Nilai Rantai Distribusi Margin Pemasaran

2.4 Nilai Rantai Distribusi Margin Pemasaran

Anindita 2003 mengemukakan bahwa pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran atau tata niaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk. Nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges. Marketing costs merupakan biaya pemasaran yang terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi, sedangkan marketing charges berkaitan dengan berapa keuntungan yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tata niaga lainnya. Sedangkan menurut Sudiyono 2001 marjin pemasaran dapat didefinisikan dengan dua cara yaitu: Pertama, marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani. Kedua, marjin pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran dari jasa-jasa pemasaran. Komponen marjin pemasaran Nelayan Pedagang Pengecer Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Pedagang Besar Konsumen terdiri dari biaya yang dibutuhkan lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi- fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran. Selanjutnya Soekartawi 1993 dalam Sutrisno 2009 mengemukakan biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran. Biaya pemasaran tersebut meliputi biaya angkut, biaya pengeringan, penyusutan, retribusi dan lainnya. Besarnya biaya ini berbeda satu sama lain disebabkan karena macam komoditi, lokasi pemasaran dan macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran yang dilakukan. Seringkali komoditi pertanian yang nilainya tinggi diikuti dengan biaya pemasaran yang tinggi pula. Peraturan pemasaran di suatu daerah terkadang juga berbeda satu sama lain. Begitu pula macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran yang mereka lakukan. Makin efektif pemasaran yang dilakukan, maka akan semakin kecil biaya pemasaran yang mereka keluarkan. Dalam bidang pertanian, margin tata niaga menunjukkan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran, yaitu perubahan harga antara harga petani dan harga eceran retail. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah added value. Ada tiga metode untuk menghitung marjin pemasaran yaitu dengan memilih dan mengikuti saluran pemasaran dari komoditi spesifik, membandingkan harga pada berbagai tingkat pemasaran yang berbeda, dan mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor tiap jenis pedagang Anindita, 2003.

2.5 Keterkaitan Tata Niaga dengan Pembangunan Pertanian