Metode Penelitian METODE PENELITIAN

yang sama dengan petak perlakuan. Petak kontrol berukuran 100 m². Luas keseluruhan lahan percobaan 4620 m². Adapun dosis pupuk dasar dan senyawa humat yang diberikan adalah urea 200 kgha, SP-36 100 kgha, KCl 100 kgha, dan senyawa humat 15 Lha. Jumlah dosis yang diberikan pada setiap petak kombinasi dan petak kontrol dapat dilihat dalam Tabel Lampiran 14.

3.4. Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian meliputi beberapa tahapan, yaitu : 1 Persiapan Lahan Pertama dilakukan pemilihan dan pengukuran lahan kemudian pembersihan gulma. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengamatan dan pemeliharaan. 2 Penanaman Penanaman dilakukan dengan metode alley croping, sehingga terlihat seperti lorong-lorong. Penanaman ditanam dengan cara ditugal atau dikoak, kemudian diisi 2-3 benihlubang. Jarak tanam bervariasi pada tiap jenis tanaman, pada tanaman koro benguk 30 cm, rumput gajah 50 cm, flemingia 10 cm, kaliandra 40 cm. Setelah benih ditanam, di atas pemukaan tanah ditutup oleh mulsa jerami. 3 Pemeliharaan Pemeliharaan diawali dengan penyulaman benih yang tidak tumbuh pada awal penanaman. Penyulaman dilakukan pada minggu ke-2 dan ke-3 setelah tanam. Selain penyulaman, dilakukan penyiraman setiap sore, dan penyiangan gulma yang hanya sekali dilakukan karena pertumbuhan gulma yang sangat lambat. Proses persiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan dapat dilihat di Gambar 1. a b c d Gambar 1. Metode Penelitian, a Proses Persiapan Lahan b Penanaman dengan itutup oleh Jerami c Penyiangan Gulma d Penyiraman Rutin yang Dilakukan. 4 Pemanenan Pemberian Biomassa Pemanenan pertama dan kedua dilakukan pada minggu ke-12 dan ke-18 setelah tanam. Tahap pemanenan diawali dengan membuat lubang saluran panen tempat pembenaman biomassa. Setelah itu biomassa yang dihasilkan pada setiap pemanenan pada rumput gajah dan koro benguk dipotong menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian langsung dimasukkan ke dalam lubang saluran. Biomassa ditanam di dalam tanah pada kedalaman ± 20 cm. Proses pemanenan dapat dilihat pada Gambar 2. 5 Pengambilan Contoh Contoh tanah diambil sesaat sebelum pemanenan kedua atau minggu ke-18 pada setiap petak percobaan termasuk petak kontrol. Jumlah contoh tanah yang dianalisis adalah 18 contoh tanah dari petak perlakuan dan 3 contoh tanah dari petak kontrol. a b c d Gambar 2. Proses Pemanenan, a Tanaman Sebelum Panen b Pembuatan Lubang Panen c Proses Pemanenan d Setelah Panen. 6 Analisis Laboratorium Contoh tanah yang telah terdekomposisi pada pemanenan pertama kemudian dianalisis di laboratorium Analisis sifat-sifat kimia tanah yang dilakukan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 . Parameter dan Metode Analisis Sifat Kimia Tanah yang Diteliti No. Parameter Metoda Analis 1 pH pH-meter H 2 O 1:5 2 C-organik Walkley and Black 3 N-total Kjeldahl 4 KTK Ekstrak NH 4 5 OAc pH 7 Basa-basa dd K, Na, Ca, Mg Ekstrak NH 4 6 OAc pH 7, AAS EC EC-meter 7 Unsur mikro Ekstrak HCl 0,05 N, AAS 7 Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktor tunggal dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Adapun model matematika rancangan percobaan ini adalah sebagai berikut : Y ij = µ + Pi + Eij di mana : Yij = hasil pada perlakuan ke i dan ulangan ke j Pi = pengaruh perlakuan ke-i Eij = galat Petak kontrol sama dengan petak kombinasi diberi pupuk dasar dan senyawa humat, namun tidak ditanami tanaman.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

0 2 1

Reklamasi Lahan Bekas Tambang Pasir Besi Melalui Teknik Ameliorasi In Situ Bahan Organik

0 8 10

Pengaruh abu terbang dan bahan humat terhadap pertumbuhan tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) dan sifat-sifat kimia tanah di lahan bekas tambang batubara

2 11 95

Reklamasi lahan bekas tambang pasir besi dengan aplikasi bahan organik in situ serta penambahan bahan humat dan kapur pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea l), studi kasus PT. Aneka Tambang, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

1 10 132

Pengaruh pemberian bahan organik in situ terhadap beberapa sifat kimia tanah di lahan bekas tambang pasir besi di Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah

0 3 78

REKLAMASI LAHAN-LAHAN BEKAS TAMBANG: Beberapa Permasalahan Terkait Sifat-sifat Tanah dan Solusinya

0 2 8

Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Ultisol Akibat Pemberian Beberapa Bahan Organik dan Waktu Inkubasi

0 2 68

MANAJEMEN BAHAN ORGANIK UNTUK REKLAMASI LAHAN: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN POHON DI LAHAN TIMBUNAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk.

0 0 12

RENCANA REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PASIR DAN BATU DI DESA NGLUMUT, KECAMATAN SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

0 0 6

BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH LAHAN PERKEBUNAN CAMPURAN BEKAS LAHAN PERSAWAHAN DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAELI

0 0 8