Dimensi Vertikal Tulang Vertebra Servikalis Dimensi Vertikal Wajah

Gambar 5. Pertumbuhan tulang vertebra servikalis 20

2.1.2.1 Dimensi Vertikal Tulang Vertebra Servikalis

Penelitian Karlsen mengenai hubungan perkembangan vertebra servikalis dalam arah vertikal dengan pola wajah vertikal. Populasi penelitian ialah pasien anak- anak di Oslo Growth Material departemen ortodonti, University of Oslo, Norwegia. Karlsen membandingkan perkembangan tulang vertebra servikalis dan pertumbuhan wajah dalam arah vertikal pada usia 6, 12 dan 15 tahun. 11 Karlsen menggunakan titik referensi pada sefalometri lateral untuk mengukur pertumbuhan vertikal tulang vertebra servikalis pada sefalometri lateral yaitu,tulang vertebra servikalis kedua hingga keempat CV 2 -CV 4 , Sella S, Basion Badan menggunakan garis referensi untuk mengukur pertumbuhan vertikal tulang vertebra servikalis yaitu BaCV 4 total dimensi vertebra servikalis atas, SCV 2 posisi vertikal vertebra servikalis 2 relatif terhadap basis kranial, SCV 3 posisi vertikal vertebra servikalis 3 relatif terhadap basis kranial dan SCV 4 posisi vertikal vertebra servikalis 4 relatif terhadap basis kranial. Garis-garis refrensi tersebut diproyeksikan tegak lurus terhadap garis FHe Frankort Horizontal estimated untuk melihat perkembangan vertebra servikalis dalam arah vertikal. 11 Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Dimensi tulang vertebra servikalis 11

2.1.2.2 Dimensi Vertikal Wajah

Dimensi vertikal wajah dapat diukur berdasarkan penilaian proporsi wajah. Penilaian proporsi wajah dikelompokkan menjadi tinggi wajah anterior bagian atas dan bagian bawah. 7 Berdasarkan Frakas dan Munro penilaian proporsi wajah dibagi kedalam tiga bagian sejajar dengan garis horizontal dari garis rambut, jembatan hidung, alanasi dan pangkal dagu menton. Tinggi wajah anterior bagian atas merupakan jarak dari dasar hidung subnasal ke titik diantara kedua alis glabella. Titik wajah anterior bagian bawah merupakan jarak dari pangkal dagu menton ke dasar hidung subnasal. Tinggi wajah anterior bagian atas dan bawah biasanya hampir sama Gambar 6. Dimensi ini dapat diukur dengan penggaris. Apabila tinggi wajah anterior bagian atas lebih besar dibandingkan bagian bawah akan menghasilkan deep overbite. Jika tinggi wajah anterior bagian bawah lebih besar 50 dari total tinggi wajah anterior maka akan menghasilkan openbite anterior. 7,1 Pada individu dengan tinggi wajah anterior yang cenderung pendek, umumnya pertumbuhan kondilus berlangsung keatas dan kedepan sehingga biasanya memiliki deep overbite dengan sulkus mentolabial yang juga dalam. Pada individu dengan wajah anterior yang panjang memiliki pola pertumbuhan kondilus Universitas Sumatera Utara kebelakang. Hal tersebut menyebabkan dagu semakin kebelakang, tinggi wajah anterior meningkat serta pada kasus yang berat dapat terjadi openbite anterior. 21,22 Gambar 7. Pengukuran dimensi vertikal wajah berdasarkan penilaian proporsi wajah 7 Dimensi vertikal wajah pada sefalometri lateral diukur berdasarkan sudut MP- SN. Pada individu yang memiliki sudut MP-SN yang kecil ≤25 o cenderung memiliki wajah yang lebih pendek, sedangkan pada individu yang memiliki sudut MP-SN yang besar ≥35 o cenderung memiliki wajah yang lebih panjang. 11,23 Penelitian yang dilakukan Karlsen menggunakan sudut MP-SN sebagai pedoman mengukur pertumbuhan wajah dalam arah vertikal. Sudut MP-SN disebut besar apabila nilai lebih besar atau sama dengan 35 o dan disebut kecil jika nilainya lebih kecil atau sama dengan 25 o . Maka, semakin besar sudut MP-SN semakin besar pertumbuhan vertikal wajah individu dan semakin kecil sudut MP-SN maka semakin kecil pertumbuhan vertikal wajah. 11 Karlsen menggunakan garis referensi pada sefalometri untuk mengukur pertumbuhan wajah vertikal yaitu, SGo total tingg i wajah posterior, SPm tinggi wajah posterior bagian atas, PmGo tinggi wajah posterior bagian bawah, NGn total tinggi wajah anterior, NSp tinggi wajah anterior bagian atas, SpGn tinggi wajah anterior bagian bawah, CdGo tinggi ramus mandibula. Garis-garis referensi tersebut diproyeksikan tegak lurus terhadap garis FHe Frankort Horizontal estimated untuk mengukur pertumbuhan wajah pada sefalogram lateral. 11,23 Universitas Sumatera Utara Wajah individu yang panjang ditemukan pada kelompok dengan sudut MP- SN yang besar. Karakteristiknya berupa total tinggi wajah anterior NGn, tinggi wajah anterior bawah SpGn yang berlebihan dan total tinggi wajah posterior SGo yang kecil. Sebaliknya, karakteristik sudut MP-SN yang kecil yaitu, total tinggi wajah posterior SGo, tinggi wajah posterior bawah PmGo yang berlebihan dan total tinggi wajah anterior NGn yang kecil Gambar 8. 11 Gambar 8. Garis-garis referensi untuk mengukur pertumbuhan wajah dalam arah vertikal 11

2.1.3 Maturitas Tulang Vertebra Servikalis