TINGKAT DAN KONDISI DAYA SAING KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KOTA KENDARI

TINGKAT DAN KONDISI DAYA SAING KOMODITAS UNGGULAN
PERIKANAN TANGKAP KOTA KENDARI
Competitiveness and Conditions of Main Commodities Capture Fisheries
in Kendari city
Fajriah
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Kendari
rhia.fajriah@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi daya saing dan hubungan keterkaitan antara
komponen penentu daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari. Informasi
yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah Kota
Kendari dalam membuat kebijakan yang strategis dalam perencanaan pengembangan sektor
perikanan berdasarkan komoditas unggulan. Penelian ini dilakukan di Kota Kendari, Provinsi
Sulawesi Tenggara pada bulan Mei sampai Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dengan pendekatan teori berlian porter. Metode analisis yang digunakan dalam teori
berlian porter mencakup komponen keadaaan faktor-faktor produksi, keadaan permintaan atas
barang dan jasa, keadaan para penyalur dan industri lainnya dan strategi perusahaan, struktur
dan keadaan kompetisi suatu industri wilayah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
berdasarkan keunggulan kompetitif bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari telah memiliki daya saing dan berdasarkan analisis keterkaitan antar komponen utama

bahwa sebagian besar keterkaitan antar komponen utama saling mendukung, kecuali komponen
industri terkait dan pendukung dengan struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan
memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung, sehingga diperlukan kebijakan
yang tepat dari pemerintah.
Kata Kunci : Daya Saing, Komoditas Unggulan, Perikanan Tangkap

ABSTRACT
The research objective are to analyze the conditions of competitiveness and the relationship
between the components of the leading commodity determinant of the competitiveness of
fisheries Kendari. The information generated from this study are expected to be a reference for
the government of Kendari in making strategic policy in planning the development of the
fisheries sector by leading commodity. This recent research conducted in the City of Kendari,
Southeast Sulawesi Province in May to August 2015. This study used a descriptive analysis
with diamond theory approach porter. The analytical method used in the theory of diamond
porter circumstances include component factors of production, the state of demand for goods
and services, state suppliers and other industry and corporate strategy, structure and state of an
industry competition area. The results obtained in this study based on the competitive
advantages that leading commodity of fisheries in Kendari been competitive and based analisis
linkages between the main components that most of the linkages between the main components
support each other, unless that component related industries and supporting the market structure,

competition and corporate strategy have linkage relationships that do not support each other, so
we need the right policies from the government.
Keywords: Competitiveness, Commodities, Capture Fishery

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

63

Fajriah,

PENDAHULUAN
Program revitalisasi perikanan
ditujukan untuk memacu pemanfaatan
potensi sumber daya perikanan guna
peningkatan kesejahteraan rakyat serta
diharapkan mampu memacu peningkatan
sumbangan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi secara agregat. Program

revitalisasi perikanan yang dilakukan di
Kota Kendari sebaiknya menitik beratkan pada komoditas-komoditas yang
menjadi unggulan di daerah tersebut,
sehingga komoditas-komoditas unggulan
tersebut dapat menjadi kompetensi inti
yang dapat bersaing dengan wilayah
lainnya. Oleh karena itu, analisis daya
saing komoditas-komoditas unggulan
perikanan tangkap di Kota Kendari juga
harus mendapat perhatian khusus agar
mampu bertahan dalam menghadapi
persaingan di pasar domestik maupun
internasional yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan perekonomian
daerah.
Berdasarkan potensi perikanan
tangkap yang dimiliki, Kota Kendari
telah memiliki keunggulan komparatif,
namun potensi tersebut dirasa belum
teroptimalkan dengan baik. Hal ini
tergambar dengan kondisi Kota Kendari

dimana sarana dan prasarana yang
menunjang aktivitas sektor perikanan
tang-kap terutama pada bidang yang
menyokong subsistem hilir agribisnis
perikanan di Kota Kendari dirasakan
masih relatif kurang mamadai. Hal ini
dapat dilihat dari kurang memadainya
berbagai fasilitas seperti: transportasi,
industri pengolahan, dan tempat
pemasaran.

64

Adanya sifat mudah rusak pada
komoditas perikanan tangkap, dapat
membuat
daya
saing
komoditas
perikanan tangkap menjadi rendah,

sehingga mengakibatkan rendahnya
kinerja
ekonomi
berbasis
sektor
perikanan tangkap di Kota Kendari. Hal
ini sesuai dengan pendapat Porter (1990)
dalam Fadillah, A (2011) bahwa terdapat
empat faktor utama yang menentukan
daya saing industri di suatu wilayah,
yaitu kondisi faktor sumber daya atau
faktor produksi seperti tenaga kerja dan
infrastruktur,
kondisi
permintaan,
kondisi industri terkait dan industri
pendukung, serta kondisi struktur,
persaingan, dan strategi perusahaan.
Keempat atribut tersebut didukung oleh
peranan pemerintah dan peranan

kesempatan
dalam
meningkatkan
keunggulan daya saing industri wilayah
yang secara bersama-sama membentuk
suatu sistem. Oleh karena itu, diperlukan
strategi yang tepat untuk meningkatkan
kualitas dan kemampuan daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap
agar mampu mengatasi permasalahanpermasalahan sektor perikanan di Kota
Kendari. Berdasarkan kondisi sektor
perikanan Kota Kendari, maka dapat
dilihat bahwa potensi perikanan Kota
Kendari yang besar belum sepenuhnya
mampu dikelola dengan baik sehingga
permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah bagaimana kondisi
daya saing dan hubungan keterkaitan
antara komponen penentu daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap

Kota Kendari.

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan

Tingkat dan kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan

METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Mei sampai dengan Agustus 2015.
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh responden yang memiliki
kontribusi besar dalam perumusan dan
pelaksanaan kebijakan peningkatan daya
saing agribisnis komoditas unggulan
perikanan Kota Kendari. Pihak-pihak
yang dimaksudkan dalam penelitian ini
terdiri dari:
1) Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan
(DKP) Kota Kendari

2) Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Kendari
3) Pihak Pengelola Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kendari
4) Pihak Pengelola PPI/TPI Sodohoa
Kendari
5) Nelayan-nelayan Kota Kendari
6) Pihak pengusaha produk-produk unggulan perikanan (ikan kering, abon
ikan, ikan asap, dan lain-lain) dan
pedagang komoditas baik segar serta
produk olahan ikan di Kota Kendari
Metode
pengambilan
sampel
dalam penelitian ini adalah non
probability sampling atau menggunakan
metode purposive sampling dimana
responden dipilih secara sengaja dengan
pertimbangan
respoden

tersebut
merupakan pihak-pihak yang memiliki
kontribusi besar (Sugiyono, 2012).
Dalam penelitian ini yakni perumusan
dan pelaksanaan kebijakan peningkatan
daya saing agribisnis komoditas
unggulan perikanan Kota Kendari.
Sehingga sampel dalam penelitian ini
adalah dari pihak pemerintah tiap-tiap
instansi dipilih satu atau dua orang

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

responden dan dari pihak nelayan dan
pedagang dipilih masing-masing sepuluh
responden.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder, yang bersifat kuantitatif
dan deskriptif kuantitatif. Data primer

diperoleh dari pengamatan langsung di
lapang dan wawancara serta pengisian
kuesioner dengan responden terpilih.
Data sekunder diperoleh dari studi
literatur beberapa skripsi, internet, bukubuku yang berkaitan dengan materi
penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS),
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Kota Kendari, Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kendari, PPI-TPI
Sodohoa Kendari, Bappeda Kota
Kendari, dan Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Metode
yang
digunakan
dalam
pengumpulan data adalah metode
observasi
langsung,
wawancara,

kuesioner, dan browsing internet.
Teknik analisis data dilakukan
secara deskriptif. Untuk menjawab
tujuan pertama penelitian ini, yaitu untuk
menganalisis kondisi dan tingkat daya
saing komoditas unggulan perikanan
tangkap di Kota Kendari, dilakukan
dengan analisis deskriptif
dengan
menggunakan Teori Berlian Porter.
Analisis Berlian Porter dapat
dilakukan untuk mengetahui daya saing
yaitu
dengan
menganalisis
tiap
komponen dari Teori Berlian Porter
(Porter’s Diamond Theory). Komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Factor Condition (FC), yaitu keadaan
faktor-faktor produksi dalam suatu
industri seperti tenaga kerja dan
infrastruktur.

65

Fajriah,

2) Demand Condition (DC), yaitu
keadaan permintaan atas barang dan
jasa dalam wilayah.
3) Related and Supporting Industries
(RSI), yaitu keadaan para penyalur
dan industri lainnya yang saling
mendukung dan berhubungan.
4) Firm Startegy, Structure, and Rivalry
(FSSR), yaitu strategi yang dianut
perusahaan pada umumnya, struktur
industri, dan keadaan kompetisi suatu
industri wilayah.
Untuk menjawab tujuan kedua
yaitu menganalisis hubungan keterkaitan
antara komponen penentu daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap
Kota Kendari digunakan analisis
deskriptif. Dimana terdapat komponen
lain yang terkait dengan keempat
komponen utama tersebut yaitu faktor
peran pemerintah dan peran kesempatan.
Keempat faktor utama dan dua faktor
pendukung tersebut saling berinteraksi.
Berdasarkan hasil analisis komponen penentu daya saing, kita dapat
menentukan komponen yang menjadi
keunggulan dan kelemahan daya saing
industri. Setiap komponen dalam
penentu daya saing komoditas unggulan
perikanan tangkap Kota Kendari memiliki hubungan keterkaitan. Hubungan
keterkaitan antar komponen daya saing
ini dapat berupa hubungan keterkaitan
yang saling mendukung dan hubungan
yang tidak saling mendukung. Selain
dapat dianalisis hubungan keterkaitan
antar komponen utama, juga dapat
dianalisis hubungan keterkaitan antara
komponen utama dengan komponen
penunjang. Hasil keseluruhan interaksi
antar komponen yang saling mendukung
sangat menentukan perkembangan yang

66

dapat menjadi competitive advantage
dari suatu industri.
HASIL
Terdapat empat faktor utama yang
menentukan daya saing industri di suatu
wilayah, yaitu kondisi faktor sumber
daya, kondisi permintaan, kondisi
industri terkait dan industri pendukung,
serta kondisi struktur, persaingan dan
strategi perusahaan. Hal ini juga berlaku
pada daya saing komoditas unggulan
perikanan tangkap di Kota Kendari.
Keempat atribut tersebut didukung oleh
peran
pemerintah
dan
peranan
kesempatan
dalam
meningkatkan
keunggulan daya saing industri wilayah
secara bersama-sama membentuk suatu
sistem.
Berdasarkan hasil analisis setiap komponen penentu daya saing pada
komoditas ungulan perikanan tangkap di
Kota Kendari selanjutnya dapat dianalisis keterkaitan antara komponenkomponen tersebut. Keterkaitan ini
dapat dilihat hubungan antar empat
komponen utama yang meliputi kondisi
faktor sumber daya, kondisi permintaan,
industri terkait dan pendukung, serta
struktur pasar, persaingan dan strategi
perusahaan. Selain itu, dapat diperoleh
pula hubungan antara empat komponen
utama dengan komponen penunjang
seperti peran pemerintah dan peran
kesempatan. Hubungan keterkaitan dari
komponen-komponen tersebut ada yang
bersifat saling mendukung dan ada juga
yang tidak saling mendukung antara satu
komponen utama daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan

Tingkat dan kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan

Persaingan, Struktur dan
Strategi Perusahaan (FSSR)
Peran
Kesempatan

Kondisi Faktor
Sumberdaya
(FC)
Industri
Pendukung dan
Terkait (RSI)

Kondisi
Permintaan (DC)

Peran
Pemerintah

Keterangan :
Garis ___ Menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang saling mendukung
Garis ....... Menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang mendukung komponen Utama

Gambar 1. Hubungan Keterkaitan antar Komponen Utama dan Komponen Penunjang Daya
Saing Komoditas Perikanan Tangkap Kota Kendari.

