Faktor-Faktor yang mempengaruhi PMDN

4. Tata Cara PMDN

Keppres Nomor 29 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Penanam Modal dalam rangka PMA dan PMDN melalui sistem pelayanan satu atap. Meningkatkan efektivitas dalam menarik investor, perlu menyederhanakan sistem pelayanan penyelenggaraan penanaman modal dengan metode pelayanan satu atap. Diundangkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan otonomi daerah, maka perlu ada kejelasan prosedur pelayanan PMA dan PMDN. Instansi pemerintah yang menangani kegiatan penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN Pelayanan persetujuan, perizinan, fasilitas penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN dilaksanakan oleh BKPM berdasarkan pelimpahan kewenagan dari MenteriKepala Lembaga Pemerintah Non Departemen yang membina bidang-bidang usaha investasi yang bersangkutan melalui pelayanan satu atap.

F. Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab Investor

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dimuat perihal hak, kewajiban dan tanggung jawab penanam modal. Hak penanam modal dimuat dalam pasal 14 undang-undang Nomor 25 Tahun 2007, tentang Penanaman Modal UUPM, bahwa setiap penanaman modal berhak mendapat: 1. Kepastian hak, hukum, dan perlindungan; 2. Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya; 3. Hak pelayanan; 4. Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Lalu dalam penjelasannya dimuat penjelasan dalam UU Nomor 25 Tahun 2007, tentang Penanaman Modal mengenai kepastian hak, hukum, dan perlindungan, berikut penjelasannya: 1. Yang dimaksud dengan “kepastian hak” adalah jaminan Pemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh hak sepanjang penanam modal telah melaksanakan kewajiban yangditentukan. 2. Yang dimaksud dengan “kepastian hukum” adalah jaminanPemerintah untuk menempatkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai landasan utama dalam setiap tindakan dan kebijakan bagi penanam modal. 3. Yang dimaksud dengan “kepastian perlindungan” adalah jaminan Pemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh perlindungandalam melaksanakan kegiatan penanaman modal. Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007, tentang Penanaman Modal, bahwa setiap penanam modal berkewajiban: 1. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; 2. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; 3. Membuat laporan kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; 5. Mematuhi semua ketentuan perundang-undangan. Dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, bahwa setiap penanam modal bertanggungjawab: