39
kelayakan model. Model pembelajaran hasil validasi ahli dan uji lapang disebut model hipotetik model yang akan diuji dan diimplementasikan. Model hipotetik
ini akan diimplementasikan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifannya. Alur penelitian pengembangan ini disajikan dalam Gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Proses Pengembangan Strategi Metakognisi Berbasis PBL
1. Tahap Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan, penelitian dan pengembangan ini direncanakan menempuh langkah-langkah sebagai berikut, studi literatur, pengumpulan data di
lapangan, dan deskripsi atau gambaran serta analisis hasil temuan lapangan. Studi literatur diperoleh dengan mengumpulkan informasi penyebab rendahnya
Analisis kebutuhan
III.Validasi
Model
Evaluasi
Studi literatur- studi lapangan
II.Pengembangan desain model
Naskah awal Uji Ahli
Model Prototipe
Pengujian implementasi
Model Akhir
I.Studi Pendahuluan
40
keterampilan berpikir kritis siswa. Pada tahap ini , dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi bahwa diperlukan adanya pengembangan model strategi
metakognisi berbasis PBL . Berdasarkan angket analisis kebutuhan, ternyata beberapa sekolah sudah menerapkan model pembelajaran PBL namun belum
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, oleh sebab itu peneliti ingin mengembangkan model PBL yang terintegrasi strategi metakognisi sehingga
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peneliti mengembangkan strategi metakognisi karena metakognisi merupakan kemampuan belajar
bagaimana mestinya belajar dilakukan yang meliputi proses perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Strategi metakognisi mampu memberdayakan siswa
menjadi pebelajar mandiri, jujur, berani mengakui kesalahan, dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya Susantini, 2004. Sedangkan pembelajaran
berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual secara nyata dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mampu membuat siswa lebih aktif dan berpikir secara kritis dalam memahami konsep atau materi yang dipelajari.
Studi lapangan diperoleh dari kegiatan penelitian survei, sebab tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengumpulkan informasi terhadap sejumlah variabel. Oleh
karena itu, teknik dan alat pengumpulan data yang dikembangkan akan berhubungan dengan upaya untuk menggali informasi terhadap sejumlah variabel
dan bukan untuk menghubungkan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, sekalipun informasi tersebut mengandung dan menunjukan adanya hubungan
antara variabel.
41
Deskripsi dan analisis hasil temuan di lapangan adalah bagian dari studi pendahuluan, yang bertujuan untuk menemukan gambaran tentang model
pembelajaran yang saat ini diterapkan oleh para guru SMP terkait dengan penerapan model Pembelajaran PBL terintegrasi strategi metakognisi yang
mencakup gambaran tentang pendekatan pembelajaran, bentuk rencana pembelajaran, dan bentuk pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran. Berdasarkan
wawancara dengan beberapa guru SMP ternyata diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang terintegrasi strategi metakognisi, akan
tetapi fakta yang terjadi belum ada model pembelajaran PBL yang terintegrasi strategi metakognisi. Jadi diperlukan pengembangan model pembelajaran PBL
yang terintegrasi strategi metakognisi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikiri kritis siswa.
Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013. Woods 1996 menyatakan melalui PBL peserta didik
diharapkan memiliki keterampilan memecahkan masalah untuk dapat berperan aktif di masa depan secara global, mampu mengembangkan kemampuan dan
karakter-karakter seperti berpikir kritis. Pembelajaran dengan menggunakan model ini mampu membuat siswa berpikir secara kritis karena siswa dituntut aktif
dalam menyelesaikan masalah untuk menemukan konsep itu sendiri. Cara mengumpulkan informasi dalam penelitian ini adalah dengan mengisi angket
untuk guru dan siswa di SMP Negeri dan swasta. Kemudian hasil angket dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan latar belakang masalah.