Wacana Lisan Wacana Tulisan

aspek historis, sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang relevan dan berpengaruh pada proses produksi serta penafsiran teks. Wijana dan Rohmadi 2010: 72 mengungkapkan analisis wacana kritis selalu memepertimbangkan konteks dari wacana seperti latar, situasi, dan kondisi. Latar, situasi, dan kondisi akan melibatkan siapa yang merekomunikasikan dengan siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak dan situasi apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe perkembangan komunikasi; dan hubungan untuk setiap masing-masing pihak. Tujuan dari analisis wacana kritis sendiri adalah untuk mengembangkan asumsi-asumsi yang bersifat ideologis yang terkandung dibalik kata-kata dalam teks atau ucapan dalam berbagai bentuk kekuasaan. Analisis wacana kritis bermaksud untuk menjelajahi secara sistematis tentang keterkaitan antara praktik- praktik diskursif, teks, peristiwa, dan struktur sosiokultural yang lebih luas. Jadi, analisis wacana kritis dibentuk oleh struktur sosial kelas, status, identitas etnik, zaman dan jenis kelamin, budaya, dan wacana bahasa yang digunakan. Analisis wacana kritis mencoba mempersatukan dan menentukan hubungan antara 1 teks aktual, 2 latihan diskursif dan 3 konteks sosial yang berhubungan dengan teks dan latihan diskursif. Berikut ini disajikan karakteristik penting dari analisis wacana kritis.

a. Tindakan

Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah tindakan Action. Dengan pemahaman semacam ini mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. Wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. Seseorang berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Dengan pemahaman semacam ini, ada beberapa konsekuensi bagaimana wacana harus dipandang. Pertama, wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi, dan sebagainnya. Seseorang berbicara atau menulis mempunyai maksud tertentu, baik besar maupun kecil. Kedua, wacana dipahami sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali atau diekspresikan di luar kesadaran.

b. Konteks

Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang, diproduksi,