Tabel 6 Produk domestik regional bruto PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 dan share di wilayah Provinsi Jawa Barat dirinci menurut
penggunaan tahun 2005
PDRB Uraian
Nilai Share
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 158610375,64
36,54 a. Makanan
90856756,64 20,93
b. Bukan Makanan 67753619,00
15,61 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
1272929,20 0,29
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 18208505,00
4,19 Pembentukan Modal Tetap Bruto
40963068,90 9,44
Perubahan Stok 2192536,66
0,51 Ekspor 118686416,14
27,34 a. Antar Negara
72307967,39 16,66
b. Antar Provinsi 46378448,75
10,68 Impor 94135769,79
21,69 a. Antar Negara
44123375,88 10,17
b. Antar Provinsi 50012393,91
11,52 Total 245798061,75
100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
5.4 Pembangunan Manusia
Indikator keberhasilan pembangunan daerah salah satunya dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia IPM. IPM merupakan indeks komposit yang
dihitung sebagai rata-rata sederhana dari : 1 Indeks harapan hidup 2 Indeks pendidikan melek huruf dan rata-rata lama sekolah dan 3 Indeks standar hidup
layak. Adapun Komponen IPM adalah : 1 Kesehatan usia hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup, 2 Pengetahuan, yang diukur dengan angka melek
huruf dan rata-rata lama sekolah, 3 Standar hidup layak pendapatan yang diukur dengan rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. IPM Jawa Barat
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dengan harapan tahun 2010, IPM Jawa Barat dapat mencapai nilai sebesar 80. Indeks
Pembangunan Manusia Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Indeks pembangunan manusia IPM di Jawa Barat tahun 2002 dan 2003
Indikator 2002 2003
IPM 67,45 67,87
a. Indeks Kesehatan 78,30
78,40 b. Indeks Pendidikan
66,50 66,57
c. Indeks Daya Beli 57,53
58,63
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
5.5 Kredit Bank di Jawa Barat
Kontribusi Bank dalam pembangunan sangat signifikan dalam menggerakkan roda perekonomian. Bank sebagai lembaga finansial akan menarik
dunia bisnis sebagai mitra untuk meningkatkan investasinya sehingga saling memperoleh keuntungan. Di lain pihak, secara makro akan meningkatkan Nilai
Tambah Bruto. Posisi kredit baik kredit modal kerja, investasi maupun konsumsi Bank Umum di Provinsi Jawa Barat terbesar pada Kota Bandung dan Kabupaten
Bekasi. Sedangkan kredit Bank Umum di Provinsi Jawa Barat terendah pada Kota Banjar. Posisi kredit Bank Umum pada KotaKabupaten di Provinsi Jawa Barat
dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Posisi kredit bank umum pada kotakabupaten di Provinsi Jawa Barat
dalam juta rupiah tahun 2004
Jenis Penggunaan KabupatenKota
Modal Kerja Investasi
Konsumsi Jumlah
Kabupaten Bogor
2907396 1252270 2322421 6482087 Sukabumi
791021 151431
618743 1561195
Cianjur 497611 125155
660226 1282992
Bandung 4705722 1358516 2191864 8256102
Garut 464598 78870
735457 1278925
Tasikmalaya 470176 38377
548806 1057359
Ciamis 435863 122161
583200 1141224
Kuningan 283828 55454
386286 725568
Cirebon 762942 771798
638417 2173157
Majalengka 358104 26904
417998 803006
Sumedang 761553 97446
526290 1385289
Indramayu 605368 144258
422557 1172183
Subang 542356 405658
485103 1433117
Purwakarta 1689202 3185492 411072 5285766
Karawang 2363321 656845
1129926 4150092
Bekasi 8692892 2933409
3562900 15189201
Kota Bogor
795704 214821 1278086 2288611
Sukabumi 171090 52012
241656 464758
Bandung 9114496 5593718
4829683 19537897
Cirebon 457664 177497
594375 1229536
Bekasi 688234 268732
1282118 2239084
Depok 445255 271062
1291537 2007854
Cimahi 696939 147433
218943 1063315
Tasikmalaya 390631
96275 498873
985779 Banjar 56386
1384 152776
210546
Total Jawa
Barat 39148352 18226978 26029313 83404643
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Keragaan KonsumsiPengeluaran, Pendapatan, Kredit dan Tabungan