yang adil due process of law. Apabila dirinci, maka fokus penelitian adalah untuk mengungkap hal-hal sebagai berikut:
1 Dampak dari penundaan waktu persidangan dilihat dari sisi terdakwa.
2 Penundaan waktu persidangan dalam perspektif proses hukum yang adil.
3.5 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah tempat-tempat yang berkaitan dan menjadi sumber informasi dari permasalahan yang dibahas. Oleh
karena penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, maka untuk mencapai kebenaran informasi lapangan tentang penundaan waktu persidangan
dalam perspektif proses hukum yang adil penulis memutuskan untuk meneliti pada tempat-tempat sebagai berikut:
1 Pengadilan Negeri Semarang, hal ini dikarenakan pengadilan merupakan
lembaga yang diberi wewenang untuk memeriksa dan menggelar persidangan untuk mengadili terdakwa.
2 Kejaksaan Negeri Semarang. Kejaksaan dijadikan sebagai salah satu
tempat penelitian karena jaksa merupakan aparat penegak hukum yang diberi wewenang menuntut seseorang terdakwa dalam persidangan,
sehingga diperlukan pula informasi dari jaksa yang pernah melakukan penuntutan di persidangan.
3 LBH Mawar Sharon, instansi ini dipilih dikarenakan adanya
pendampingan terhadap tersangka atau terdakwa selama menjalani proses hukum sehingga melalui instansi ini penulis dapat memperoleh informasi
dari tersangka atau terdakwa selama menjalani proses hukum.
4 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, dikarenakan dalam penelitian ini
dibutuhkan pula informasi ilmu pengetahuan ilmu hukum dari akademisi atau ahli hukum.
3.6 Sumber Data Penelitian
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama
melalui pihak terdakwa dan juga pihak penegak hukum yang terkait. Sumber data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh dari sumber pertama tetapi bisa diperoleh
dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian, laporan, buku harian, surat kabar, makalah, dan lain sebagainya. Data sekunder dalam penelitian ini
dapat dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu : 1
Bahan hukum primer yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. 2
Bahan hukum sekunder diperoleh penulis dari buku Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, buku Proses Hukum yang Adil Dalam Sistem Peradilan
Pidana, buku Hak Asasi Manusia Dalam Sistem Peradilan Pidana, buku Metodologi Penelitian Kualitatif, buku Penelitian Hukum Dalam Praktek,
buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Penegakan Hukum, Jurnal Konstitusi, dan lain-lain.
3 Bahan hukum tertier yang dipergunakan penulis sebagai bahan yang
mendukung, memberi penjelasan bagi bahan hukum sekunder seperti
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, dan Kamus Hukum.
3.7 Metode Pengumpulan Data