12
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang baik. Dalam penelitian ini terdiri atas dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Memberikan solusi nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada
siswa kelas IV SDN Tambakaji 05 Kota Semarang. b.
Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan model- model pembelajaran yang inovatif pada pembelajaran IPA di SD.
c. Dapat menambah kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Dapat berguna bagi guru untuk bahan referensi bagi kegiatan penelitian yang
berkaitan dengan pembelajaran IPA.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Guru
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media audiovisual sebagai sarana bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran
dengan menggunakan pemecahan masalah yang nyata pada kehidupan sehari-hari dengan materi perubahan kenampakan pada bumi meliputi perubahan
kenampakan bumi akibat pengaruh bulan, perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh angin, perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh hujan, dan
perubahan kenampakan bumi akibat bencana alam. 1.4.2.2
Bagi siswa Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa, siswa
13
lebih tertarik pada pembelajaran IPA dan dapat mengembangkan pengetahuan siswa secara keseluruhan bahwa siswa dapat mengetahui perubahan kenampakan
pada bumi mulai dari perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh bulan, kenampakan bumi akibat pengaruh angin, kenampakan bumi akibat pengaruh
hujan, dan perubahan kenampakan bumi akibat bencana alam dari keempat tersebut adalah permasalahan nyata yang ada di kehidupan sehari-hari. Sehingga
siswa dapat memecahkan permasalahan yang ada pada materi perubahan kenampakan pada bumi dengan optimal.
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning media audiovisual digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru
melaksanakan proses pembelajaran yang bervariasi, efisien, efektif dan optimal.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1
Hakikat Belajar
Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Cronbach memberikan definisi: Learning is shown by change in behavior as
a result of experience; 2.
Harold Spears memberikan batasan: Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction;
3. Geoch, mengatakan: Learning is a change in performance as a result of
practice. Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diartikan dan dijelaskan bahwa
belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan
sebagainya. Belajar juga akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, dan tidak bersifat verbalistik dalam Sardiman, 2011: 20. Adapun
belajar menurut pandangan B.F. Skinner dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 31 adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif. Jadi belajar merupakan perubahan dalam peluang terjadinya respons. Siswa akan belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai
yang baik, nilai baik merupakan “operant conditioning”. Sedangkan menurut