Tema Cahaya Kerangka Berpikir

15 fenomena. Permasalahan yang menyangkut faktor penyebab terjadinya sebuah fenomena, terkait apa dan mengapa fenomena bisa terjadi, siswa mencarinya sendiri jawaban dari permasalahan tersebut melalui percobaan.

2.4 Tema Cahaya

Perpaduan materi dalam tema cahaya ini mencakup Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD dari bidang biologi dan fisika. SK dan KD selengkapnya disajikan pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Perpaduan SK dan KD tema cahaya SK dan KD Biologi SK dan KD Fisika SK2 Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan KD2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau, pada materi pokok fotosintesis, KD2.3 Mengidentifikasi macam- macam gerak pada tumbuhan, dengan materi pokok gerak tumbuhan. SK6 Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari- hari KD6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa, materi pokok cahaya KD6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Model keterpaduan yang digunakan pada tema cahaya ini adalah model webbed. Gambar jejaring model webbed dapat dilihat pada Gambar 2.1 16 Gambar 2.1 Jejaring Tema Cahaya

2.5 Kerangka Berpikir

Selama melakukan kegiatan observasi di lapangan tenteng proses pembelajara mata pelajaran IPA, peneliti menemukan kesenjangan antara harapan pemerintah dengan pelaksanaan di sekolah. Kesenjangan tersebut adalah proses pembelajaran IPA di sekolah belum terpadu dan menggunakan metode ceramah, sedangkan kurikulum IPA di SMPMTs adalah IPA terpadu yang proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Dengan adanya kesenjangan tersebut peneliti berpikir untuk melakukan pengembangan bahan ajar IPA terpadu. Kerangka berpikir tersebut dapat disajikan pada Gambar 2.2. Tema Cahaya Biologi Gerak pada tumbuhan Fisika Cahaya Biologi Fotosintesis 17 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan bahan ajar inovatif berupa IPA Terpadu Berpendekatan Inkuiri Fakta di lapangan: 1. Di dalam kurikulum KTSP pelajaran IPA berbentuk IPA terpadu. 2. Bahan ajar LKS belum terpadu. 3. Metode yang digunakan adalah ceramah. 4. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA. 5. Hasil belajar IPA masih rendah Harapan: 1. LKS IPA terpadu yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar. 2. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran 3. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 80. LKS IPA Terpadu Berpendekatan Inkuiri Pada Tema Cahaya Untuk MTs Kelas VIII Identifikasi masalah, LKS kurang membuat siswa aktif belajar Observasi awal di MTs Muhammadiyah 02 Blora Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan Pengembangan bahan ajar LKS terpadu Bahan ajar Penetapan konsep cahaya untuk mengembangkan LKS Desain LKS IPA terpadu berpendekatan inkuiri tema cahaya Rancangan LKS IPA terpadu berpendekatan inkuiri tema cahaya Validasi pakar materi, bahasa, dan media Analisis implementasi dan revisi Uji coba terbatas Uji coba pemakaian Analisis implementasi dan revisi Hasil akhir 18 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian