masyarakat, juga faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor budaya, sosial, ekonomi, politik dan lain- lain.
Dengan demikian seorang hakim dalam memberikan putusan terhadap kasus yang sama dapat berbeda karena antara hakim yang satu dengan yang
lainnya mempunyai cara pandang serta dasar pertimbangan yang berbeda pula.
Berdasarkan uraian tersebut di atas menarik untuk dilakukan penelitian terkait dengan penyelesaian kasus tentang ekploitasi atau
eksplorasi Minyak dan Gas Bumi. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian mengenai:
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI Studi
Pada Pengadilan Negeri Blora
1.2 Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Aktiktivitas eksplorasi memainkan peran penting untuk menjaga tingkat
cadangan minyak
dan gas
serta mencegah
penurunan produksi. Sedangkan ekploitasi bertujuan untuk menghasilkan Minyak dan
Gas Bumi dari Wilayah Kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan,
dan pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian Minyak dan Gas Bumi di lapangan serta kegiatan lain yang mendukungnya.
Dengan struktur daerah di Blora yang sejak zaman penjajahan belanda banyak
dilakukan eksploitasi,
banyak rakyat
di sana
sekarang menggantungkan nasib hidup mereka dari sumur sumur tua yang sudah tidak
dieksploitasi oleh pemerintah. Namun untuk mengeksploitasi sekarang tidak mudah, hal ini dikarenakan rakyat harus mengurus surat-surat ijin kontrak
kerja dan surat ijin usaha. Hal ini menjadi gejolak bagi masyarakat yang sejak dahulu mengeksploitasi tanpa mengurus persyaratan-persyaratan di atas.
Apalagi sekarang untuk bisa eksploitasi sumur minyak sekarang harus berbentuk Koperasi Unit Desa, ini menyebakan masyarakat nekat melakukan
eksplorasi tanpa melakukan pengurusan surat-surat kontrak kerja dan ijin usaha ataupun berusaha mendirikan koperasi bersama kelompok-kelompok
kerja di daerahnya. Penulis mengidentifikasi masalah yang ada di Balai Pemasyarakatan
adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap regulasi terkait
dengan eksploitasi sumur-sumur minyak yang ada ?. 2. Bagaimana koordinasi dari pemerintah, masyarakat, serta
pertamina yang dalam hal ini sebagai penadah minyak dari sumur tradisional ?.
3. Bagaimana pengurusan syara-syarat ekpoitasi oleh KUD, kontraktor, maupun BUMD ke dirjen MIGAS terlalu rumit
sehingga membuat masyarakat kesulitan mengurusnya ?.
4. Bagaimana koordinasi penegak hukum dengan masyarakat dan PERTAMINA kurang dalam mengatasi ekplorasi dan eksploitasi
ilegal, karena masyarakat mengaggap mereka tidak mencuri minyak sebab masyarakat menjual minyak itu ke Pertamina
sehingga mereka merasa membantu eksploitasi ?. 5. Bagaimana upaya-upaya penegak hukum dalam mengatasi
hambatan yang dihadapi penegak hukum dalam menangani kasus Eksplorasi atau Eksploitasi ilegal, mengingat rumitnya perizinan
serta kultur masyarakat yang sudah dari dahulu mengolah sumur- sumur tua ?.
1.2.2 Pembatasan Masalah