34 yang sangat penting dalam upaya menyehatkan, mencerdakan serta meningkatkan
produktivitas kerja Anies, 2005:24. Manusia yang sehat  dan mendapatkan makanan yang cukup, baik kualitas,
maupun kuantitasnya akan memiliki kemampuan yang maksimal , manusia harus memperoleh  makanan  yang  cukup  sehingga  memperoleh  semua  zat  gizi  yang
diperlukan  untuk  pertumbuhan,  perbaikan,  dan  pemeliharaan  jaringan  tubuh  dan terlaksananya  fungsi  faal  normal  dalam  tubuh,  disamping  memperoleh  energi
yang  cukup  untuk  memungkinkan  kerja  yang  maksimal  Sjahmien  Moehji, 2003:11.
2.4.5 Kebugaran Jasmani
Perlu adanya peningkatan kualitas tenaga kerja sebagai sumber daya insan, baik peningkatan fisik maupun non fisik. Sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan  modal  dasar  sekaligus  menjadi  kunci  keberhasilan  pembangunan nasional.  Untuk  meningkatkan  kemampuan  manusia  atau  tenaga  kerja  agar
mempunyai produktivitas kerja yang optimal, maka diperlukan tenaga kerja yang mempunyai  kebugaran  jasmani  yang  tinggi,  sehingga  mampu  mengatasi  beban
kerja yang diberikan kepadanya. Kebugaran jasmani adalah salah satu aspek fisik dari kesegaran  yang menyeluruh   total  fitness  yang meberi kesanggupan  kepada
seseorang  untuk  menjalani  hidup  yang  produktif  dan  dapat  menyesuaikan  diri pada  tiap  pembebanan  atau  stress  yang  layak.  Pembebanan  fisik  pada  seseorang
tergantung pada tugasnya. Kebugaran jasmani yang ia miliki harus sesuai dengan pembebanan  dalam  kehidupannya.  Kebugaran  jasmani  menentukan  kesanggupan
seseorang  untuk  melakukan  pekerjaannya  sehari-hari.  Berdasarkan  penelitian
35 Ryawati2006 terhadap tenaga kerja wanita bagian penjahitan yang menunjukkan
bahwa ada hubungan antara kesegaran jasmani dengan produktivitas kerja. Salah satu ciri orang yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik adalah adanya
semangat  kerja  yang  tinggi,  senantiasa  berupaya  untuk  melaksankan  suatu pekerjaan  lebih  efisien  dan  mempunyai  daya  tahan  terhadap  penyakit  serta  tidak
mudah stress.
2.5 KERANGKA TEORI
Gambar 2.1  :  Kerangka Teori
Sumber  :  Tarwaka  2004,  Sugeng  Budiono  2003,  Suma‟mur  P.K 2009,
Muchdarsyah Sinungan2003,
Sritomo Wignjosoebroto
2003,Sjahmien  Moehji2003,  Hiperkes  2003,  Emil  Salim  2002, Djoko  Pekik  2004,  Pandji  Anoraga  2001,  Eko  Nurmianto  2003,
Soekidjo Notoadmodjo 2007, Robbins 2001
Kapasitas kerja: 1.  Jenis kelamin
2.  Usia 3.  Masa kerja
4.  Pendidikan 5.  Status gizi
6.  Kebugaran
jasmani Beban kerja :
faktor eksternal dan internal
Beban tambahan
akibat lingkungan kerja:
1.  Faktor fisik 2.  Faktor kimia
3.  Faktor biologis 4.  Faktor fisiologis
5.  Faktor sosio-psikologis
Produktivitas kerja