15
2.1.3Pengukuran Produktivitas Kerja
Produktivitas dapat digunakan sebagai ukuran tingkat efisiensi dan kualitas setiap sumber daya yang digunakan selama proses produksi berlangsung.
Pengukuran merupakan hal yang paling penting dalam mengetahui ada tidaknya perubahan atau perbedaan dalam pengambilan keputusan Ahmad Tohardi,
2002:448. Tiga model dasar produktivitas, yaitu : produktivitas parsial rasio total output dengan salah satu kelas input , produktivitas total faktor rasio output
dengan jumlah tenaga kerja dan capital input, produktivitas total rasio total output dengan seluruh total input Muchdarsyah Sinungan , 2008:25.
Menurut Laeham dan Wexley dalam Sedarmayanti 2009:58 produktivitas individu dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut
dalam kerjanya. Pada penelitian ini, produktivitas yang dimaksud mengenai produktivitas dari kinerja karyawan yang merupakan hasil dari suatu proses. Yaitu
penilaian kerja dengan menggunakan data hasil produksi tenaga kerja, sebagai perwujudan evaluasi bagi perusahaan terhadap karyawan, juga sebagai evaluasi
karyawan sendiri untuk peningkatan produktivitas kerja Almigo, 2004:41
2.2 STATUS GIZI
2.2.1 Definisi Status Gizi
Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ serta
menghasilkan energi I Dewa Nyoman Supariasa 2001:17. Satu macam bahan
16 makanan saja tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat
makanan, karena tidak ada suatu bahan makanan yang mengandung semua zat makanan secara lengkap Asmira Sutarto, 2002:12.
Gizi kerja adalah gizi yang diterapkan pada karyawan untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan jenis dan tempat kerja dengan tujuan dapat
meningkatkan efisien dan produktivitas yang setinggi-tingginya, Emil Salim 2002:232.
Bagi tenaga kerja kekurangan zat gizi akan mengakibatkan ganggguan kesehatan. Gangguan tersebut mempengaruhi kapasitas kerja secara keseluruhan
menjadi bekurang sehingga menurunkan produktivitas kerja Sjahmien Moehji,2003:12.
Gizi kerja ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mengupayakan daya kerja tenaga kerja yang optimal, kebutuhan
akan zat makanan tergantung kepada usia, jenis kelamin, beban kerja dan keadaan lingkungan yang berkaitan dengan individu yang bersangkutan, zat-zat ini
digunakan untuk memenuhi energi agar pekerjaan dapat dilakukan. Suma‟mur
P.K 2009:372. Kekurangan atau kelebihan zat gizi dalam tubuh akan mempengaruhi
status gizi yang pada akhirnya menyebabkan masalah gizi. Soekirman 2000 menyatakan bahwa masalah gizi merupakan suatu keadaan tubuh kekurangan zat
gizi karena kebutuhannya tidak terpenuhi sehingga berdampak pada kesejahteraan perorangan atau masyarakat. Masalah kekurangan dan kelebihan
gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting karena selain mempunyai
17 resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan
yang ideal atau normal. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik, sedangkan secara tidak
langsung dibagi menjadi tiga yaitu survei konsumsi pangan, statistik vital dan faktor ekologi I Dewa Nyoman Supariasa 2001 :18 .
2.2.2 Zat-Zat Gizi yang Dibutuhkan dalam Tubuh