Pendekatan penelitian Lokasi Penelitian Data dan Sumber Data Metode pengumpulan data

39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengklasifikasikan leksikon perikanan di Rawa pening ialah pendekatan etnolinguistik dan pendekatan struktural. Pendekatan etnolinguistik dipakai untuk menjelaskan budaya yang ada pada nelayan setempat, sedangkan pendekatan struktural digunakan untuk menganalisis bahasa yang dipakai oleh nelayan setempat untuk mengungkapkan budaya lokal setempat. Penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskiptif berupa data tertulis dan data lisan dari orang atau masyarakat serta perilakunya dapat diamati dari lingkungan yang alamiah Moleong, 1991: 3 . Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci mengenai upaya para nelayan menggunakan budaya lokal mereka terhadap pemanfaatan teknologi penangkapan perikanan dalam aktivitas penangkapan ikan serta hasil tangkapan yang diperoleh nelayan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian. Lokasi penelitian ini berada di daerah Rawa Pening Ambarawa, Kabupaten Semarang.

3.3 Data dan Sumber Data

Data penelitian ini berupa tuturan dari para nelayan. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah nelayan yang mencari ikan di Rawa Pening. Adapun nelayan yang menjadi narasumber terdiri dari nelayan asli dan nelayan pendatang. Alasan pemilihan narasumber tersebut adalah agar dapat memperoleh data yang lengkap.

3.4 Metode pengumpulan data

Kajian yang digunakan ini merupakan kajian ilmu interdisipliner yang melibatkan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu ilmu Etnologi dan ilmu Linguistik. Metode pengumpulan data yang dipakai ada beberapa metode yakni yang utama ialah metode etnografi. Metode etnografi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Spradley 2007, yaitu melakukan percakapan persahabatan, dan wawancara etnografis. Selain metode etnografi dan linguistis, ada pula metode lanjutan seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.4.1 Observasi

Metode observasi ialah teknik pengumpulan data, di mana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2004 : 104.

3.4.2 Wawancara

Metode wawancara ialah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan bertatap muka dengan informan atau responden yang dilakukan dengan cara sistematis. Dalam melakukan wawancara peneliti mendatangi responden sehingga data yang diperlukan dapat diperoleh secara akurat tanpa ada pengaruh dari orang lain. Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, yaitu dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informan-informan atau keterangan- keterangan Endraswara, 2003:212. Pada teknik wawancara ini, peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti Chaer, 2007: 29. 3.4.3 Metode Simak Metode lanjutan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode simak, karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik yang digunakan adalah teknik sadapdasar, yaitu dengan cara menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan. Metode berikutnya ialah metode cakap, karena cara yang ditempuh dalam pengumpulan data itu adalah berupa percakapan antara peneliti dengan informan. Teknik yang digunakan dalam metode cakap ialah teknik pancing, karena diharapkan sebagai pelaksanaan metode hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti Gunarwan : 2002. Metode simak libat cakap karena peneliti melakukan penyadapan itu dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan terlibat langsung dalam dialog.

3.5 Metode analisis data