26 dan  manfaat  sosial  dapat  menambah  percaya  diri  dan  sarana  berinteraksi  Djoko
Pekik 2004:9.
2.3.6 Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani
Tes  kebugaran  jasmani  bertujuan  untuk  mengetahui  kondisi  atau  status kebugaran  jasmani  seseorang  serta  sebagai  upaya  program  pelatihan  untuk
pemeliharaan atau peningkatan kebugaran jasmaninya. Tingkat kebugaran jasmani dilakukan  dengan  cara  pengukuran  menggunakan  harvard  step  test,  pengukuran
ini dilakukan dengan cara naik turun bangku dengan tinggi 48 cm untuk pria, dan 43 cm untuk wanita, dengan mengikuti irama metronome secara teratur selama 5
menit,  sarana  yang  harus  disiapkan  adalah  bangku  harvard,  stopwatch, metronome, formulir, dan alat tulis. Setelah responden melakukan test, responden
beristirahat dan setelah 1 menit denyut nadinya dihitung selama 30 detik. Tes ini dilakukan
untuk mengukur
kebugaran jasmani
berdasarkan nadi
pemulihanWahjoedi, 2001:58. Perhitungan denyut nadi ada 2 cara yaitu : 1.  Cara cepat : denyut nadi dihitung pada 1 menit setelah tes.
2.  Cara  lambat:  dihitung  3  kali  masing- masing  30  detik  yaitu  1‟30”,  2‟30”,
3‟30”. Penilaian  kebugan  jasmani  dilakukan  dengan  menggunakan  rumus
Physical Effeciency Index PEI
Sumber :  Wahjoedi, 2001:7 Perhitungan cara cepat : PEI =
lama latihan det x 100 5,5 x hitungan denyut nadi pertama
Perhitungan cara lambat : PEI = lama latihan det x 100
2 x nadi „1 + „2+‟3
27
Tabel 2.2   :  Kriteria Penilaian Harvard Step Test Cara Cepat
Kategori Skor
Baik 80
Sedang 50-80
Kurang 50
Sumber : Wahjoedi, 2001:73
2.4 Faktor  Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu beban kerja, kapasitas kerja  dan  beban  tambahan  akibat  lingkungan  kerja.  Beban  kerja  berhubungan
dengan  beban  fisik,  mental  maupun  sosial  yang  mempengaruhi  tenaga  kerja. Sedangkan  kapasitas  kerja  berkaitan  dengan  kemmapuan  untuk  menyelesaikan
pekerjaan pada waktu tertentu. Beban tambahan akibat lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis dan psikologis Depkes RI, 1990:173
2.4.1 Beban Kerja
Beban  yang  diterima  atau  ditanggung  oleh  seseorang  pekerja  dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti mengangkat, menyangkul, berlari, memikul,
mendayung.  Pembebanan  yang  dibenarkan  adalah  pembebanan  yang  melebihi 30-40  dari  kemampuan  kerja  maksimum  tenaga  kerja  dalam  waktu  8  jam
sehari  dengan  memperhatikan  peraturan  jam  kerja  yang  berlaku.  Pembebanan yang  lebih  berat  diperkenankan  dalam  waktu  yang  lebih  singkat  dan  ditambah
dengan  istirahat  yang  sesuai  dengan  bertambah  ber atnya  beban  Suma‟mur  P.K
2009: 54 Faktor yang mempengaruhi beban kerja, antara lain: