BAB VI Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (Studi Kasus di Universitas Nusantara PGRI Kediri)

(1)

Sebagaimana yang telah dijelaskan di bab I pada sub bab „Sistematika

Pembahasan‟ bahwa bab ini merupakan inti sari dari proses penelitian yang dikerucutkan dari bab I hingga bab V. Artinya penjabaran pada Bab ini didasarkan pada pembahasan beberapa Bab sebelumnya secara linier kemudian ditentukan simpulannya, implikasi teoritis serta praktis, dan ditindaklanjuti dengan pemberian beberapa rekomendasi ilmiah. Secara konkrit berikut adalah pemaparan tentang inti sari hasil dari penelitian ini:

A.Kesimpulan

Setelah diadakan penelahaan pada pemaparan sebelumnya maka dapat dirumuskan simpulan. Di antara beberapa simpulan yang menjadi hal penting, terdominan, dan disesuaikan dengan fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Materi Pembelajaran PAI di UNP Kediri

Materi Pembelajaran PAI yang digunakan di UNP Kediri diberlakukan belum terstruktur dan terorganisir. Lebih jelasnya Dosen PAI dalam penetapan Materi yang akan diajarkan masih mengacu pada perguruan tinggi lain dan sebagaian dosen sudah disuahakan sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Tahun 2006. Selain itu buku materi pokok yang dijadikan acuan bagi seluruh Dosen dan Mahasiswa UNP Kediri belum ada. Secara spesifik materi pada Mata Kuliah PAI yang


(2)

diberikan oleh seluruh dosen pada mahasiswanya adalah meliputi materi pokok, materi yang disesuaikan dengan prodi, dan materi yang bermuatan semi multikulturaliseme.

2. Kompetensi Mahasiswa yang Diharapkan Setelah Mengikuti Pembelajaran PAI di UNP

PAI merupakan mata kuliah terapan (keahlian) yang mana Dosen PAI lebih ditekankan harapan kepada mahasiswa supaya mampu dan konsisten dalam pengimplementasian nilai-nilai ajaran Islam baik ajaran Ibadah (dogmatis) maupun ajaran moral yang ditujukan untuk mencari keridhoan Allah SWT. Sehingga kompetensi mahasiswa yang diharapkan oleh Dosen PAI setelah mahasiswa mengikuti mata Kuliah PAI meliputi kompetensi bertauhid, kompetensi berakhlak, dan kompetensi dalam pemecahan masalah sosial keagamaan terkini dengan rasionalitas.

3. Strategi Pembelajaran PAI di UNP Kediri

UNP Kediri merupakan Perguruan Tinggi Umum oleh sebab itu strategi Pembelajaran yang digunakan berbeda dengan Perguruan Tinggi Agama Islam, mengingat kondisi latar belakang mahasiswanya juga berbeda. Oleh karena itu strategi yang digunakan oleh Dosen dalam pembelajaran PAI meliputi keluwesan dalam pengelolaan kelas, lebih diutamakan pemberian keteladanan, penyampaian materi pembelajaran yang kontekstual, dan pembiasaan kepada mahasiswa untuk berlogika.


(3)

4. Evaluasi Pembelajaran PAI di UNP Kediri

Penilaian yang digunakan sesuai atau paralel dengan materi kuliah yang telah disampaikan, kompetensi mahasiswa yang diharapkan, dan stertegi pembelajarannya. Yang mana lebih diutamakan pada aspek Afektifnya. Penekanan aspek afektif digunakan karena mata kuliah PAI adalah mata kuliah terapan, sehingga yang dinilai cenderung pada kemampuan mahasiswa dalam penerapan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari di dalam kelas. Misalnya kesopanan mahasiswa kepada dosen, minat dan antuasias mahasiswa kepada mata kuliah PAI, dan kebiasaan mahasiswa dalam pengucapan salam.

B.Implikasi Teoritis dan Praktis

Berdasarkan dari temuan di lapangan yang kemudian dikaitkan dengan teori-teori yang sudah ada maka dapat ditemukan implikasi teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Impilkasi Teoritis

Berdasarkan seluruh temuan data yang dikatikan dengan Bab V maka pemaparan implikasi Teoritis dijabarkan menjadi dua klasifikasi yaitu Implikasi Umum Seputar PAI di PTU dan Implikasi pada Sistem Pembelajaran PAI di PTU sebagai berikut:


(4)

a. Implikasi Umum Seputar Pembelajaran PAI di PTU 1) Pentingnya Pengembangan PAI Di PTU

Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum perlu dikelola dan dikembangan dengan serius dan masif. Karena Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi umum merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi pembentuk kepribadian dan karakter mahasiswa. Sehingga diharapkan tujuan utama PAI dalam perguruan tinggi umum tidak hanya terfokus pada menjadikan mahasiswa dari yang belum paham tentang agama menjadikan lebih paham, dari yang belum bisa menjadi bisa melakukan, dan dari yang belum taat beragama menjadi taat. Namun lebih dari sekedar itu, PAI merupakan penanaman nilai-nilai keIslaman secara utuh dan universal dalam diri mahasiswa. Selain itu PAI juga memiliki peran dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang dinyatakan dalam perilaku melekat sehingga menjadi pedoman hidup bagi mereka. Bukan hanya pedoman hidup dalam beribadah secara normatif, namun juga pedoman hidup dalam menghadapi permasalahan kehidupan yang semakin dinamis serta adanya fenomena laju modernitas sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang semakin pesat.

Sebagaimana menurut Mastuhu bahwa hendaknya mata kuliah PAI mampu menjadi motivasi dan pembuka pemikiran mahasiswa dalam berfikir ke depan, serta senantiasa terpanggil


(5)

dalam penghadiran nilai atau ajaran agama pada kehidupan modern dengan bahasa yang modern. Dengan kata lain PAI berperan dalam pencarian, penemuan pencerahan, dan kebenaran yang tidak dapat ditembus atau dilakukan oleh ilmu pengetahuan lain. Dengan kata lain ia tidak hanya benar pada tatanan ideologi atau iman, namun juga benar dalam tatanan empirik dalam kehidupan keseharian.367

2) Pentingnya Mahasiswa Aktif pada Kegiatan Keagamaan di Kampus Selain itu kegiatan keagamaan di perguruan tinggi umum tidak dapat diabaikan begitu saja, karena bisa menjadi tempat aktualisasi mahasiswa, untuk penambahan wawasan keagamaan mahasiswa, dan berperan dalam pewujudan kampus yang religius. Sebagaimana menurut Nurcholish Madjid bahwa kegiatan keagamaan di perguruan tinggi tidak hanya pengulangan-pengualan (rutinitas) aspek ritual semata, namun lebih berperan sebagai manifestasi/celupan (sibghah) bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sunguh-sungguh bermanfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan umat. Sehingga kehadiran PAI di perguran tinggi umum mampu memayungi kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang senantiasi berada pada rel agama dan diperoleh dari inspirasi wahyu dari Allah.368

367Mastuhu, “Pendidikan Agama Islam,”

31-32.

368Madjid, “Masalah Pendidikan Agama,”


(6)

3) Pentingnya Forum Dosen PAI pada PTU

Forum Dosen PAI bisa menjadikan kegiatan dan partisipasi Dosen PAI di kampus lebih kondusif, sehingga bisa diciptakan pembelajaran serta suasan kampus yang kondusif pula. Peran suasana atau iklim kampus yang kondusif ikut dalam penentuan keberlangsungan PAI yang semakin mejadi kuat dan kokoh di PTU. Sivitas kampus beserta komunitas di dalamnya merupakan bagian dari masyakarat dalam jumlah kecil. Intensitas interaksi yang formal maupun non formal antar Sivitas kampus berperan dalam mempengaruhi proses Pembelajaran PAI melalui mekanisme pembiasaan, penghayatan, peneladanan, dan pelembagaan.369