Secara keseluruhan gambaran
mengenai hubungan keterkaitan antar
komponen utama dan keterkaitannya
dengan komponen penunjang daya saing
komoditas perikanan tangkap Kota
Kendari dapat dilihat pada Gambar 1.
Sebagian
besar
hubungan
keterkaitan antar komponen utama saling
mendukung dan terdapat satu komponen
utama
yang
memiliki
hubungan
keterkaitan tidak saling mendukung. Hal
ini mengindikasikan bahwa kondisi daya
saing usaha perikanan tangkap di Kota
Kendari telah menghampiri keadaan
optimal sehingga masih sangat perlu
adanya peningkatan daya saing di setiap
komponen utama untuk mencapai
kondisi daya saing yang optimal.
Peningkatan daya saing tersebut dapat

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

didukung oleh komponen penunjang
peran pemerintah dan peran kesempatan
karena kedua komponen penunjang ini
dapat mendukung komponen utama daya
saing usaha perikanan tangkap Kota
Kendari.
PEMBAHASAN
1. Daya Saing Komoditas Unggulan
Perikanan Tangkap Kota Kendari
Peningkatan produksi perikanan di
Kota Kendari saat ini ditempuh melalui
upaya-upaya ekstensifikasi, intensifikasi,
diversifikasi dan rehabilitasi. Produksi
perikanan Kota Kendari didominasi oleh
subsektor perikanan tangkap yakni pada
tahun 2013 tercatat 30.887,81 ton

67

Fajriah,

sedangkan perikanan budidaya tercatat
170,95 ton (DKP Kota Kendari, 2014).
Daya
saing
wilayah
yang
berbasiskan komoditas unggulan tidak
bisa menggantungkan keunggulannya
sebatas pada keunggulan komparatif saja
yang hanya memperhatikan keberlimpahan produksi komoditas tersebut,
tetapi juga harus didukung oleh
keungulan
kompetitif
yang
memperhatikan secara keseluruhan
kondisi komoditas tersebut mulai dari
kondisi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kondisi pasar, kebijakan
pemerintah, kondisi infrastruktur dan
kondisi industri. Sesuai pernyataan
Widodo (2006) bahwa jumlah produksi
tinggi
berbanding
lurus
dengan
keunggulan dan daya saing suatu
produk. Daya saing suatu wilayah selain
dapat
dilihat
dari
keunggulan
komparatifnya juga harus dilihat
keunggulan kompetitifnya
Hal ini pula berlaku pada
komoditas unggulan perikanan tangkap
Kota Kendari sebagai penentu daya
saing wilayah selain dapat dianalisis
keunggulan
komparatifnya
dengan
menggunakan analisis LQ dapat juga
dianalisis dari segi keunggulan kompetitifnya. Analisis daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap Kota
kendari
dapat
dianalisis
dengan
menggunakan teori berdasarkan berlian
porter (Porter’s Diamond). Menurut
Porter (1990) dalam Fadilah.A (2011)
menyatakan terdapat empat faktor utama
yang menentukan daya saing industri di
suatu wilayah, yaitu kondisi faktor
sumber daya, kondisi permintaan,
kondisi industri terkait dan industri
pendukung, serta kondisi struktur,

68

persaingan dan strategi perusahaan.
Keempat atribut tersebut didukung oleh
peran
pemerintah
dan
peranan
kesempatan
dalam
meningkatkan
keunggulan daya saing industri wilayah
secara bersama-sama membentuk suatu
sistem. Berdasarkan hasil penelitian
Fajriah (2015) diperoleh 15 komoditas
unggulan yang menentukan keunggulan
komparatif perikanan tangkap di Kota
Kendari yakni : layang, lemadang,
beloso, sunglir, ikan pedang, setuhuk
hitam, tongkol krai, cakalang, banyar,
kenyar, tuna mata besar, madidihang,
baronang kuning, gurita dan mako.
a. Kondisi Faktor Sumber Daya
Kondisi faktor sumber daya yang
berpengaruh terhadap daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap
Kota Kendari meliputi sumber daya fisik
atau alam, sumber daya manusia, sumber
daya ilmu pengetahuan dan teknologi,
sumber daya modal, serta sumber daya
infrastruktur. Kelima faktor ini memiliki
keterkaitan dalam menentukan daya
saing komoditas unggulan perikanan
tangkap di Kota Kendari.
Sumber daya perikanan yang
mempengaruhi daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari meliputi : ketersediaan daerah
penangkapan, sarana produksi perikanan
(kapal, alat tangkap, dan perlengkapan
penangkapan), biaya-biaya yang terkait
dalam penangkapan komoditas unggulan
perikanan tangkap di Kota Kendari.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Kendari tahun 2014 ratarata jumlah produksi perikanan tangkap
Kota Kendari mengalami peningkatan
sebesar 1,1%. Adapun jumlah nelayan

