat penting untuk menjaga rasa prestige dan kepercayaan para konsumen mereka. Banyak antivirus ternama yang beredar di pasaran seperti besutan Norton Antivirus dari Symantec. Avira, Mc Afee, Comodo Internet Security, Avast, Panda, Bitdefender Total Protection, AVG, Kaspersky, Microsoft Security Essentials dan Dr Web. Antivirus sangat dibutuhkan oleh perbankan ketikan menjalankan menjalankan aktivitas pengelolaan data keuangan untuk melindungi komputer atau bahkan server mereka dari serangan key logger yang dikirimkan oleh hacker secara diam-diam. Key logger sangat berbahaya karena dapat mencuri password admin dan para nasabah untuk disalahgunakan seperti pencurian saldo melalui akses data yang tidak terproteksi dengan baik. Penggunaan antivirus dalam penggunaan sistem

4. Nomor Urut Pesan Seorang yang memiliki akses data keuangan dapat berasal dari internal dan ekternal dalam saluran komunikasi keuangan perbankan dapat mencoba menghapus jejak aktivitas komputer seperti sebuah pesan, mengubah nomor urut nasabah ataupun melakukan duplikasi pesan yang berlebihan yang dapat mengganggu jalannnya transaksi via online `yang biasanya dilakukan oleh spammer. Melaui penomor urutan pesan dan transaksi (message sequence numbering), sebuah nomor urutakan dimasukkan ke dalam tiap transaksi dan aktivitas apapun akan diketahui pada bagian penerimaan.

5. Sistem pemonitoran Router pemonitoran dan gateway telah menjadi alat yang efektif untuk memonitor berbagai aktivitas yang merusak. Jika digabungkan dengan berbagai grafik yang secara terus menerus membaca, maka aktivitas apapun akan dapat diketahui melalui perubahan radikal garis tren grafik tersebut.

6. Sistem Pengendalian Akses Sistem pengendalian akses (access control system) digunakan untuk melakukan otorisasi dan autentifikasi pengguna. Pada umumnya sistem ini menggunakan teknik lebih dari tiga pendekatan keamanan: sesuatu yang Anda miliki, sesuatu yang Anda ketahui dan sesuatu yang merupakan Anda. Berbagai pengendalian tertentu berkisar dari kartu pembaca akses yang memakai kata sandi atau PIN dalam pengoperasiannya. Semakin banyak risiko yang harus dihadapi, maka semakin besar kebutuhan untuk mempertimbangkan beberapa tingkatan pendekatan untuk mengamankan sistem komputer.

2. Data Keuangan

a) Pengertian Data Keuangan Data keuangan diamsusikan sebagai bentuk pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Data keuangan ini dibuat dan disusun oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaaan. Disamping itu data keuangan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan lain yaitu laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaaan (Zaki Baridwan, 2010: 17).

mengakibatkan perubahan posisi keuangan disisi harta, hutang maupun modal disebut dengan data keuangan. Prinsip yang dianut untuk mencatat data keuangan adalah menggunakan sistem double entry book keeping, yang pada dasarnya mengamsumsikan bahwa setiap transaksi keuangan harus dicatat pada sisi debet maupun kredit sehingga dicapai suatu keseimbangan (Ruddy Tri Santoso, 6: 1997).

b) Proses data keuangan Untuk menyajikan data keuangan atau akuntansi maka setiap transaksi harus digolongkan, dan diringkas kemudian disajikan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansi yang terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

1. Pencatatan dan penggolongan Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Untuk transaksi- transaksi yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal spesial (khusus).

2. Peringkasan Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode yang lain diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening (akun) buku besar.

3. Penyajian Data keuangan yang tercatat dalam rekening –rekening (akun) buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca. Laporan laba rugi tidak bagi dan laporan perubahan posisi keuangan. (Zaki Baridwan, 2010: 48).