4) Pentingnya Perhatian Pengelola Kampus terhadap Kegiatan Keagamaan di PTU

Lingkungan kampus yang bisa mendukung kegiatan pembelajaran PAI adalah tersedianya masjid sebagai tempat Ibadah dan kegiatan keagamaan serta keilmuan sehingga diharapkan masjid kampus menjadi ikon pengembangan kajian keIslaman di PTU. Fasilitas lain adalah dengan tersedianya perpustakaan yang mampu dalam penyediaan buku-buku sebaga rujukan representatif terkait dengan kajian keIslaman. Selain itu pihak kampus secara regular dan terprogram secara sistematis punya kehendak dalam penciptaan iklim kampus yang religius sekaligus ilmiah dangan

369


(7)

bentuk kegiatan-kegiatan seminar, diskusi, bedah buku, festival seni-budaya Islam, dan kegiatan keilmihaan lain. Organisasi kemahasiswaan yang berkarakter keIslaman juga berperan dalam memacu akselerasi pemahaman keagamaan mahasiswa. Organisasi tersebut berkontribusi pada mahasiswa dan kampus pada umumnya untuk pengembangan keilmuan dan kepemimpinan. Sehingga dengan kepemilikian semua fasilitas dan kemampuan seperti itu tidak menutup kemungkinan pembelajaran PAI di PTU mampu menghasilkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman agama yang bernuansa damai.370

b. Implikasi Teori Sistem Pembelajaran PAI di PTU

1) Pentingnya Perencanaan Pembelajaran PAI secara matang, terstruktur, dan terorgainsir agar dicapainya pembelajaran PAI yang efektif serta efisien dan terjadi kesamaan matari pokok PAI untuk semua Dosen PAI.

2) Pembelajaran PAI di PTU harus disesuikan dengan kondisi latar belakang mahasiswa, karakter kelas, dan kesesuain dengan prodi, dengan demikian kandungan Pembelajaran PAI bisa kontekstual dan tidak bisa terlepas dari mata kuliah lain sebagai sumber ilmu pengetahuan umum.

3) Evaluasi Pembelajaran PAI adalah kebutuhan, sebagai pengukur tingkat keberhasilan mahasiswa sehingga diperlukan instrumen

370Nurdin, “Pendidikan Agama, Multikulturalisme,”


(8)

penilaian yang darinya mampu dihasilkan penilaian objektif. Pengukuran kemampuan mahasiswa untuk hasil akhirnya tidak hanya dilihat dari kemampuan mahasiswa di atas kertas dan ucapan dari lisan nmaun dilihat dari perilakunya sehari-hari.

2. Impilkasi Praktis

a. Dalam pembelajaran PAI diperlukan kesatuan visi, misi, dan penyamaan presepsi untuk seluruh Dosen.

b. Dalam Pembelajaran PAI dibutuhkan ketelitian dosen PAI dalam pemilihan dan pemilahan materi PAI, terutama bagi dosen yang mengajar di lintas Prodi.

c. Pengembangan Agama Islam di kampus secara umum tidak hanya dilakukan oleh Dosen PAI saja namun juga dilibatkan masyarakat kampus yang lain.

d. Mahasiswa tidak bisa didoktrin begitu saja untuk menjalankan perintah agama namun diperlukan strategi pembelajaran yang kontekstual dan pelibatan logika. Misalnya tidak begitu saja mahasiswa putri diperintahkan atau dipaksa untuk aktif dalam pemakaian jilbab pada saat perkuliahaan PAI berlangsung. Namun dari segi lain sebagai pembentukkan karakter yaitu tanggung jawab sebagai seorang muslimah perlu pembiasaan pemakaian jilbab dengan cara-cara yang bisa diterima oleh mahasiswa secara umum.


