AlatInstrumen Pengumpulan Data Lokasi dan Subyek Penelitian

50 Pada tahap pengembangan beberapa pendekatan analisis yang digunakan yaitu: a. Pada uji ahli, model pembelajaran yang dikembangkan dianalisis dari segi kontruksi dan bahasa yang mencakup rumusan tentang penyusunan rencana model pembelajaran, pelaksanaan strategi pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, kaidah pemilihan kata sesuai dengan karakteristik sasaran, dan aspek kebahasaan secara menyeluruh. b. Pada ujicoba terbatas, hasil ujicoba penerapan desain model dianalisis dengan pendekatan kualitatif. c. Pada ujicoba lebih luas, di samping menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, juga digunakan analisis statistik kuantitatif, dengan formula statistik uji t t-test untuk mengukur hasil penerapan desain model pada kondisi sebelum dan sesudah penerapan model. Pada tahap validasi, data yang diperoleh yaitu. a. Data diperoleh melalui observasi dan angket untuk menentukan apakah model yang dikembangkan benar-benar siap untuk dipakai. b. Data diperoleh melalui hasil pretest-postest with control group design, Tujuannya untuk mengetahui dampak keefektifan model yang dikembangkan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada tahap implementasi model, data yang diperoleh melalui hasil angket aktivitas siswa yang diamati oleh observer selama pembelajaran berlangsung. V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan. 1. Karakteristik strategi metakognisi berbasis PBL-M3 yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sebagai sebuah model pembelajaran terdiri dari rasional teoretik, landasan berpikir, sintaks, prinsip interaksi, sistem sosial, sistem pendukung, dampak pembelajaran terdiri dari dampak instruksional instructional effect maupun dampak pengiring nurturant effect 2. Strategi metakognisi berbasis PBL-M3 yang telah dikembangkan dinyatakan efektif digunakan sebagai sebuah model pembelajaran karena dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa, hal ini berdasarkan perolehan nilai N-gain sebesar 0,77 pada kelas eksperimen dan 0,57 pada kelas kontrol. 3. Tanggapan guru terhadap strategi metakognisi berbasis PBL-M3 yang dikembangkan dinyatakan sangat baik untuk digunakan sebagai sebuah model pembelajaran. Respon siswa terhadap model PBL-M3 adalah sangat menyenangkan dapat dilihat dari hasil angket respon siswa yaitu 93,75 siswa sangat senang diajar dengan model PBL-M3. 82

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Strategi metakognisi berbasis PBL-M3 dapat digunakan oleh guru sebagai Sebuah model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Bagi pengembang yang selanjutnya, model pembelajaran PBL-M3 dapat ditambahkan strategi-strategi pembelajaran lainnya yang dapat menunjang dalam peningkatan keterampilan-keterampilan belajar siswa.