4. Biaya pelaksanaan lelang yang meliputi biaya pengumuman lelang di surat kabar dan media lainnya, biaya lelang, biaya penyimpanan
barang yang disita dan biaya lain yang berhubungan dengan lelang. 5. Biaya yang timbul karena penjualan barang sitaan yang tidak
dilakukan tidak secara lelang”. Umumnya biaya penagihan pajak ini dikeluarkan terlebih dahulu oleh
Negara, mengingat jurusita pajak dalam melaksanakan tugasnya memerlukan biaya tertentu. Kemudian semua biaya yang telah dikeluarkan akan dikeluarkan
akan diperhitungkan dan akan ditambahkan pada pajak yang terutang pokok pajak dan sanksi bunga penagihan pajak. Besarnya biaya penagihan pajak dapat
diubah oleh pejabat yang berwenang, sesuai dengan perkembangan kondisi perekonomian nasional.
2.1.1.4 Pelaksanaan Penagihan
Proses penagihan pajak akan dilakukan bila terdapat utang pajak yang belum lunas sampai dengan tanggal jatuh tempo, seperti dengan adanya Surat
Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, dan lainnya, maka akan dilakukan tindakan penagihan pajak sebagai berikut :
1. Menegur dan Memperingatkan
Pengertian surat teguran yang dikemukakan oleh Kurniawan Panca
dan Pamungkas Bagus 2006:61 sebagai berikut:
“Surat teguran adalah surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak KPP atau Kepala Kantor pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan KPPBB untuk memberikan peringatan kepada wajib pajak
”.
Berdasarkan pengertian tersebut bahwa surat teguran atau menegur memperingatkan merupakan surat yang ditebitkan untuk
memberikan kepada wajib pajak yang tidak melunasi utang pajaknya.
2. Penagihan Seketika dan Sekaligus
Penagihan seketika dan sekaligus yang ditulis oleh FE UNIKOM dan
Fortrans 2011:76 sebagai berikut:
a. “Penanggung pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama
lamanya atau berniat untuk itu. b. Penanggung pajak memindahtangankan barang yang dimilki atau
dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia.
c. Terdapat tanda-tanda penanggung pajak akan membubarkan badan usahanya, menggabungkan atau memekarkan usahanya,
memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasai ataupun melakukan perubahan dalam bentuk lainnya.
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara. e. Terjadi penyitaan atas barang penanggung pajak oleh pihak ketiga
atau terdapat tanda- tanda kepailitan”.
Dapat disimpulkan bahwa penagihan seketika dan sekaligus dilakukan karena wajib pajak akan meninggalkan Indonesia dan tanpa
menunggu waktu jatuh tempo.
3. Surat Paksa
Pengertian surat paksa yang dikemukakan oleh Kurniawan Panca dan
Pamungkas Bagus 2006:61 sebagai berikut:
“Surat paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak
”. Berdasarkan pengertian diatas bahwa surat paksa diterbitkan
karena penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya dan kepadanya telah dikeluarkan surat teguran.
4. Pencegahan
Pengertian pencegahan yang dikemukakan oleh Kurniawan Panca dan
Pamungkas Bagus 2006:163 sebagai berikut:
“Pencegahan adalah larangan bersifat sementara terhadap orang-orang tertentu untuk keluar wilayah Indonesia berdasarkan alasan-alasan
tertentu. Orang-orang tertentu bukan hanya warga negara Indonesia, tetapi juga orang asing yang berda diwilayah Indonesia
”. Dari pengertian tersebut diatas bahwa pencegahan merupakan
larangan terhadap wajib pajak untuk keluar dari Indonesia dengan tujuan tidak menimbulkan sewenang-wenang dalam pelaksanaannya.
5. Penyitaan