Prosedur Pendirian Koperasi Paper Makalah Ilmiah Lengkap Mengenai Ko

2. Landasan Strukturil dan landasan gerak Koperasi Indonesia adalah Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 UUD N RI 1945. 3. Landasan Mental Koperasi adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1992, ditandatangani oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116 4 .

2.3. Prosedur Pendirian Koperasi

Dalam hal masyarakat akan mendirikan koperasi, maka ada beberapa aturan dan prosedur yang harus dilaksanakan. Secara aturan dapat kita definisikan bahwa Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomer : 01PerM.KUKM2006 mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. Dalam hal pembentukan koperasi ini sekumpulan orang orang yang membuat koperasi wajib memahami pengertian, nilai dan prinsip prinsip koperasi. Dalam membuat atau membentuk koperasi, paling tidak kita harus memahami beberapa syarat yaitu sebagai berikut : 1. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya 20 dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. 2. Koperasi sekunder dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya 3 tiga badan hukum Koperasi. 3. Pendiri koperasi primer adalah warga negara Indonesia, cakap secara hukum dan mampu melakukan perbuatan hukum. 4 http:nelo-neloli.blogspot.co.id201110dasar-dasar-hukum-koperasi- indonesia.html oleh Nelolov, di akses hari Minggu tanggal 29 November 2015, Pukul 10.35 AM. 7 4. Pendiri koperasi sekunder adalah pengurus koperasi primer yang diberi kuasa dari masing-masing koperasi primer untuk menghadiri rapat pembentukan koperasi sekunder. 5. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi, dikelola secara efesien dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi anggota. 6. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi. 7. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi. Berdasarkan UU No. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, prosedur pendirian juga meliputi : 1. Pasal 7 angka 1 “Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 dua puluh orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau Anggota sebagai modal awal Koperasi”. 2. Pasal 7 angka 2 “Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 tiga Koperasi Primer”. 3. Pasal 8 angka 1 “Koperasi mempunyai tempat kedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. 4. Pasal 8 angka 2 “Wilayah keanggotaan Koperasi ditentukan dalam Anggaran Dasar”. 5. Pasal 8 angka 4 “Koperasi mempunyai alamat lengkap di tempat kedudukannya.” 8 Pasal 8 angka 5 “Dalam semua surat menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh Koperasi, barang cetakan, dan akta d alam hal Koperasi menjadi pihak harus disebutkan nama dan alamat lengkap Koperasi 5 ”

2.4. Syarat-Syarat Pendirian Sebuah Koperasi