Pengertian Frasa Klasifikasi Frasa

3 Berdasarkan Kategori Predikatnya Klausa ini dibedakan menjadi klausa nominal, verbal, adjektival, adverbial, numeralia, dan klausa preposisional.

2.2.5 Frasa

Pembahasan mengenai frasa akan dibagi dalam beberapa subbab, yang terdiri dari 1 pengertian frasa, 2 klasifikasi frasa, dan 3 struktur frasa.

2.2.5.1 Pengertian Frasa

Fungsi-fungsi sintaksis mungkin diisi satu kata atau lebih yang disebut frasa. Frasa merupakan satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa Cook 1971:91; Elson and Pickett 1969:73 dalam Tarigan 1984:93. Ramlan 1987:151 mendefinisikan frasa sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Frasa disebut juga gabungan kata yang mengisi satu fungsi di dalam kalimat Chaer 1994:222. Frasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Unsur terkecilnya berupa kata atau klitik. b. Selalu terdapat dalam satu fungsi, yaitu S, P, O, K, atau Pel saja. c. Bersifat terbuka, yaitu antara unsur-unsur langsungnya dapat disisipi kata lain. Ciri tersebut dapat dijelaskan dengan contoh berikut. 3 Adhik nganggo klambi anyar. „Adik memakai baju baru‟ Kalimat tersebut terdapat frasa, yaitu klambi anyar. Unsur terkecilnya berupa kata klambi dan anyar. Terdapat dalam satu fungsi kalimat, yaitu fungsi O. Sifat keterbukaan frasa dapat dibuktikan dengan menambahkan unsur-unsur lain, misalnya dengan menambah sing, menjadi klambi sing anyar. Beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa frasa secara umum berarti gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi dalam kalimat dan bersifat nonpredikatif.

2.2.5.2 Klasifikasi Frasa

Frasa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan distribusi dan kategorinya 1 Berdasarkan distribusinya Berdasarkan distribusinya, frasa dibedakan menjadi dua, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. a. Frasa Endosentrik Frasa endosentrik adalah frasa yang berdistribusi paralel dengan intinya Ba‟dulu 2005:58, atau frasa yang salah satu unsurnya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya Chaer 2003:226. Dapat dikatakan, sebagian atau seluruh unsur frasa ini bisa saling menggantikan. Frasa endosentrik dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut. i. Frasa Endosentrik Atributif Frasa endosentrik atributif yaitu konstruksi frasa yang salah satu unsurnya mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada unsur lainnya. Unsur yang mempunyai kedudukan lebih tinggi itu dinamakan unsur pusat atau inti, sedangkan lainnya disebut atribut atau pembatas. Dengan kata lain, frasa golongan ini terdiri dari unsur yang tidak setara. Perhatikan contoh berikut ini. 4

a. Bocah kuwi nakal

„Anak itu nakal.‟

b. Adi nganggo sandhal jepit.

„Adi memakai sandal jepit.‟ Pada frasa di atas, bocah dan sandhal merupakan unsur pusat atau inti, sedangkan kuwi dan jepit merupakan unsur atributnya. Bocah dan sandhal kedudukannya lebih tinggi daripada kuwi dan jepit. ii. Frasa Endosentrik Koordinatif