METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan kegiatan pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Penelitian deskriptif berguna untuk dasar pengambilan keputusan maupun

untuk mengenali distribusi maupun perilaku data yang kita miliki (Kuncoro, 2003:9).

B. Unit Analisis

Menurut Singarimbun (1989:10) menyatakan bahwa “Unit analisis” adalah unit yang akan diteliti atau dianalisis. Unit analisis yang menjadi subjek penelitian dapat berupa benda dan manusia. Dengan dasar uraian di atas, maka yang akan dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Ngawi khususnya Bidang Pajak Daerah.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series selama tahun 2006 – 2011. Data penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari sumber-sumber:

1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi.

a. PDRB Kabupaten Ngawi dan Propinsi Jawa Timur harga berlaku.

b. PDRB Kabupaten Ngawi dan Propinsi Jawa Timur harga konstan.

c. Ngawi Dalam Angka 2011 : 1). Kondisi Geografis Kabupaten Ngawi. 2). Pemerintahan Kabupaten Ngawi. 3). Indikator Kinerja Pembangunan.

2. DPPKA Kabupaten Ngawi.

a. Target BPHTB tahun 2006-2011.

b. Realisasi BPHTB tahun 2006-2011.

3. SKPD/ Instansi terkait lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode pengumpulan data antara lain :

a. Studi Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran Kabupaten Ngawi,

b. Observasi dan Wawancana langsung yaitu melakukan kunjungan kepada nara sumber penelitian untuk melakukan observasi dan wawancara.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan persepsi tentang variabel-variabel yang digunakan dan menghindari terjadinya perbedaan penafsiran, maka penulis memberi batasan definisi operasional sebagai berikut:

1. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor produksi di suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu yang dihitung dalam satuan juta rupiah.

3. Efektivitas adalah rasio dari realisasi penerimaan BPHTB dengan target BPHTB yang dinyatakan dalam persentase.

4. Elastisitas PDRB terhadap BPHTB adalah rasio perubahan penerimaan BPHTB dengan perubahan PDRB per kapita yang dinyatakan dalam angka koefisien elastisitas.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Efektivitas BPHTB

Untuk melihat efektivitas BPHTB adalah dengan menghitung rasio realisasi dengan target BPHTB dengan rumus sebagai berikut (Devas, 1989:146):

Realisasi BPHTB

Efektivitas =

x 100 %

Target BPHTB

Nilai efektivitas diperoleh dari perbandingan sebagaimana tersebut diatas, diukur dengan kriteria penilaian kinerja keuangan (Medi, 1996 dalam Budiarto, 2007). Apabila persentase kinerja keuangan di atas 100% dapat dikatakan sangat efektif, 90% - 100 % adalah efektif, 80% - 90% Nilai efektivitas diperoleh dari perbandingan sebagaimana tersebut diatas, diukur dengan kriteria penilaian kinerja keuangan (Medi, 1996 dalam Budiarto, 2007). Apabila persentase kinerja keuangan di atas 100% dapat dikatakan sangat efektif, 90% - 100 % adalah efektif, 80% - 90%

Faktor penentu efisiensi dan efektivitas (Budiarto, 2007) adalah: (a) faktor sumber daya, baik sumber daya manusia seperti tenaga kerja, kemampuan kerja maupun sumber daya fisik seperti peralatan kerja, tempat bekerja serta dana keuangan; ( b) faktor struktur organisasi, yaitu susunan yang stabil dari jabatan-jabatan, baik itu struktural maupun fungsional; ( c) faktor teknologi pelaksanaan pekerjaan; ( d) faktor dukungan kepada aparatur dan pelaksanaannya, baik pimpinan maupun masyarakat; (e) faktor pimpinan dalam arti kemampuan untuk mengkombinasikan keempat faktor tersebut kedalam suatu usaha yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai sasaran yang dimaksud.

2. Teknik Analisis Elastisitas

Analisis Elatisitas berfungsi untuk menganalisa seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku terhadap penerimaan BPHTB. Untuk mengetahui koefesien elastisitas menggunakan formula (Boediono, 2002 : 31) sebagai berikut:

% Pertumbuhan BPHTB

Elastisitas =

% Pertumbuhan PDRB

Kriteria elastisitas yang dipergunakan untuk mengukur kepekaan perubahan BPHTB jika terjadi perubahan PDRB, menurut Halim (2004:94) ada 3 (tiga), yaitu : Kriteria elastisitas yang dipergunakan untuk mengukur kepekaan perubahan BPHTB jika terjadi perubahan PDRB, menurut Halim (2004:94) ada 3 (tiga), yaitu :

perubahan penerimaan BPHTB lebih besar dari 1%.

b. Elastis Uniter (Unitary Elastic). Koefisien sama dengan 1 (=1) menunjukkan perubahan PDRB tepat sama dengan perubahan penerimaan BPHTB. Perubahan 1% PDRB akan mengakibatkan perubahan penerimaan BPHTB sebesar 1% juga.

c. Inelastis (Inelastic). Koefisien lebih kecil dari 1 ( ) yang menunjukkan perubahan PDRB atau jumlah penduduk kurang peka atau kurang berpengaruh terhadap perubahan penerimaan BPHTB. Perubahan PDRB 1% akan mengakibatkan perubahan penerimaan BPHTB lebih kecil atau kurang dari 1%.