3.7.3 Wawancara
Wawancara adalah “proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara” Patton, 2009: 188.
Wawancara tersebut dipergunakan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut : 1
Memperoleh data mengenai persepsi terdakwa atas penundaan waktu persidangan yang dialaminya.
2 Memperoleh data mengenai persepsi aparat penegak hukum di pengadilan
atas penundaan waktu persidangan yang mereka tetapkan. 3
Memperoleh data mengenai pelaksanaan penundaan waktu persidangan dalam perspektif proses hukum yang prosedural.
4 Memperoleh data mengenai pelaksanaan penundaan waktu persidangan
dalam perspektif proses hukum yang adil. 5
Memperoleh informasi mengenai perilaku aparat penegak hukum menyikapi penundaan waktu persidangan dalam suatu kasus pidana yang
berlarut-larut belum memperoleh putusan hakim yang tetap.
3.8 Keabsahan Data
Moleong dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keabsahan data. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan triangulasi data sebagai cara untuk pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi menurut Moleong 2007: 330 adalah
“teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”. Di
luar dari data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Metode pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan:
1 Triangulasi dengan sumber
Dalam penelitian ini digunakan: 1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara. 2 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang berpendidikan menengah atau tinggi. 5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan Moleong, 2007: 330-331. 2
Triangulasi dengan metode menurut Patton Moleong, 2007: 331
Dalam teknik ini penelitian dilakukan dengan membandingkan data-data yang diperoleh dari berbagai pustaka yang ada seperti undang-undang, buku
literatur yang berkaitan dengan tema, jurnal, konvensi-konvensi internasional serta bahan-bahan pustaka lain yang berkaitan dengan tema skripsi.
Berdasarkan pendapat Moleong di atas, maka penulis melakukan perbandingan data yang telah diperoleh yaitu data-data primer di lapangan akan
SUMBER DATA
STUDI DOKUMEN
WAWANCARA
dibandingkan dengan data-data sekunder yaitu antara data observasi lapangan dengan data studi pustaka. Dengan demikian kebenaran dari data yang diperoleh
dapat dipercaya dan meyakinkan. Sistem ini menyangkut perbandingan antara hasil wawancara dan observasi di Pengadilan Negeri Semarang tentang penundaan
waktu persidangan dengan studi pustaka pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang No.48
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Dengan cara di atas, maka diperoleh hasil yang benar-benar dapat
dipercaya keabsahannya karena Triangulasi data di atas sesuai dengan penelitian dengan penulisan skripsi dengan judul ini yang bersifat kualitatif.
3.9 Metode Analisis Data