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan

Tingkat dan kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan

yang berdomisili di Kota Kendari
cenderung mengalami peningkatan tiap
tahunnya, tercatat pada tahun 2012
sebanyak 6.896 orang dan meningkat di
tahun 2013 menjadi 6.926 orang (BPS,
2014).
b. Kondisi Permintaan
Kondisi permintaan merupakan
faktor yang cukup penting dalam upaya
peningkatan daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari. Kondisi permintaan selanjutnya
akan dijelaskan melalui tiga faktor utama
yaitu komposisi permintaan domestik,
jumlah
permintaan
dan
pola
pertumbuhan serta internasionalisasi
permintaan domestik. Dalam komposisi
permintaan
domestik
terdapat
perusahaan-perusahaan di Kota Kendari
yang mendukung alur permintaan
eksportir. Perusahaan tersebut terletak di
kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera
Kendari seperti : PT. Kamal Cahaya
Putera, PT. Abadi Makmur Ocean, PT.
Sultra Tuna Samudera, PT. Yanagi
Histalaraya, PT. Cilacap Samudera,
PT.Kelola Mina Laut (PPS Kendari,
2014).
c. Industri Terkait dan Pendukung
Keberadaan industri terkait dan
pendukung dalam tatanan kegiatan usaha
komoditas unggulan perikanan tangkap
di Kota Kendari yang telah memiliki
daya saing juga akan mempengaruhi
tingkat daya saing industri utamanya
yakni produksi penangkapan ikan.
d. Persaingan, Struktur dan Strategi
Perusahaan
Persaingan
dalam
industri
agribisnis komditas perikanan tangkap

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

merupakan salah satu salah satu faktor
pendukung daya saing antar unit-unit
perusahaan yang terdapat dalam industri
di Kota Kendari. Persaingan dalam
suatu
industri
tersebut
sangat
berpengaruh terhadap struktur dan
strategi yang digunakan untuk dapat
bersaing dalam industri tersebut.
e. Peran Pemerintah
Pemerintah
berperan
sebagai
pembuat
kebijakan,
memfasilitasi
berbagai
stakeholders
dalam
menyampaikan aspirasi, melakukan
pengawasan dan pendampingan dalam
sektor perikanan. Peran tersebut
diharapkan turut serta mendukung
peningkatan daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap Kota
Kendari.
Pemerintah dalam hal ini
antara lain pemerintah Kota Kendari,
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Kota dan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kota Kendari, dan
Pelabuhan
Perikanan
Samudera.
Selanjutnya saling bersinergi dan
berkoordinasi antar lembaga-lembaga
tersebut.
f. Peran Kesempatan
Peran kesempatan merupakan
faktor eksternal dalam struktur agribisnis
perikanan tangkap. Hal ini karena faktor
kesempatan berada diluar kendali
nelayan, pengumpul, pengolah, pemasar,
dan pemerintah.
Peran kesempatan
dapat
menjadi
peluang
untuk
meningkatkan daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari. Kesempatan dapat muncul
karena
adanya
peluang
untuk
memperbaiki kondisi perikanan yang

69

Fajriah,

seharusnya dimanfaatkan dengan baik
oleh pihak yang berkepentingan.
2. Keterkaitan antar Komponen Daya
Saing
Komoditas
Unggulan
Perikanan Tangkap
Berdasarkan hasil analisis setiap
komponen penentu daya saing pada
komoditas ungulan perikanan tangkap di
Kota
Kendari
selanjutnya
dapat
dianalisis keterkaitan antara komponenkomponen tersebut. Keterkaitan ini
dapat dilihat hubungan antar empat
komponen utama yang meliputi kondisi
faktor sumber daya, kondisi permintaan,
industri terkait dan pendukung, serta
struktur pasar, persaingan dan strategi
perusahaan. Selain itu, dapat diperoleh
pula hubungan antara empat komponen
utama dengan komponen penunjang
seperti peran pemerintah dan peran
kesempatan. Hubungan keterkaitan dari
komponen-komponen tersebut ada yang
bersifat saling mendukung dan ada juga
yang tidak saling mendukung antara satu
komponen utama daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari.
Berikut
ini
penjelasan
mengenai keterkaitan antar komponen
utama daya saing komoditas unggulan
perikanan tangkap Kota Kendari :
a. Kondisi Faktor Sumber daya dengan
Kondisi Permintaan
Kondisi faktor sumber daya dengan
kondisi
permintaan
memiliki
hubungan keterkaitan yang saling
mendukung. Hal ini disebabkan
karena faktor sumber daya yang
menunjang
produksi
perikanan
tangkap di Kota Kendari berdasarkan
data produksi dan data perdagangan
lokal maupun diantarpulaukan telah

70

mampu
memenuhi
permintaan
domestik.
b. Kondisi Faktor Sumber Daya dengan
Industri Terkait dan Pendukung
Kondisi faktor sumber daya dengan
industri terkait dan pendukung
memiliki hubungan keterkaitan yang
saling mendukung. Hal ini berdasarkan pada ketersediaan industri sarana
produksi seperti bahan bakar, alat
tangkap dan lainnya untuk menunjang
usaha penangkapan ikan yang
didukung oleh pihak pemerintah,
swasta, kelompok usaha dan koperasi
nelayan. Selain itu karena terdapatnya
industri pengolahan ikan yang
menjadi sarana peningkatan nilai
tambah produk perikanan baik skala
besar untuk memenuhi kebutuhan
antar pulau dan ekspor seperti fillet
dan pembekuan, maupun skala kecil
(KUB atau UMKM) yang memenuhi
kebutuhan lokal dan antar pulau
seperti abon, bakso, ikan asap, ikan
kering, pindang ikan, nuget dan lainlain.
c. Kondisi Faktor Sumber Daya dengan
Struktur Pasar, Persaingan dan
Strategi Perusahaan.
Kondisi pada faktor ini memiliki
hubungan keterkaitan yang saling
mendukung. Hal ini didasarkan pada
kondisi sumber daya infrastruktur
yang ada di Kota Kendari sejauh ini
dianggap
mampu
meningkatkan
usaha perikanan tangkap.
Sarana
infrastruktur tersebut antara lain
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
yang dilengkapi dengan fasilitas
utama dan pendukung yang sangat
memadai, Tempat Pendaratan Ikan,
Stasiun Pengisian Bahan Bakar

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan

Tingkat dan kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan

Minyak untuk Nelayan (SPBN),
pasar ikan, tempat pelayanan air
bersih dan lain sebagainya.
d. Kondisi Permintaan dengan Industri
Terkait dan Pendukung
Kondisi pada sektor ini memiliki
hubungan keterkaitan yang saling
mendukung.
Hal ini disebabkan
industri terkait dan pendukung
terutama
industri
hilir
yakni
pengolahan dan pemasaran telah
mampu
memenuhi
permintaan
domestik walaupun dengan skala
usaha kecil. Berdasarkan survey di
lapangan,
pasar
produk-produk
olahan hasil perikanan di Kota
Kendari didominasi oleh hasil olahan
dari industri pengolahan lokal seperti
kelompok Chikanos food, Wanita
pesisir pantai, Haerunisa dan lainlain. Selain itu pula preferensi
konsumen Kota Kendari dalam
memenuhi asupan proteinnya lebih
banyak memilih ikan segar dibanding
ikan olahan.
e. Kondisi Permintaan dengan struktur
pasar, persaingan, dan strategi
perusahaan
Kondisi Permintaan dengan struktur
pasar, persaingan, dan strategi
perusahaan
memiliki
hubungan
keterkaitan yang saling mendukung.
Hal ini didasarkan bahwa produksi
ikan hasil tangkapan Kota Kendari
cukup mampu memenuhi kebutuhan
bahan baku bagi perusahaan maupun
kelompok usaha pengolahan. Namun
walaupun stok ikan segar sebagai
bahan baku cukup tersedia di Kota
Kendari setiap perusahaan maupun
kelompok usaha melakukan strategi
menjalin kerjasama dengan mem-

