43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah salah satu syarat mutlak dalam penelitian. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung dari pertanggung jawaban metode penelitian.
Sutrisno Hadi 1987:14 mengatakan bahwa metodologi penelitian yang sebagaimana dikenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan memajukan
syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya.
Dalam penentuan subyek penelitian beberapa hal pokok yang perlu dibahas yaitu populasi, sampel, sampling dan variabel.
3.1. Populasi Penelitian
Populasi dibatasi sebagai sejumlah orang atau individu yang paling sedikit terdapat satu sifat yang sama Sutrisno Hadi 1991:220. Dikatakan juga bahwa
populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto 2002:102. Berdasarkan pengertian di atas populasi dalam penelitian ini adalah atlet pencak
silat remaja Padepokan Naga Hitam Indonesia tahun 2012 yang berjumlah 34 orang atlet.
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto 2006:131.
Karena jumlahnya sedikit hanya 34 orang, maka semua populasi dijadikan sampel. Penentuan teknik sampling ini berdasarkan asumsi bahwa, apabila subyek
penelitian atau populasi kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi Suharsimi Arikunto 2002 : 112 .
Teknik semacam ini disebut teknik total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet Pencak silat remaja di Padepokan Naga
Hitam yang pernah mengikuti pertandingan dengan diberi perlakuan sprint 30 meter dengan interval statis dan dinamis.
Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan data yang akan digunakan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang memberikan atau menggunakan suatu gejala
yang dinamakan latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan atau percobaan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat dari pengaruh latihan dan percobaan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 1995:427 yang mengatakan bahwa, Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat. Selanjutnya untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan metode
eksperimen dengan pola Matched By Subject Design disingkat dengan pola M-S. Adapun data dari penelitian ini diperoleh dari tes awal pre-test, kemudian data dari
tes awal tersebut di macthdipasangkan dengan menggunakan rumus A-B-B-A. Hal ini berdasar pada pendapat ” subyek matching sudah tentu sekaligus berarti juga grup
matching karena hakekat subyek matching adalah sedemikian rupa sehingga
pemisahan pasangan-pasangan subyek pair of subject masing-masing ke kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 secara otomatis akan menseimbangkan
kedua kelompok itu ” Sutrisno Hadi 1995:484. Data yang sudah dipasangkan dari kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2 kemudian diberi perlakuanlatihan treatment kemudian diadakan tes akhir post-test.
3.3 Variabel Penelitian