Prinsip Progresif Prinsip Spesifikasi Prinsip Bervariasi Prinsip Pemanasan Pendinginan Prinsip Periodisasi Prinsip Berkebalikan Reversibilitas Prinsip Beban Tidak Berlebihan

2.3.4 Prinsip Progresif

Latihan bersifat progresif berarti latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan.

2.3.5 Prinsip Spesifikasi

Materi latihan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraganya. 1 Spesifikasi kebutuhan sistem energi 2 Bentukmodel latihan 3 Pola gerak dan kelompok otot yang terlibat

2.3.6 Prinsip Bervariasi

Latihan yang dilakukan secara monoton akan menimbulkan kejenuhan pada pesilat, sehingga dapat mengakibatkan kelelahan baik secara fisik maupun psikis Variasi Latihan: 1 Mengubah bentukmodel latihan, 2 Tempat latihan, 3 Sarana dan prasarana latihan, 4 Teman latihan.

2.3.7 Prinsip Pemanasan Pendinginan

1 Pemanasan warm-up Secara fisiologis: menyiapkan kerja sistem tubuh menurunkan viskositas otot, menyiapkan kekuatan kecepatan. Secara psikologis: untuk meningkatkan konsentrasi, ketegaran mental, dan menurunkan tingkat kecemasan 2 Latihan Inti Latihan utama yang meliputi latihan fisik, teknik, taktik, atau mental 3 Latihan Suplemen Latihan suplemen berisikan tentang bentuk-bentuk latihan yang prinsip gerakannya menyerupai dengan gerak teknik cabang olahraga 4 Penutup Mengembalikan fungsi tubuh ke arah normal dan menurunkan tingkat Stress

2.3.8 Prinsip Periodisasi

Tujuan akhir dari sebuah proses latihan adalah untuk mencapai prestasi puncak. Proses pelaksanaan latihan harus mengacu pada periodisasi latihan. Oleh karena periodisasi latihan merupakan pentahapan dan penjabaran dari tujuan latihan secara keseluruhan, dilakukan secara teratur, intensif, dan progesif.

2.3.9 Prinsip Berkebalikan Reversibilitas

Tidak melakukan latihan akan mengalamipenurunan kondisi fisik detraining. Latihan terlalu banyak dan tidak terprogram akan mengalami over training.

2.3.10 Prinsip Beban Tidak Berlebihan

1 Beban latihan yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak latih. 2 Tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan fisik sesuai dengan tujuan latihan.

2.3.11 Prinsip Sistematik

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN STRETCHING STATIS TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTRA PENCAK SILAT PERSINAS ASAD LAMPUNG SELATAN

0 16 76

PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DEPAN DARI POSISI JONGKOK DAN LATIHAN MENGGUNAKAN BEBAN DI KAKI TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PERGURUAN HARIMAU HIJAIYAH LANGKAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015.

1 4 25

DENGANDI PADE Hubungan Antara Panjang Tungkai Kanan Dengan Kecepatan Tendangan Lurus Kanan Pada Pesilat Di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Panjang Tungkai Kanan Dengan Kecepatan Tendangan Lurus Kanan Pada Pesilat Di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura.

0 2 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL SPRINT DAN LATIHAN KOMBINASI ZIG-ZAG SPRINT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT ATLET PENCAK SILAT REMAJA PERGURUAN WALET PUTI GELANGGANG MTS HAFIZUL IKHSAN RANTAU PRAPAT TAHUN 2014/2015.

1 14 16

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Neuromuscular Electrical Stimulation (Nmes) Terhadap Vo2 Max Atlet Pencak Silat Di Padepokan Pencak Silat Kartasura.

0 0 22

HUBUNGAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN DEPAN (GEJLIG) DAN TENDANGAN BELAKANG PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT.

5 11 29

analisis gerak teknik tendangan depan atlet pencak silat pplm diy sebuah kajian biomekanika olahraga

2 2 23

EFEKTIVITAS METODE LATIHAN INTERVAL KECEPATAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PENCAK SILAT | Syaifullah | Pendidikan Dan Kepelatihan Olahraga 6339 13487 1 SM

0 0 16

INSTRUMEN KECEPATAN TENDANGAN PENCAK SILAT BERBASIS TEKNOLOGI

0 3 8