3.6.5 Uji Lanjut
Setelah hasil tes diuji dengan analisis varian satu arah, maka dapat diketahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil tes
kemampuan penalaran dan komunikasi matematika dari ketiga kelompok setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Apabila dalam pengujian ANAVA
hasilnya adalah H ditolak atau hasil uji ANAVA menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar dari ketiga kelompok, maka langkah selanjutnya rata-rata hasil belajar masing-masing kelompok tersebut
dibandingkan. Maksud dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan rata-rata hasil kemampuan penalaran dan
komunikasi yang signifikan dengan kelompok lain, karena meskipun uji ANAVA menunjukkan adanya perbedaan antara hasil kemampuan penalaran dan
komunikasi yang diperoleh, akan tetapi tidak pasti ketiganya berbeda secara signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji “Least Significance
Difference LSD” dengan rumus
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
=
dk
t LSD
, 2
1 1
2 1
α
dimana
j i
n VDK
n VDK
sd +
=
Subagyo, 2005:239. Variance Within Group VDK adalah rata-rata dari
masing-masing sampel, dengan 1
1 1
2
− −
=
∑∑
= =
n k
x x
VDK
n i
k j
j ij
. keterangan:
= rata-rata dari sampel j = nilai observasi dari sampel j data ke i
kn-1 = nilai derajat kebebasan
Harga
2 1
LSD yang diperoleh dikonsultasikan dengan
j i
ij
x x
d −
= . Nilai
ij
d selalu
bernilai positif, dengan kriteria jika nilai ,
2 1
LSD d
ij
≤ maka tidak ada perbedaan
yang signifikan pada kedua kelompok yang dibandingkan.
57
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan sekitar satu bulan di SMPN 24 Semarang memberikan hasil sebagai berikut.
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga kelas, yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen 1, kelas
VIIIC sebagai kelas eksperimen 2 dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu menentukan materi dan
menyusun rencana pembelajaran. Materi pokok yang dipilih adalah persamaan garis lurus.
Pada penelitian ini kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sedangkan kelas eksperimen 2 menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kelas kontrol diterapkan pembelajaran sesuai dengan apa yang biasa dilakukan oleh guru di kelas, yaitu model pembelajaran
ekspositori. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen terdiri dari enam fase, yaitu menyajikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik,
menyajikan permasalahan atau informasi, mengorganisasi peserta didik dalam kelompok belajar, membimbing kerja kelompok, evaluasi dan yang terakhir
memberikan penghargaan. Perbedaan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2