Industri Migas Industri Tanpa Migas Pengangkutan Komunikasi Pemerintahan Umum Swasta

Tabel 5 Produk domestik regional bruto PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 dan share di wilayah Provinsi Jawa Barat dirinci menurut lapangan usaha tahun 2002 dan 2005 2002 2005 LAPANGAN USAHA Jumlah Share Jumlah Share

1. PERTANIAN 29740129,11 14,31

34691239,65 14,11 a. Tanaman Bahan Makanan 20913148,97 10,06 25489706,65 10,37 b. Tanaman Perkebunan 2217542,17 1,07 1898280,64 0,77 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4219369,45 2,03 5275525.07 2,15 d. Kehutanan 300714,63 0,14 207241,22 0,08 e. Perikanan 2089353,88 1,01 1820486,55 0,74 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 17157276,21 8,26 7194525,89 2,93 a. Minyak dan Gas Bumi 16342215,99 7,86 6576120,89 2,68 b. Pertambangan tanpa Migas 194409,76 0,09 195386,06 0,08 c. Penggalian 620650,46 0,30 423019,28 0,17 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 82812525,29 3,.85 104886919,46 42,67

a. Industri Migas

3113631,55 1,50 2296832,99 0,93 1. Pengilangan Minyak Bumi 3113631,55 1,50 2296832,99 0,93 2. Gas Alam Cair 0.00 0,00 0,00 0,00

b. Industri Tanpa Migas

79698893,74 38,36 102590086,47 41,74

4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 3866307,34 1,86

5649829,62 2,30 a. Listrik 3619144,81 1,74 4885982,47 1,99 b. Gas 68659,91 0,03 433556,53 0,18 c. Air Bersih 178502,63 0,09 330290,62 0,13 5. BANGUNAN 6276803,54 3,02 7780823,72 3,17

6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 39239611,04 18,88

47259969,72 19,23 a. Perdagangan Besar Eceran 32137157,32 15,47 40541875,58 16,49 b. Hotel 466423,34 0,22 1002304,98 2,33 c. Restoran 6636030,38 3,19 5715789,16 4,19 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 9740992,90 4,69 10295854,17 4,19

a. Pengangkutan

7842914,55 3,77 7284965,29 2,96 1. Angkutan Rel 136021,75 0,07 161742,33 0,07 2. Angkutan Jalan Raya 6406496,70 3,08 5943075,46 2,42 3. Angkutan Laut 261297,84 0,13 223477,22 0,09 4. Angk. Sungai, Danau Penyebr. 1217,89 0,00 322,54 0,00 5. Angkutan Udara 26048,95 0,13 446885,87 0,18 6. Jasa Penunjang Angkutan 777396,42 0,37 509461,88 0,21

b. Komunikasi

1898078,35 0,91 3010888,87 1,22

8. KEU. PERSEWAAN, JASA PERUSAHAAN 5987223,37 2,88

7570633,17 3,08 a. Bank 1197509,50 0,58 1937840,32 0,79 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 587185,07 0,28 713767,52 0,29 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 1,51 d. Sewa Bangunan 3319707,33 1,60 3699393,75 0,50 e. Jasa Perusahaan 882821,46 0,42 1219631,58 8,33 9. JASA-JASA 12966245,55 6,24 20468266,35 8,33

a. Pemerintahan Umum

7538531,09 3,63 12853884,00 5,23 1. Adm. Pemerintah Pertahanan 7538531,09 3,63 12853884,00 5,23 2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Swasta

5427714,46 2,61 7614382,35 3,10 1. Sosial Kemasyarakatan 1247180,29 0,60 1308717,79 0,53 2. Hiburan Rekreasi 134399,61 0,06 192344,80 0,08 3. Perorangan Rumah tangga 4046134,56 1,95 6113319,76 2,49 PDRB DENGAN MIGAS 207787114,34 100,00 245798061,00 100,00 PDRB TANPA MIGAS 188331266,80 236925108,21 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Sedangkan sektor yang mendominasi dan memberi sumbangan terbesar perekonomian Jawa Barat pada tahun 2002 dan 2005 adalah industri pengolahan; perdagangan, hotel dan restoran serta pertanian. Untuk sektor industri pengolahan; dan perdagangan, hotel, restoran mengalami peningkatan sharenya terhadap total perekonomian Jawa Barat dari tahun 2002 ke tahun 2005, yaitu industri pengolahan dari 39,85 persen menjadi 42,67 persen, dan perdagangan, hotel, restoran share sebesar 18,88 persen menjadi 19,23 persen tetapi sektor pertanian mengalami penurunan share dari 14,31 persen menjadi 14,11 persen Tabel 5. Peningkatan share sektor industri pengolahan dan penurunan sektor pertanian terhadap total perekonomian Jawa Barat tercatat seperti menurut Rustiadi dan Kitamura 1997 dalam Basic trand in Land Use Cover in Indonesia menyatakan bahwa faktor yang sangat penting dalam ekonomi urbanisasi adalah perubahan dari utamanya ekonomi pertanian ke arah suatu ekonomi industri. Artinya suatu perubahan dalam ketenagakerjaan dan pendapatan dari sektor primer pertanian kepada sektor sekunder industri, perdagangan dan sebagainya. Perubahan tersebut biasanya timbul secara bersamaan dengan adanya kehadiran secara fisik para urbanis, karena penggunaan lahan yang intensif oleh industri menyebabkan konsentrasi penduduk dekat dengan area industri dan perdagangan. Sehingga seperti ditunjukkan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan jumlah penduduk di wilayah Bandung Raya dan Bodebek seiring dengan peningkatan share sektor industri dan perdagangan yang berkembang di wilayah tersebut. Produk Domestik Regional Bruto menurut penggunaannya didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan nilai share sebesar 64,53 persen dari total PDRB. PDRB menurut penggunaannya yang kedua disominasi oleh ekspor dengan nilai share 48,29 persen diikuti oleh import sebesar 38,30 persen terhadap total PDRB. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga suatu daerah sangat berpengaruh besar terhadap pendapatan perekonomian wilayah. Lebih jelasnya PDRB menurut penggunaannya dapat dilihat Tabel 6. Tabel 6 Produk domestik regional bruto PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 dan share di wilayah Provinsi Jawa Barat dirinci menurut penggunaan tahun 2005 PDRB Uraian Nilai Share Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 158610375,64 36,54 a. Makanan 90856756,64 20,93 b. Bukan Makanan 67753619,00 15,61 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 1272929,20 0,29 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 18208505,00 4,19 Pembentukan Modal Tetap Bruto 40963068,90 9,44 Perubahan Stok 2192536,66 0,51 Ekspor 118686416,14 27,34 a. Antar Negara 72307967,39 16,66 b. Antar Provinsi 46378448,75 10,68 Impor 94135769,79 21,69 a. Antar Negara 44123375,88 10,17 b. Antar Provinsi 50012393,91 11,52 Total 245798061,75 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

5.4 Pembangunan Manusia