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

berikan bantuan modal atau pinjaman
modal melaut ke nelayan-nelayan
agar ikan hasil tangkapannya dijual
langsung ke perusahaan tersebut.
Strategi ini dilakukan untuk menjaga
kontinuitas volume produksi dan
memastikan ketersediaan bahan baku.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan Saptana (2010) diperlukan
strategi kemitraan untuk menjaga
keberlanjutan usaha.
f. Industri Terkait dan Pendukung
dengan Struktur Pasar, Persaingan
dan Strategi Perusahaan
Industri Terkait dan Pendukung
dengan Struktur Pasar, Persaingan
dan Strategi
Perusahaan memiliki
hubungan keterkaitan yang tidak
saling mendukung. Hal ini disebabkan karena struktur pasar yang
terbentuk adalah pasar persaingan
tidak sempurna.
Dalam hal ini
nelayan Kota Kendari sebagai pihak
produsen utama penyedia bahan baku
tidak memiliki posisi yang kuat untuk
menentukan harga sesuai keinginan
mereka sehingga terjadi kegagalan
pasar dalam mentrasfer harga output
atau hasil tangkapan ikan ketingkat
nelayan sebagai akibat sifat usaha
perikanan yang beresiko tinggi
terhadap kondisi alam. Kegagalan
pasar
tersebut
terjadi
karena
berlakunya
praktek
monopsoni
(pembeli menguasai harga pasar),
selain itu penyebab pasar faktor
domestik yang tidak sempurna adalah
tidak adanya lembaga yang dapat
memberikan
pelayanan
yang
kompetitif serta informasi pasar yang
lengkap. Namun persaingan antar
produsen pengolah hasil perikanan

71

Fajriah,

berbeda dengan nelayan karena
mekanime pasar yang terbentuk
cenderung pada pasar persaingan
sempurna karena harga yang diterima
dari konsumen ditentukan oleh
mekanisme pasar karena adanya
permintaan konsumen dan penawaran
produk dari berbagai produsen.
Selanjutnya setelah menganalisis
keterkaitan antar komponen utama
tersebut, maka perlu pula menganalisis
keterkaitan antara komponen penunjang
dengan komponen utama daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap
di Kota Kendari. Penjelasan mengenai
hal tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Peran Pemerintah terhadap semua
komponen utama
Peran pemerintah pada umumnya
mendukung komponen utama daya
saing komoditas unggulan perikanan
tangkap Kota Kendari seperti faktorfaktor
sumber
daya,
kondisi
permintaan, industri terkait dan
pendukung. Namun dari komponen
utama yakni struktur pasar dan
persaingan, kebijakan pemerintah
belum memberikan perlindungan
terhadap nelayan yang menjual hasil
tangkapannya utamanya bagi nelayan
yang melakukan kerja sama dengan
pihak perusahaan, nelayan kurang
diberi kebebasan dalam menentukan
harga atau keadaan posisi tawar yang
lemah. Sehingga sangat diharapkan
kebijakan pemerintah melalui regulasi
yang lebih berpihak pada nelayan
utamanya dalam hal penawaran harga.
Terlepas dari kekurangan tersebut,
pemerintah Kota Kendari sebagaimana telah dipaparkan pada sub
pokok bahasan sebelumnya memiliki

72

program-program
yang
sangat
mendukung
komponen-komponen
utama yang sangat dibutuhkan dalam
rangka peningkatan daya saing usaha
perikanan tangkap Kota Kendari.
2. Peran Kesempatan Terhadap Semua
Komponen Utama
Peran kesempatan yang berkaitan
dengan sektor perikanan tangkap di
Kota Kendari saat ini hanya memiliki
hubungan
keterkaitan
dengan
komponen utama kondisi faktor
sumber daya, kondisi permintaan,
serta industri terkait dan pendukung
dimana keterkaitan tersebut bersifat
mendukung.
Sedangkan
peran
kesempatan yang ada tidak memiliki
keterkaitan dengan komponen utama
struktur pasar, persaingan dan strategi
perusahaan. Artinya peran kesempatan tidak mempengaruhi secara
langsung kondisi dari struktur pasar,
persaingan dan strategi perusahaan.
Artinya peran kesempatan tidak
mempengaruhi
secara
langsung
kondisi dari struktur pasar, persaingan
dan strategi perusahaan perikanan di
Kota Kendari.
Peran kesempatan yang mendukung komponen utama kondisi faktor
sumber daya adalah adanya perkembangan teknologi penangkapan ikan
seperti perahu berbahan dasar fiber.
Terdapat pula teknologi lain yang
diperkenalkan oleh DKP Kota Kendari
yakni rumah/tempat tinggal ikan yang
belakangan disebut apartemen ikan yang
diharapkan dapat meningkatkan jumlah
produksi perikanan. Selanjutnya peran
kesempatan yang mendukung kondisi
permintaan
adalah
meningkatnya
permintaan pasar lokal di Kota Kendari

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan

Tingkat dan kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan

setiap tahunnya yang mengindikasikan
meningkat
pula
kebutuhan
akan
konsumsi ikan.
SIMPULAN
1.

2.

Berdasarkan analisis keunggulan
kompetitif dengan menggunakan
Teori Berlian Porter maka dapat
disimpulkan
bahwa
komoditas
unggulan perikanan tangkap di Kota
Kendari telah memiliki daya saing
walaupun
belum
sepenuhnya
optimal peran pemerintah dalam
mendukung
nelayan
sebagai
produsen bahan baku. Sehingga
dibutuhkan kebijakan yang tepat
dari pemerintah.
Berdasarkan analisis keterkaitan
antar komponen utama dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
keterkaitan antar komponen utama
saling mendukung. Dalam hal ini
pemerintah memiliki peran yang
mendukung semua komponen utama
kecuali komponen industri terkait
dan pendukung dengan struktur
pasar, persaingan dan strategi
perusahaan memiliki hubungan
keterkaitan yang tidak saling
mendukung.

SARAN
1. Pemerintah Kota Kendari dalam
melakukan pembangunan sektor
perikanan,
mengutamakan
pembangunan infrastruktur dan
industri yang memadai mulai dari
hulu
hingga
hilir
sehingga
peningkatan daya saing terhadap
komoditas unggulan dapat lebih

Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO 3(1): April 2016

cepat
diwujudkan.
Namun
komoditas yang bukan unggulan
diharapkan tetap menjadi perhatian
sebagai
penyokong
industri
pengolahan hasil perikanan.
2. Pemerintah
Kota
Kendari
seharusnya
membuat
regulasi
khusus
perlindungan
nelayan
utamanya nelayan kecil dalam
struktur pasar sehingga mereka
memiliki
kesempatan
dalam
menentukan harga sehingga tercipta
pula persaingan pasar sempurna
mulai dari hulu hingga ke hilir usaha
perikanan tangkap di Kota Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2014. Kota Kendari Dalam Angka.
Kendari Sulawesi Tenggara: Badan
Pusat Statistik. Kendari
BPS. 2014. Sulawesi Tenggara Dalam
Angka. Provinsi Sulawesi Tenggara:
Badan Pusat Statistik. Kendari
DKP Kota Kendari. 2013. Laporan
Tahunan Dinas Kelautan dan
Perikanan. Kendari.
Fajriah. 2015. Analisis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kota
Kendari. Laporan Penelitian Hibah
Desentralisasi
Dosen
Pemula
Kemenristek Dikti. Universitas
Muhammadiyah Kendari. Kendari.
Fadillah. 2011. Analisis Daya Saing
Komoditas
Unggulan
sektor
Perikanan Provinsi Jawa Timur .
Tesis. IPB. Bogor.
PPS Kendari. 2014. Laporan Tahunan
Pelabuhan Perikanan Samudera
Kendari. Kendari.
Saptana. Keunggulan Komparatif dan
Kompetitif dan Strategi Kemitraan.
Dalam
www.ejournal.unud.ac.id.
[20 Desember 2010].
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

73

Fajriah,

Widodo T. 2006. Perencanaan Pembangunan, Aplikasi Komputer (Era
Otonomi Daerah). UPP STIM
YKPN. Yogyakarta.

74

ISSN : 2355-6617,
ojs.uho.ac.id/index.php/bisnisperikanan