Repetisi Epizeuksis Repetisi Tautotes
Sejalan dengan teori di atas, dapat dikatakan bahwa pengulangan yaitu kata pada kalimat pertama yang menjadi pusat perhatian disebutkan kembali pada
kalimat yang lain. Contoh : Pada hari sabtu di SD Patompon diadakan rekreasi ke Keraton Surakarta,
Waduk Gajah Mungkur Dan Tawangmangu . Pada waktu itu berangkat dari
sekolah pukul 06.30 dan pukul 10.00 kita semua sampai ke Waduk Gajah Mungkur
dan pada 16.00 kita semua sudah sampai ke Tawangmangu. Contoh tersebut tampak pengulangan kata Waduk Gajah Mungkur,
Tawangmangu, dan kita. Macam-macam ulangan atau repetisi berdasarkan data pemakaian bahasa
Indonesia seperti berikut.
a Ulangan Penuh
Ulangan penuh berarti mengulang satu fungsi dalam kalimat secara penuh, tanpa pengurangan dan perubahan bentuk.
Contoh: Buah Apel adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan
rasanya. Buah Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain seperti serat, fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya.
b Ulangan dengan bentuk lain
Terjadi apabila sebuah kata diulang dengan konstruksi atau bentuk kata lain yang masih mempunyai bentuk dasar yang sama.
Contoh:
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan fisafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong
untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu.
c Ulangan dengan Penggantian
Pengulangan dapat dilakukan dengan mengganti bentuk lain seperti dengan kata ganti.
Contoh: Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi
sedang tengadah ke bintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakikat dirinya.
d Ulangan dengan hiponim
Contoh: Bila musim kemarau tiba, tanaman di halaman rumah mulai mengering.
Bunga tidak mekar seperti bisaanya.