(9)

C.Rekomendasi

1. Bagi Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan Dirjen PTAI

a. Diadakan Pelatihan dan Penyuluhan atau penataran bagi Dosen PAI untuk penyesuaian kemampuan serta wawasan dosen dengan perkembangan Undang-undang dan peraturan pemerintah. Sehingga kualitas dosen PAI bisa terbarui sesuai dengan kondisi seperti halnya dosen-dosen di bidang lain.

b. Pemberian pendampingan pada Perguruan Tinggi Umum Suasta dalam upaya pembuatan perangkat pembelajaran PAI yang relevan dengan kondisi terkini. Misalnya pembuatan instrumen penilaian dan pembuatan buku dektat.

2. Bagi Masyarakat Umum

a. Diadakan perubahan Stigma bahwa Perguruan Tinggi Umum terutama pada UNP Kediri merupakan perguruan tinggi yang minim dengan pendidikan Agama. Stigma tersebut dirubah bahwa Perguruan Tinggi Umum adalah wadah untuk mencetak sarjana ahli dalam bidang ilmu pengetahuan umum yang dilandasi oleh Ajaran-ajaran Islam. Sehingga PTU adalah pencetak ilmuwan yang punya sifat agamis.

b. Mendorong generasi muda terutama yang punya potensi lebih di bidang Ilmu Pengetahuan Umum untuk kuliah di Perguruan Tinggi Umum khususnya di UNP Kediri namun masyarakat juga harus terlibat dalam pengawasan pelaksanaan Pembelajarna PAI di PTU sebagai bentuk kepedulian masyarakat pada perkembangan ilmu pengetahuan umum dan agar terjaganya perilaku generasi muda dari kerusakan moral.


(10)

3. Bagi Perguruan Tinggi Umum yang Sejenis

a. Peningkatan kepedulian pengelola PTU dalam pengembangan kegiatan keagamaan di lingkungan kampus sehingga terbentuk tatanan masyarakat kampus yang religius. Salah satunya dengan dibentuknya peraturan tentang pelaksanaan pembelajaran PAI. Hal tersebut sebagaimana dalam peraturan Dirjend Dikti Depdiknas no. 36 tahun 2006 bahwa dalam kampus hendaknya ada peraturan yang menjadi pengantar sistem interaksi akademik yang religius.

b. Pemberian fasilitas yang memadai dan terawat secara konsisten untuk pelaksanaan kegiatan Keagamaan dan pembelajaran PAI di kampus yang meliputi Masjid, laboratirium PAI, kelengakapan referensi buku, pemberian waktu serta tempat untuk pengadaan agenda keagamaan yang besar (secara massal), dan peningkatan pemberian penghargaan kepada Dosen PAI secara proposional dan adil.

4. Bagi Program Pascasarjana STAIN Kediri

a. Penambahan tema atau fokus pembahasan tentang materi PAI di Perguruan Tinggi Umum dalam mata kuliah Materi PAI agar wawasan dan kemampuan mahasiswa menjadi tambah terutama tentang pembelajaran PAI di PTU.

b. Mahasiswa PPS STAIN Kediri disarankan untuk aktif dalam penelitian ilmiah di perguruan tinggi terutama bagi yang punya peluang, potensi, dan keinginan untuk pendalaman di bidang tersebut.


(11)

5. Bagi UNP Kediri

a. Untuk Pengelola UNP Kediri

1) Pengadaan pemetaan (analisis SWOT) terkait Pembelajaran PAI yang meliputi pendalaman terhadap potensi serta kondisi dosen, mahasiswa, fasilitas (sarana prasarana), respon masyarakat, pengelola (pejabat struktural), organisasi pembelajaran, dan hasil dari kegiatan keagamaan yang telah dilakukan. Data yang valid dari hasil pemetaan bisa dijadikan patokan bagi pengambilan keputusan yang valid (tepat) dan untuk pengembangan kegiatan pembelajaran PAI yang efektif dan efisien.

