Metode Pengumpulan Data Keabsahan Data

wawancara secara langsung kepada informan. Adapun para pihak tersebut antara lain: 8.4.1 Responden Responden adalah orang yang menjadi sumber utama dalam suatu penelitian terkait dengan informasi yang dibutuhkan. Responden dalam penelitian ini adalah Hakim maupun Panitera Pengadilan Negeri Blora yang menangani perkara terkait tindak pidana ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. 8.4.2 Informan Informan adalah orang yang menjadi informasi pokok tentang situasi dan latar belakang penelitian yang dilakukan oleh penulis. Informan dalam penelitian ini adalah para pihak yang mengetahui secara pasti pelaksanaan penyelesaian tindak pidana ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang diselesaikan lewat jalur litigasi yang dalam hal ini adalah Pengadilan Negeri Blora maupun pihak-pihak yang terkait lainnya.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Menurut Soerjono Soekanto dalam penelitian lazimnya dikenal tiga alat pengumpul data, yaitu studi dokument atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara atau interview Amirudin dan Asikin 2004:67. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 1 Wawancara interview “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan” Moleong 2002:135. Melalui wawancara, diharapkan peneliti memperoleh gambaran mengenai Hambatan dan upaya Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana eksplorasi atau eksploitasi minyak dan gas tanpa mempunyai kontrak kerja atau surat ijin usaha. 2 Pengamatan Observasi Pengamatan dalam penelitian ilmiah dituntut terpenuhinya persyaratan- persyaratan tertentu validitas dan realibitas, sehingga hasil pengamatan sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran pengamatan Amirudin dan Asikin 2004:72-73 Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan setting kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang sesuatu peristiwa yang bersangkutan. 3 Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, prasasti, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa buku-buku, dokumen, serta sumber lain yang relevan guna untuk memperoleh informasi tentang Tindak Pidana Eksplorasi dan Eksploitasi tanpa kontrak kerja maupun surat izin usaha.

3.7 Keabsahan Data

Untuk mengabsahkan data diperlukan teknik pemeriksaan data. ”Teknik keabsahan data atau biasa disebut validitas data didasarkan pada empat kriteria yaitu kepercayaan, keterlatihan, ketergantungan, dan kepastian” Moleong 2002:173. Teknik yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data dalam penelitian dilapangan salah satunya adalah teknik triangulasi. “Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” Moleong 2002:178. Triangulasi yang sering digunakan antara lain sebagai berikut : 1 Triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek baik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda dalam metode kualitatif. 2 Memanfaatkan pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data dari pemanfaatan pengamat akan membantu mengurangi bias dalam pengumpulan data. Teknik triangulasi yang dilakukan oleh penulis adalah melalui triangulasi dengan sumber data dengan cara membandingkan data-data yang telah diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan atau observasi, data dari hasil wawancara langsung terhadap berbagai pihak dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah di Pengadilan Negeri Blora. Sedangkan ketekunan dalam penelitian dilakukan penulis dengan cara melakukan penelitian secara teliti, rinci, hati-hati, dan terus-menerus dalam kurun waktu yang telah ditentukan diikuti dengan wawancara terhadap para pihak yang terkait secara intensif terhadap subjek agar diperoleh data dengan hasil yang baik.

3.8 Model Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Pemalsuan Uang Kertas Rupiah Dan Pengedarannya Di Kotamadya Medan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

1 100 153

Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Pemalsuan Uang Kertas Rupiah Dan Pengedarannya Di Kotamadya Medan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

1 72 153

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Penyalahgunaan Izin Keimigrasian Menurut Undang-Undang Ri No. 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

3 119 119

Tinjauan Vonis Pidana Dalam Kasus Narkoba Sebagai Upaya Penegakan Hukum Dan Nilai Sosial (Studi Kasus Narkoba di Pengadilan Negeri Medan)

1 22 141

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi di Pengadilan Negeri Medan)

1 78 149

PENEGAKAN HUKUM PIDANA OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 18

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERZINAHAN DI PENGADILAN NEGERI SRAGEN Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Perzinahan Di Pengadilan Negeri Sragen.

0 2 13

PENDAHULUAN Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Perzinahan Di Pengadilan Negeri Sragen.

0 2 13

PENGAWASAN PELAKSANAAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI DAERAH LEPAS PANTAI pp0171974

0 0 50

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENJUALAN GAS ELPIJI BERSUBSIDI DITINJAU DARI PASAL 53 Huruf d UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI (Studi Kasus Putusan Di Pengadilan Negeri Sungailiat) SKRIPSI

0 0 14