Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan observasional dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Alumni No.2 USU, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 – Desember 2013.

3.3 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU.

3.4 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel sekunder dari penelitian yang berjudul “Nilai Sefalometri Pada Mahasiswa FKG USU Ras Deutro-Melayu” oleh Febryana Rajagukguk berdasarkan purposive sampling.

3.4.1 Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : � ≥ � � �1− ∝ 2 � . � � � 2 Universitas Sumatera Utara Keterangan: n : besar sampel Z α : deviat baku alpha dimana α = 0,05→ Zα = 1,96 � : standar deviasi nilai sefalometri = 2,88 dari hasil penelitian nilai sefalometri normal ras Deutro-Melayu oleh Susanti Munandar tahun 1992 e : presisi tingkat ketepatan, bisa ditetapkan = 1,00 � ≥ � 1,96.2,88 1,00 � 2 n ≥ 31,86 Jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 32. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 50 orang.

3.4.2 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini, antara lain: a. Mahasiswa FKG USU ras Deutro-Melayu. b. Minimal usia 18 tahun. c. Tahapan maturitas tulang vertebra servikalis CV 2 , CV 3 , CV 4 sudah sampai tahap completion. d. Belum pernah mendapat perawatan ortodonti. e. Hubungan molar Klas I Angle. f. Seluruh gigi permanen lengkap sampai M2. g. Pergeseran midline ≤2mm pada rahang atas dan rahang bawah. h. Overjet dan overbite normal. i. Crowded dan diastema ≤2mm masih dapat diterima. j. Tidak ada karies aproksimal, tambalan aproksimal dan onlay. k. Kualitas sefalometri baik. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Kriteria Ekslusi

Mahasiswa menolak untuk dilakukan foto sefalogram. 3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah dimensi tulang vertebra servikalis, yang diukur dari Basion Ba ke tulang vertebra servikalis keempat CV 4 .

3.5.2 Variabel Tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah dimensi vertikal wajah, yang diukur dari sudut MP-SN, yaitu garis mandibular plane Gnation ke Gonion yang diproyeksikan terhadap Frankort Horizontal Plane FHP sehingga membentuk sudut dengan garis SN Sella-Nasion.

3.6 Definisi Operasional

a. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. b. Ras Deutro-Melayu adalah penduduk Indonesia keturunan Aceh, Lampung, Jawa, Sunda, Bali, Manado, Minahasa, Melayu, Minangkabau, Betawi, Madura, dan Bugis asli dua keturunan. c. Titik-titik referensi yang digunakan dalam metode Karlsen : - Nasion N adalah titik paling anterior dari sutura frontonasalis. - Sella Tursika S adalah titik pusat geometrik dari fossa pituitary. - Basion Ba adalah titik paling bawah dari foramen magnum. - Orbita Or adalah titik yang paling bawah pada tepi bawah tulang orbita. - Porion Po adalah titik paling superior dari external auditory meatus. - Gnation Gn adalah titik paling depan dan paling rendah dari simpisis mandibula. Universitas Sumatera Utara - Gonion Go adalah titik perpotongan garis singgung margin posterior ramus assenden dan basis mandibula. - Vertebra servikalis keempat CV 4 adalah batas bawah tulang vertebra servikalis keempat. d. Dimensi vertikal tulang vertebra servikalis BaCV 4 adalah tinggi leher yang diukur dari basion Bayang diproyeksikan lurus dari Sella tursica S ke batas bawah tulang vertebra servikalis keempat CV 4 dengan satuan dalam milimeter Gambar 10. Gambar 11. Dimensi vertikal tulang vertebra servikalis BaCV 4 11 Universitas Sumatera Utara e. Dimensi vertikal wajah adalah tinggi wajah yang diukur berdasarkan sudut MP-SN. Gambar 12. Dimensi vertikal wajah berdasarkan sudut MP-SN 25 f.Mandibular Plane MP adalah kecuraman dataran mandibulayang dibentuk dari titik Gnation Gn keGonion Go. g. SN adalah bidang yang dibentuk dari hubungan titik sella tursika ke titik nasion, dikenal sebagai basis kranial anterior. h. MP-SN adalah relasi mandibula terhadap basis kranial anterior dalam arah vertikal. g. Frankurt Horizontal Plane FHP adalah bidang horizontal yang melalui kedua porion dan titik orbital. 3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat