III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada lahan bekas tambang pasir besi PT. Aneka Tambang Gambar Lampiran 1. Lahan tersebut terletak di Desa Ketawangrejo,
Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo secara geografis berada pada posisi koordinat 109º47’28’’ - 110º08’20” Bujur
Timur dan 7º32’00’’ - 7º54’00’’ Lintang Selatan. Penelitian lapang dilakukan dari bulan Maret 2010 sampai dengan Juli
2010, dilanjutkan dengan analisis tanah di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah,
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB hingga Desember 2010
3.2. Bahan dan Alat penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan di lapang adalah benih koro benguk, bibit rumput gajah, benih flemingia, benih kaliandra, SP-36, urea,
KCl, dan senyawa humat. Adapun insektisida yang dipakai adalah Pro Claim dan Decis. Peralatan yang digunakan adalah tugal, cangkul, pompa air, pipa air,
termometer dll. Alat dan bahan yang digunakan untuk analisis kimia tanah disesuaikan dengan jenis analisis yang dilakukan.
3.3. Perlakuan
Jenis tanaman yang dipilih sebagai sumber biomassa yaitu rumput gajah, koro benguk, flemingia dan kaliandra. Penelitian dilakukan pada petak-petak
percobaan dengan perlakuan setiap petak adalah: 1 koro benguk, 2 rumput gajah, 3 kombinasi rumput gajah dan flemingia, 4 kombinasi rumput gajah dan
kaliandra, 5 kombinasi koro benguk dan flemingia, dan 6 kombinasi koro benguk dan kaliandra. Setiap petak diberi pupuk dasar urea, KCl, SP-36 dan dua
minggu setelah masa tanam diberi senyawa humat. Pemberian pupuk dasar dibagi dalam 3 tahap, tahap pertama diberikan pada saat tanam, tahap kedua 4 minggu
setelah tanam, tahap ketiga 8 minggu setelah tanam. Setiap perlakuan dicoba pada petak-petak percobaan berukuran 240 m² dan diulang 3 x, sehingga seluruhnya
terdapat 18 petak percobaan ditambah 3 petak kontrol. Petak kontrol tidak di tanami tanaman, namun diberikan pupuk dasar dan senyawa humat dengan dosis
yang sama dengan petak perlakuan. Petak kontrol berukuran 100 m². Luas keseluruhan lahan percobaan 4620 m².
Adapun dosis pupuk dasar dan senyawa humat yang diberikan adalah urea 200 kgha, SP-36 100 kgha, KCl 100 kgha, dan senyawa humat 15 Lha. Jumlah
dosis yang diberikan pada setiap petak kombinasi dan petak kontrol dapat dilihat dalam Tabel Lampiran 14.
3.4. Metode Penelitian