29
2.4.2.1 Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Indonesia lebih kurang 200 juta dengan separuh diantaranya adalah kaum wanita, merupakan salah satu modal dasar pembangunan
yang harus didayagunakan semaksimal mungkin. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat ditandai dengan tumbuhnya industri-industri baru yang menimbulkan
peluang bagi angkatan kerja pria maupun wanita. Bekerja di bidang industri telah memberikan daya tarik yang kuat bagi tenaga kerja wanita. Golongan tenaga kerja
wanita sangat rawan terhadap masalah gizi. Pekerja wanita dituntut untuk meningkatkankemampuan dan kapasitas kerja secara maksimal, tanpa
mengabaikan kodratnya sebagai wanita. Untuk kerja fisik wanita mempunyai VO
2 max
15-30 lebih rendah dari pada laki –laki. Kondisi tersebut menyebabkan
prosentase lemak tubuh wanita lebih tinggi dan kadar Hb darah lebih rendah dari pada laki
–laki. Wanita mempunyai maksimum tenaga aerobic sebesar 2,4 Lmenit, sedangkan pada laki
–laki sedikit lebih tinggi yaitu 3,0 Lmenit . kegiatan wanita pada umunya lebih banyak membutuhkan keterampilan tangan dan kurang
memerlukan tenaga Tarwaka, 2004:9
2.4.2.2 Usia
Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam umur pertengahan 20 dan kemudian menurun dengan bertambahnya umur daan akan berkurang
sebanyak 20 pada usia 60 tahun. Berkurangnya kebutuhan tenaga tersebut dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik. Umur perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Bertambahnya umur akan diikuti penurunan VO
2
max, tajam
30 penglihatan, pendengaran, kecepatan membedakan sesuatu, membuat keputusan,
dan mengingat jangka pendek Tarwaka dkk, 2004:9.
2.4.2.3 Masa Kerja
Robbins 2001 menyatakan bahwa masa kerja merupakan kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja disuatu tempat. Masa kerja dapat
mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Akan memberikan pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya personal semakin
berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
2.4.2.4 Tingkat Pendidikan