2) Pembentukan forum atau organisasi Dosen PAI yang resmi, dinaungi oleh Rektor UNP Kediri sebagai pembina. Forum Dosen PAI sebagai akses komunikasi ilmiah, formal, dan komunikasi kekeluargaan antara Dosen PAI dengan Pejabat kampus, dengan masyarakat atau organisasi di luar kampus, dengan Dosen lainnya (Dosen umum), dengan organisasi serta kegiatan keagamaan Islam di kampus, dan dengan mahasiswa.

3) Pemberian kesempatan dan penghargaan secara formal kepada Dosen dan Mahasiswa dalam pengembangan ilmu PAI melalui kegiatan penelitian dan pengabdiaan masyarakat.

b. Untuk Dosen PAI UNP Kediri

1) Pembuatan Draf Pedoman atau peraturan Penyelenggaraan Pembelajaran PAI yang diajukan kepada pengelola Kampus.


(12)

2) Pembuatan buku materi pokok PAI yang disepakati bersama untuk pedoman materi minimal yang harus dipelajari oleh Mahasiswa. 3) Pengklasifikasian (pemisahan) mahasiswa Islam yang didasarkan

pada perbedaan kemampuan dasar ilmu agama Islam ke dalam kelas-kelas pembelajaran PAI.

4) Pengadaan penelitian PAI yang padanya bisa dihasilkan produk ilmu yang bermanfaat secara praktis bagi UNP Kediri dan secara teoritis bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

c. Untuk Mahasiswa Islam UNP Kediri

1) Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan keIslaman di Kampus sebagai tambahan materi dan wawasan keagamaan.

2) Pemberian saran dan kritik secara masif kepada Pengelola terhadap proses pembelajaran PAI yang telah dilaksanakan.

3) Organisasi keagamaan mahasiswa UNP Kediri aktif dalam pengadaan lomba karya tulis ilmiah yang terdapat unsur nilai-nilai agama Islam, atau kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan keagaaman Islam serta dipandang menarik.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Karena penelitian ini masih memiliki kekurangan dalam pembahasan pada sudut penekanan terntentu maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan:

a. Pendalaman tentang peran Pengelola kampus dalam pengembangan Pembelajaran PAI di PTU.


(13)

b. Pendalaman Manfaat adanya forum seluruh Dosen PAI dalam PTU. c. Pendalaman tentang bagaimana masyarakat kampus yang religius bisa

terwujud.

d. Pendalaman tentang pengaruh pembelajaran PAI terhadap perilaku mahasiswa dan dengan variabel lainnya.

e. Pendalaman tentang mengapa forum Dosen PAI itu sulit untuk terbentuk.

f. Pendalaman bagaimana perbedaan sistem pembelajaran PAI di PTU Negeri dengan PTU Suasta.

g. Pendalaman bagaimana minat mahasiswa UNP Kediri terhadap mata kuliah PAI.

h. Pendalaman tentang pengaruh keterlibatan atau dukungan pengelola kampus terhadap pembelajaran PAI di UNP Kediri.


(1)

penilaian yang darinya mampu dihasilkan penilaian objektif. Pengukuran kemampuan mahasiswa untuk hasil akhirnya tidak hanya dilihat dari kemampuan mahasiswa di atas kertas dan ucapan dari lisan nmaun dilihat dari perilakunya sehari-hari.

2. Impilkasi Praktis

a. Dalam pembelajaran PAI diperlukan kesatuan visi, misi, dan penyamaan presepsi untuk seluruh Dosen.

b. Dalam Pembelajaran PAI dibutuhkan ketelitian dosen PAI dalam pemilihan dan pemilahan materi PAI, terutama bagi dosen yang mengajar di lintas Prodi.

c. Pengembangan Agama Islam di kampus secara umum tidak hanya dilakukan oleh Dosen PAI saja namun juga dilibatkan masyarakat kampus yang lain.

d. Mahasiswa tidak bisa didoktrin begitu saja untuk menjalankan perintah agama namun diperlukan strategi pembelajaran yang kontekstual dan pelibatan logika. Misalnya tidak begitu saja mahasiswa putri diperintahkan atau dipaksa untuk aktif dalam pemakaian jilbab pada saat perkuliahaan PAI berlangsung. Namun dari segi lain sebagai pembentukkan karakter yaitu tanggung jawab sebagai seorang muslimah perlu pembiasaan pemakaian jilbab dengan cara-cara yang bisa diterima oleh mahasiswa secara umum.


(2)

C.Rekomendasi

1. Bagi Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan Dirjen PTAI

a. Diadakan Pelatihan dan Penyuluhan atau penataran bagi Dosen PAI untuk penyesuaian kemampuan serta wawasan dosen dengan perkembangan Undang-undang dan peraturan pemerintah. Sehingga kualitas dosen PAI bisa terbarui sesuai dengan kondisi seperti halnya dosen-dosen di bidang lain.

b. Pemberian pendampingan pada Perguruan Tinggi Umum Suasta dalam upaya pembuatan perangkat pembelajaran PAI yang relevan dengan kondisi terkini. Misalnya pembuatan instrumen penilaian dan pembuatan buku dektat.

2. Bagi Masyarakat Umum

a. Diadakan perubahan Stigma bahwa Perguruan Tinggi Umum terutama pada UNP Kediri merupakan perguruan tinggi yang minim dengan pendidikan Agama. Stigma tersebut dirubah bahwa Perguruan Tinggi Umum adalah wadah untuk mencetak sarjana ahli dalam bidang ilmu pengetahuan umum yang dilandasi oleh Ajaran-ajaran Islam. Sehingga PTU adalah pencetak ilmuwan yang punya sifat agamis.

b. Mendorong generasi muda terutama yang punya potensi lebih di bidang Ilmu Pengetahuan Umum untuk kuliah di Perguruan Tinggi Umum khususnya di UNP Kediri namun masyarakat juga harus terlibat dalam pengawasan pelaksanaan Pembelajarna PAI di PTU sebagai bentuk kepedulian masyarakat pada perkembangan ilmu pengetahuan umum dan agar terjaganya perilaku generasi muda dari kerusakan moral.


(3)

3. Bagi Perguruan Tinggi Umum yang Sejenis

a. Peningkatan kepedulian pengelola PTU dalam pengembangan kegiatan keagamaan di lingkungan kampus sehingga terbentuk tatanan masyarakat kampus yang religius. Salah satunya dengan dibentuknya peraturan tentang pelaksanaan pembelajaran PAI. Hal tersebut sebagaimana dalam peraturan Dirjend Dikti Depdiknas no. 36 tahun 2006 bahwa dalam kampus hendaknya ada peraturan yang menjadi pengantar sistem interaksi akademik yang religius.

b. Pemberian fasilitas yang memadai dan terawat secara konsisten untuk pelaksanaan kegiatan Keagamaan dan pembelajaran PAI di kampus yang meliputi Masjid, laboratirium PAI, kelengakapan referensi buku, pemberian waktu serta tempat untuk pengadaan agenda keagamaan yang besar (secara massal), dan peningkatan pemberian penghargaan kepada Dosen PAI secara proposional dan adil.

4. Bagi Program Pascasarjana STAIN Kediri

a. Penambahan tema atau fokus pembahasan tentang materi PAI di Perguruan Tinggi Umum dalam mata kuliah Materi PAI agar wawasan dan kemampuan mahasiswa menjadi tambah terutama tentang pembelajaran PAI di PTU.

b. Mahasiswa PPS STAIN Kediri disarankan untuk aktif dalam penelitian ilmiah di perguruan tinggi terutama bagi yang punya peluang, potensi, dan keinginan untuk pendalaman di bidang tersebut.


(4)

5. Bagi UNP Kediri

a. Untuk Pengelola UNP Kediri

1) Pengadaan pemetaan (analisis SWOT) terkait Pembelajaran PAI yang meliputi pendalaman terhadap potensi serta kondisi dosen, mahasiswa, fasilitas (sarana prasarana), respon masyarakat, pengelola (pejabat struktural), organisasi pembelajaran, dan hasil dari kegiatan keagamaan yang telah dilakukan. Data yang valid dari hasil pemetaan bisa dijadikan patokan bagi pengambilan keputusan yang valid (tepat) dan untuk pengembangan kegiatan pembelajaran PAI yang efektif dan efisien.

2) Pembentukan forum atau organisasi Dosen PAI yang resmi, dinaungi oleh Rektor UNP Kediri sebagai pembina. Forum Dosen PAI sebagai akses komunikasi ilmiah, formal, dan komunikasi kekeluargaan antara Dosen PAI dengan Pejabat kampus, dengan masyarakat atau organisasi di luar kampus, dengan Dosen lainnya (Dosen umum), dengan organisasi serta kegiatan keagamaan Islam di kampus, dan dengan mahasiswa.

3) Pemberian kesempatan dan penghargaan secara formal kepada Dosen dan Mahasiswa dalam pengembangan ilmu PAI melalui kegiatan penelitian dan pengabdiaan masyarakat.

b. Untuk Dosen PAI UNP Kediri

1) Pembuatan Draf Pedoman atau peraturan Penyelenggaraan Pembelajaran PAI yang diajukan kepada pengelola Kampus.


(5)

2) Pembuatan buku materi pokok PAI yang disepakati bersama untuk pedoman materi minimal yang harus dipelajari oleh Mahasiswa. 3) Pengklasifikasian (pemisahan) mahasiswa Islam yang didasarkan

pada perbedaan kemampuan dasar ilmu agama Islam ke dalam kelas-kelas pembelajaran PAI.

4) Pengadaan penelitian PAI yang padanya bisa dihasilkan produk ilmu yang bermanfaat secara praktis bagi UNP Kediri dan secara teoritis bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

c. Untuk Mahasiswa Islam UNP Kediri

1) Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan keIslaman di Kampus sebagai tambahan materi dan wawasan keagamaan.

2) Pemberian saran dan kritik secara masif kepada Pengelola terhadap proses pembelajaran PAI yang telah dilaksanakan.

3) Organisasi keagamaan mahasiswa UNP Kediri aktif dalam pengadaan lomba karya tulis ilmiah yang terdapat unsur nilai-nilai agama Islam, atau kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan keagaaman Islam serta dipandang menarik.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Karena penelitian ini masih memiliki kekurangan dalam pembahasan pada sudut penekanan terntentu maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan:

a. Pendalaman tentang peran Pengelola kampus dalam pengembangan Pembelajaran PAI di PTU.


(6)

b. Pendalaman Manfaat adanya forum seluruh Dosen PAI dalam PTU. c. Pendalaman tentang bagaimana masyarakat kampus yang religius bisa

terwujud.

d. Pendalaman tentang pengaruh pembelajaran PAI terhadap perilaku mahasiswa dan dengan variabel lainnya.

e. Pendalaman tentang mengapa forum Dosen PAI itu sulit untuk terbentuk.

f. Pendalaman bagaimana perbedaan sistem pembelajaran PAI di PTU Negeri dengan PTU Suasta.

g. Pendalaman bagaimana minat mahasiswa UNP Kediri terhadap mata kuliah PAI.

h. Pendalaman tentang pengaruh keterlibatan atau dukungan pengelola kampus terhadap pembelajaran PAI di UNP Kediri.