Deskripsi Lokasi Penelitian Karakteristik Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Usia

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan Juli hingga Agustus 2011.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355MenkesSKVII1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502MenkesIX1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Dalam penelitian ini didapatkan sampel sebanyak jumlah populasi penderita penyakit konjungtivitis selama dua tahun tahun 2009 dan 2010 di RSUP Haji Adam Malik yaitu 285 orang. Dari keseluruhan sampel tersebut, karakteristik sampel yang diamati adalah jenis kelamin, kelompok usia, pekerjaan pasien dan lokasi mata yang terkena. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat karakteristik sampel penelitian sebagai berikut: Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi n Persentase Pria 131 46,0 Wanita 154 54,0 Total 285 100,0 Berdasarkan tabel 5.1. didapati bahwa penderita konjungtivitis dengan jenis kelamin wanita merupakan sampel terbanyak yaitu sebanyak 154 orang 54 dan sampel pria sebanyak 131 orang 46. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Usia Usia tahun Frekuensi n Persentase 1 12 4,2 1-10 24 8,4 11-20 31 10,9 21-30 55 19,3 31-40 63 22,1 41-50 51 17,9 51-60 26 9,1 61-70 Data tidak diketahui 21 2 7,4 0,7 Total 285 100,0 Berdasarkan tabel 5.2. didapati bahwa penderita konjungtivitis dengan kelompok usia 1 tahun adalah kelompok usia dengan sampel paling sedikit yaitu sebanyak 12 orang 4,2 dan kelompok usia 31-40 tahun merupakan sampel terbanyak yaitu sebanyak 63 orang 22,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Klasifikasi Pekerjaan Klasifikasi Pekerjaan Frekuensi n Persentase Wiraswasta 45 15,8 Ibu Rumah Tangga 65 22,8 Pegawai Negeri Sipil 27 9,5 Petani 28 9,8 Pelajar Mahasiswa 43 15,1 Pegawai Swasta Pensiunan Lain-lain Tidak Bekerja Data Tidak Diketahui 9 6 9 17 36 3,2 2,1 3,2 6,0 12,6 Total 285 100,0 Berdasarkan tabel 5.3. didapati bahwa kelompok penderita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga merupakan sampel terbanyak yaitu 65 orang 22,8 dan kelompok penderita pensiunan sebanyak 6 orang 2,1 adalah sampel yang paling sedikit. Terdapat 36 sampel 12,6 yang tidak diketahui datanya melalui rekam medis. Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Lokasi Konjungtivitis Lokasi Frekuensi n Persentase Okuli Dekstra 49 17,2 Okuli Sinistra Okuli Dekstra-Sinistra Data Tidak Diketahui 73 154 9 25,6 54,0 3,2 Total 285 100,0 Berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa lokasi konjungtivitis terbanyak adalah pada okuli dekstra-sinistra yaitu sebanyak 154 orang 54,0, sementara Universitas Sumatera Utara 49 orang 17,2 menderita konjungtivitis pada okuli-dekstra, 73 orang 25,6 menderita konjungtivitis pada okuli-sinistra dan 9 orang 3,2 datanya tidak diketahui. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakteristik Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel 5.1. diketahui bahwa penderita dengan jenis kelamin wanita sebanyak 154 orang 54. Jumlah ini lebih banyak daripada penderita pria yang berjumlah 131 orang 46. Maka jumlah penderita wanita adalah 1,17 kali lebih banyak daripada pria. Penelitian yang dilakukan di Equador menunjukkan konjungtivitis lebih banyak pada pasien wanita daripada pria, yaitu sebanyak 72,1 pada wanita dan 27,9 pada pria Sacchetti, 2010. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan pada penderita konjungtivitis di RSUP Haji Adam Malik. Berbeda dengan data insidensi konjungtivitis di Amerika Serikat, data menunjukkan lebih banyak penderita konjungtivitis dengan jenis kelamin pria daripada wanita, yaitu 64,4 pada pria dan 35,6 pada wanita American Optometric Association, 2010. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Regional di Hong Kong menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada jumlah penderita konjungtivitis pria dan wanita. Perbandingan antara pasien pria dan wanita mendekati 1:1 Yip et al, 2007. Perbandingan ini juga sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan di Santiago, Chile oleh Haas et al 2009, yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan terhadap penderita konjungtivitis berdasarkan jenis kelamin. Hal ini mungkin berkaitan dengan lifestyle, kondisi hygiene dan lingkungan pekerjaan yang berbeda pada wanita dan pria.

5.2.2. Karakteristik Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Usia

Berdasarkan karakteristik usia pada tabel 5.2. diketahui bahwa penderita konjungtivitis terbanyak pada kelompok usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 63 orang Universitas Sumatera Utara 22,1 dan penderita konjungtivitis yang paling sedikit terdapat pada kelompok usia 1 tahun yaitu sebanyak 12 orang 4,2. Penelitian Gearinger et al 2011 di Amerika Serikat menunjukkan insiden konjungtivitis pada pasien usia 1-18 tahun sebanyak 26, 14,4 pada pasien diatas 65 tahun dan sisanya adalah pasien dengan usia 30-50 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan di RSUP Haji Adam Malik. Terdapat perbedaan hasil dengan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Tuen Muen di Hong Kong. Pada penelitian tersebut didapatkan penderita konjungtivitis yang paling banyak adalah pasien dengan kelompok usia 2-30 tahun dan kelompok terbanyak kedua adalah neonatus Yip et al, 2007. Perbedaan kelompok usia ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan hal lain yang berbeda pada satu negara dengan negara lain.

5.2.3. Karakteristik Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Pekerjaan