Rumusan Masalah PENGEMBANGAN STRATEGI METAKOGNISI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

14 2. Model PBL adalah salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam merekonstruksi pengetahuan. Model PBL yang yang di ujicobakan dalam penelitian ini mengikuti lima fase yang di kemukakan oleh Arrend 2007:57 dan 4 fase yang di integrasi dari strategi metakognisi sebagai Berikut 1 mengorientasikan siswa pada masalah; 2 mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3 membantu penyelidikan mandiri dan kelompok; 4 mengembangkan dan menyajikan artefak hasil karya dan memamerkannya; 5 analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Model PBL ini di kembangkan dengan mengintegrasikan strategi metakognisi yang terdiri dari fase merencanakan, memantau, dan mengevaluasi M-3, sehingga model PBL yang di kembangkan disebut sebagai PBL-M3. 3. Berpikir kritis yang di kembangkan dalam penelitian ini dimulai dari memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan dan membuat keputusan. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pada berpikir kritis siswa berupa soal-soal tes tingkat tinggi. 4. Materi pokok dalam pembelajaran pada penelitian ini adalah materi perpindahan kalor kelas VII. Kompotensi dasarnya yaitu memahami konsep perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII C sebagai kelas kontrol pada semester genap SMPN 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20152016. ✁ II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keterampilan Metakognisi

Metakognisi diartikan sebagai kesadaran akan proses kognitif yang akan membentuk kemampuan mekanisme regulasi diri dalam mengontrol jalannya aktivitas kognitif Eggen Kauchak, 1997. Sementara itu secara operasional metakognisi, dideskripsikan pengertiannya oleh Taccasu Project 2008 pada dasarnya adalah kemampuan seseorang dalam belajar, yang mencakup bagaimana sebaiknya belajar dilakukan, apa yang sudah dan belum diketahui, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, pertama perencanaan mengenai apa yang harus dipelajari, bagaimana, kapan mempelajari, kedua yaitu pemantauan terhadap proses belajar yang sedang dia lakukan, ketiga yaitu evaluasi terhadap apa yang telah direncanakan, dilakukan, serta hasil dari proses tersebut. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dapat diidentifikasi pokok-pokok pengertian tentang metakognisi sebagai berikut. 1. Metakognisi merupakan kemampuan jiwa yang termasuk dalam kelompok kognisi. 2. Metakognisi merupakan kemampuan untuk menyadari, mengetahui, proses kognisi yang terjadi pada diri sendiri. 3. Metakognisi merupakan kemampuan untuk mengarahkan proses kognisi yang terjadi pada diri sendiri.