Analisa Gugus Fungsi Gugus fungsi dalam komponen ditentukan secara spektroskopi FTIR Penentuan Profil Gliserida Jennings dan Akoh, 2001

Gas pembawa : Helium 30 mlmenit Gas pembakar : Hidrogen 40 mlmenit dan udara 400 mlmenit Untuk identifikasi asam lemak dalam sampel dilakukan dengan mencocokkan waktu retensi peak asam lemak sampel dengan waktu retensi peak standar FAME murni yang terdiri dari : C4:0, C6:0, C8:0, C10:0, C11:0, C12:0, C13:0, C14:0, C14:1, C15:0, C15:1, C16:0, C16:1, C17:0, C17:1, C18:0, C18:1n9t, C18:1n9c, C18:2n6t, C18:2n6c, 18:3n3, 18:3n6, C20:0, C20:1, C20:2, C20:3n6, C20:3n3, C20:4n6, C20:5n3, C21:0, C22:0, C22:1n9, C22:2, C22:6n3, C23:0, C24:0 dan C24:1. Untuk menghitung jumlah asam lemak jenuh maupun tidak jenuh dilakukan dengan dua tahap yaitu: Membandingkan waktu retensi RT asam lemak yang terdapat dalam sampel dengan waktu retensi asam lemak dalam standar eksternal. Menghitung asam lemak yang teridentifikasi dalam sampel bb dengan rumus sebagai berikut : AxAs x C standar x V contoh100 x 100 Gram contoh Di mana : V contoh = volume contoh Cs = Konsentrasi standar Ax = Luas puncak komponen x As = Luas puncak standar

g. Analisa Gugus Fungsi Gugus fungsi dalam komponen ditentukan secara spektroskopi FTIR

Prinsip FTIR adalah identifikasi gugus fungsi sampel berdasarkan penyerapan gelombang infra merah vibrasi rotasi. Besarnya energi vibrasi dan vibrasi rotasi bersifat khas untuk tiap jenis ikatan. Sistem pengukuran yang digunakan adalah Diffuse Reflectance Spectroscopy DRS. Bubuk KBr sebanyak 200 mg ditambahkan dengan sampel minyak dan dihomogenasi. Campuran dimasukkan kedalam tempat sampel dan di analisis pada panjang gelombang 400 – 5000 cm -1

h. Penentuan Profil Gliserida Jennings dan Akoh, 2001

Penentuan profil gliserida dilakukan melalui tahap 1 Hidrolisis secara enzimatis 2 Analisa profil gliserida menggunakan reversed phase HPLC 1 Hidrolisis secara enzimatis Pertama-tama dibuat campuran yang terdiri dari minyak ikan 1 ml, 1 ml bufer tris hidroksimetil aminomethane 1.0 M, pH 8, 0.2 ml larutan kalsium klorida 2.2 dan enzim lipase dari kapang Thermomyces lanuginosa spesifik 1,3 sebanyak 10 dari berat minyak. Campuran tersebut kemudian diinkubasikan didalam waterbath shaker pada suhu 55 ºC selama 12,18 dan 48 jam. Pada akhir waktu hidrolisis, ditambahkan etanol sebanyak 1 ml dan larutan asam hidroklorida sebanyak 1 ml. Ekstraksi lemak dilakukan dengan menggunakan dietil eter sebanyak 1 ml. Campuran kemudian divortex dan disentrifuge pada suhu 5 ºC dengan kecepatan 2185 g selama 15 menit. 2 Profil gliserida menggunakan sistem NARP-HPLC non aqueous reversed- phase HPLC Larutan dari tahap persiapan sampel diinjeksikan 20 μL ke dalam HPLC dengan menggunakan syringe. HPLC yang digunakan memiliki tipe pompa isokratik dengan laju aliran fase bergerak yang terdiri dari aseton: asetonitril 85:15 vv. Kolom yang digunakan adalah dua kolom C-18. Waktu retensi dari pelarut dan puncak trigliserida, juga persentase dari tiap trigliserida. Spesifikasi alat HPLC yang digunakan adalah: Pump Hewlett Packard Series 1100, Detector RID Agilent Technologies 1100 Series, Injector Rheodyne 2 0 μL, Column C-18 phase; ZORBAX Eclipse XDB 4,6 x 250 mm, Mobile phase aseton : asetonitril = 85 : 15, dan kecepatan elusi 0.8 mlmin isokratik.

i. Warna