Pengertian Klausa Klasifikasi Klausa

sehingga juga sederajat dengan klausa Sudaryanto 1991:124. Berdasarkan bentuknya, interjeksi dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Interjeksi primer bentuknya sederhana, cenderung terdiri atas satu silabe, misal; lho, lha, wo, we, wah. Interjeksi sekunder lebih dari satu kata, misal; adhuh, hore, hayo, hara. Interjeksi jarang dipakai dalam percakapan formal, serta makna interjeksi itu sangat dipengaruhi oleh faktor suprasegmental.

2.2.4 Klausa

Pada bagian ini akan dipaparkan klausa yang meliputi pengertian dan klasifikasi klausa.

2.2.4.1 Pengertian Klausa

Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri dari S, P baik disertai O, Pel, dan K ataupun tidak Ramlan 1987:89. Unsur inti klausa adalah S dan P, namun S sering dihilangkan, misalnya dalam kalimat luas sebagai akibat penggabungan klausa dan dalam kalimat jawaban. Sasangka 2008:162 menyatakan klausa adalah untaian kata yang sudah berarti. Klausa adalah unsur kalimat, karena sebagian besar kalimat tediri dari dua unsur, yaitu unsur intonasi dan unsur klausa. Klausa merupakan calon kalimat, karena klausa itu tidak berintonasi final, seperti pada kalimat.

2.2.4.2 Klasifikasi Klausa

Klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan strukturnya dan berdasarkan kategori segmental yang menjadi predikatnya Chaer 1994:239. Kemudian Ramlan 1987:135-150 dan Susanto 1998:36-39 mengklasifikasi klausa berdasarkan unsur internnya, ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat, dan berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki predikat. 1 Berdasarkan Strukturnya Berdasarkan strukturnya, klausa dibedakan menjadi dua, yaitu klausa bebas dan klausa terikat. Klausa bebas disebut juga klausa final atau klausa lengkap. Klausa lengkap adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur yang lengkap, yaitu terdiri dari S, P, sedangkan klausa terikat adalah klausa yang unsurnya tidak lengkap. Oleh karena itu klausa bebas berpotensi menjadi kalimat. 2 Berdasarkan Ada Tidaknya Kata Negatif Klausa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu klausa positif dan klausa negatif. Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P, sedangkan klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P. kata negatif tersebut adalah ora, dudu, aja, dan durung. 3 Berdasarkan Kategori Predikatnya Klausa ini dibedakan menjadi klausa nominal, verbal, adjektival, adverbial, numeralia, dan klausa preposisional.

2.2.5 Frasa